Kasus Covid-19 di Indonesia
Guest
Sat 14 Mar 2020 - 22:52
SILAHKAN BERKOMENTAR JIKA ADA YANG MAU BERBAGI INFO
JIKA SHARE BERITA, CANTUMKAN SUMBER
BOLEH MENGANALISA DAMPAK ATAU TIPS PENCEGAHAN
THREAD AKAN DIUPDATE SEPERLUNYA
JIKA SHARE BERITA, CANTUMKAN SUMBER
BOLEH MENGANALISA DAMPAK ATAU TIPS PENCEGAHAN
THREAD AKAN DIUPDATE SEPERLUNYA
=======================================================================
Covid-19 wrote:"Bali, Bandung, Cianjur, Cirebon, Depok, Jakarta, Kab.Bekasi, Kab. Tangerang, Kep. Riau, Kota Tangerang, Madiun, Magelang, Malang, Manado, Pekalongan, Pontianak, Purwokerto, Purwakarta, Semarang, Sleman, Solo, Tangerang Selatan, Yogyakarta."
=======================================================================
790 Kasus, 31 Sembuh, 53 Meninggal
- RS Rujukan:
- 132 RS Rujukan Nasional:
- 58 RS Rujukan Jawa Tengah:
- 44 RS Rujukan Jawa Timur:
- 15 RS Rujukan Surabaya:
- Detail:
- DKI Jakarta
* RSPI Sulianti Saroso (15 kasus, 7 sembuh, 3 meninggal)
* RSUP Persahabatan (11 kasus, 3 sembuh)
* RS Polri Kramat Jati (1 kasus)
* RSPAD Gatot Soebroto (1 kasus)
Jawa Barat
* RSHS Bandung (6 kasus)
* RSD Gunung Jati Cirebon (1 kasus)
* RSUP dr Rotinsulu Kota Bandung (1 kasus)
Jawa Tengah, 22 Maret 2020 | 18:44, sumber
* RSUD Dr Moewardi Solo (6 kasus, 2 meninggal)
* RSUP Dr Kariadi (5 kasus, 1 meninggal)
* RS Wongso Negoro Semarang (1 kasus)
* RSUD Kraton Pekalongan (1 kasus)
* RS Margono Purwokerto (1 kasus)
* RS Tidar Magelang (1 kasus)
Jawa Timur
* RS Soedono Madiun (1 kasus)
* RS Saiful Anwar Malang (1 kasus)
Yogyakarta
* RSUP dr Sardjito Yogyakarta (1 kasus)
Bali
* RSUP Sanglah Denpasar (1 kasus, 1 meninggal)
Sulawesi
* RSUP Prof Kandou Manado (1 kasus)
- Meninggal:
- keterangan: *rilis resmi ~suspect corona ^positif corona namun tidak dirilis.
* Tanggal: 11 Maret 2020 pukul 02:45 WITA, no kasus: 25, kelamin: perempuan, umur: 53 tahun, merupakan pasien yang dirawat di RSUP Sanglah Denpasar, kasus imported case, seorang WNA yang masuk ke Bali pada tangga 29 Februari 2020, mengalami gejala demam pada tanggal 3 Maret 2020 dan dinyatakan positif corona pada tanggal 10 Maret 2020. Pasien ini memiliki komplikasi penyakit, yaitu hipertensi, hipertiroid, diabetes, dan Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD).
~ Tanggal: 13 Maret 2020 pukul 06:05 WIB, PDP, kelamin: perempuan, umur: ( x ), merupakan pasien yang dirawat di RSUP dr M Djamil Padang. Pasien itu usai menunaikan ibadah umrah pada bulan Maret. Lalu, mengalami beberapa gejala yang diduga MERS-CoV dan dirawat di ruang isolasi. Ia mengalami gejala demam, batuk dan sesak nafas. Ada riwayat penyakit jantung. Hasil pemeriksaan laboratorium di Litbang Kemkes Jakarta kemungkinan didapatkan pada 20 Maret 2020.
~ Tanggal: 16 Maret 2020 pukul 21:10 WIB, PDP, kelamin: laki-laki, umur: 47 tahun asal Kabupaten Kerinci, merupakan pasien yang dirawat di RSUP dr M Djamil Padang, Penumpang pesawat Air Asia dari Kuala Lumpur yang mendarat di Bandara Internasional Minangkabau. Saat dirujuk ke rumah sakit, pasien tersebut mengalami sesak napas, batuk, dan suhu badan mencapai 36,6 derajat Celsius. Pasien tersebut sempat dirawat di ruang isolasi selama 12 jam. Pasien juga memiliki riwayat penyakit ginjal.
~ Tanggal: 17 Maret 2020 malam, PDP, kelamin ( x ), umur: ( x ), merupakan pasien yang dirawat di RSUP Haji Adam Malik Medan, menjalani isolasi sejak 14 Maret 2020. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Israel. Merupakan satu dari delapan pasien PDP yang menjalani perawatan di RSUP Haji Adam Malik tertanggal 17 Maret 2020.
* Tanggal: 17 Maret 2020 pukul 03:48 WIB, no kasus: ( x ), kelamin: ( x ), umur: ( x ), merupakan pasien yang dirawat di RSUP Dr Kariadi Semarang, dinyatakan positif corona pada tanggal 16 Maret 2020 yang merupakan satu-satunya kasus di Jawa Tengah dari 29 kasus yang dirilis oleh pemerintah pada hari itu.
Bali satu orang, Banten 1 kasus, DKI 12 kasus, Jabar 1 orang, Jateng dua kasus, Jatim satu kasus, dan Sumut satu korban meninggal.
- Tentang Covid-19:
- 1. Status wabah ini sudah menjadi 'Bencana Nasional" sejak hari Sabtu 14 Maret 2020
2. Virus Corona dapat disebarkan dengan tetesan (droplets).
3. Dibutuhkan rata-rata lima hari untuk mulai menunjukkan gejala. Masa inkubasi berlangsung hingga dua minggu. Beberapa mengatakan 24 hari.
4. Virus Corona dapat bertahan hidup di permukaan, mungkin selama berhari-hari.
5. Ada beberapa laporan dari Tiongkok tentang orang-orang yang pulang dari rumah sakit namun kemudian dinyatakan positif kembali.
6. RS rujukan: 132 rumah sakit milik pemerintah, 109 RS TNI, 53 RS Polri, 65 RS BUMN, 15 Muhammadiyah
- Tips:
- 1. Menerapkan PHBS dan Germas, terutama mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
2. Masyarakat dihimbau untuk menggunakan masker bila sedang sakit dan membatasi kegiatan sosial. Selain itu terapkan etika batuk dan bersin yaitu apabila batuk/bersin tutup dengan menggunakan lengan atas bagian dalam atau tisu. Apabila menggunakan tisu, harus segera dibuang ke tempat pembuangan sampah yang tertutup.
3. Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan tetap waspada. Apabila mempunyai riwayat perjalanan ke negara terjangkit yang sedang mengalami transmisi lokal, lakukan pemantauan kesehatan secara mandiri dan apabila mengalami gejala pernafasan segera ke fasilitas kesehatan, memakai masker dan membatasi kontak dengan orang lain.
4. Masyarakat dihimbau untuk menunda atau membatasi perjalanan yang tidak mendesak ke negara terjangkit, terutama ke negara-negara dengan peningkatan kasus yang cukup tinggi. Apabila tetap harus melakukan perjalanan ke negara terjangkit, masyarakat dihimbau untuk menerapkan PHBS, GERMAS, dan etika batuk seperti yang dijelaskan sebelumnya serta sebisa mungkin menghindari kontak dekat dengan siapapun yang menderita demam dan batuk.
5. Memantau perkembangan terkini mengenai COVID-19.
- Foto Corona:
- Foto 1:
- Foto 2:
- Foto 3:
- Foto 4:
- Lain-lain:
- 1. Saat yang bersangkutan (pegawai PT Telkom) meninggal dunia, status pasien tersebut negatif virus corona. Tapi setelah pemeriksaan lebih lanjut, diketahui pegawai Telkom tersebut positif virus corona. Sementara istri dan anak dari pasien tersebut juga positif corona.
2. Sejumlah RS rujukan corona tak responsif tangani pasien, meliputi RSUP Persahabatan, RSUP Fatmawati, RSUD Pasar Minggu (kesemuanya adalah kasus orang-orang, khususnya jurnalis yang berkontak langsung dengan menhub)
3. Jawa Tengah gratiskan tes corona di 7 RS: RSUD Dr Moewardi Surakarta, RSUD Dr Margono Soekarjo Purwokerto, RSUD Kelet Jepara, RSJD Surakarta, RSJD Dr Amino Gondohutomo Semarang, RSJD Dr RM Soedjarwadi Klaten, dan RSUD Tugurejo Semarang.
4. Pada tanggal 14 Maret 2020 pukul 15.45 ada satu pasien yang meninggal di RSUD Margono Banyumas akan dibawa ke Kebumen. Usianya 37 tahun perempuan
5. Tanggal 15 Maret 2020 disebutkan bahwa Jawa Barat memiliki 10 kasus, diantaranya: 3 di Depok, 1 di Kota Bandung, 1 di Kabupaten Cirebon, 1 di Kabupaten Purwakarta, 1 di Kabupaten Bekasi, 1 di Kabupaten Cianjur. Sementara 2 meninggal (1 di Cianjur, kasus pegawai telkom yang tidak terdata meninggal di Rumah Sakit Dr Hafiz Cianjur dan 1 di Bekasi, perawat RS Gatot Subroto yang meninggal saat dirawat di RSPI tanggal 14 Maret)
6. Tanggal 16 Mater 2020 pukul 21:35, Gubernur Banten Wahidin Halim mengumumkan bahwa lima orang warga Banten positif virus corona. Kelima orang tersebut berasal dari Tangerang, yang terdiri atas dua orang dari Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang, seorang dari Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang, seorang dari Kecamatan Ciledug Kota Tangerang, dan seorang dari Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan. Dari lima orang itu, seorang di antaranya meninggal dunia dari Pondok Aren
7. Banten menambah 3 RS rujukan: Rumah Sakit Balaraja, RSUD Banten, dan RSUD Cilegon
Timeline
2 Maret (2 lokal) = 2 kasus
+ 6 Maret (2 lokal) = 4 kasus
+ 8 Maret (1 impor, 1 lokal) = 6 kasus
+ 9 Maret (7 impor, 6 lokal) = 19 kasus
+ 10 Maret (5 impor, 3 lokal, 1 meninggal) = 27 kasus
+ 11 Maret (11 impor, 2 meninggal) = 36 kasus
+ 12 Maret (0 kasus, 3 sembuh) = 36 kasus
+ 13 Maret (35 kasus, 2 sembuh, 1 meninggal) = 69 kasus
+ 14 Maret (27 kasus, 3 sembuh, 1 meninggal) = 96 kasus
+ 15 Maret (21 kasus) = 117 kasus
19 kasus berasal dari Jakarta dan 2 kasus di Jawa Tengah (RSUP Dr Kariadi Semarang dan RS Tidar Magelang Magelang)
+ 16 Maret (29 kasus, 1 sembuh) = 146 kasus
1 kasus di Jawa Barat, 1 kasus di Banten, 1 kasus di Jawa Tengah, 14 kasus di Jakarta, dan 12 kasus tambahan pada laporan malam hari
+ 17 Maret (26 kasus, 2 meninggal) = 172 kasus
20 kasus spesimen Balitbangkes dan 6 spesimen dari Universitas Airlangga Surabaya
+ 18 Maret (55 kasus, 2 sembuh, 12 meninggal) = 227 kasus
4 kasus di Banten, 1 kasus di DIY, 30 kasus di DKI, 12 kasus di Jawa Barat, 2 kasus di Jateng, 1 kasus di Sumatera Utara, 1 kasus di Lampung, 1 kasus di Riau, 1 kasus di Kaltim, 2 kasus berdasarkan pemeriksaan mandiri.
+ 19 Maret (82 kasus, 4 sembuh, 6 meninggal) = 309 kasus
+ 20 Maret (60 kasus, 2 sembuh, 7 meninggal) = 369 kasus
+ 23 Maret (65 kasus, 1 sembuh, 1 meninggal) = 579 kasus
+ 24 Maret (107 kasus, 6 meninggal) = 686 kasus
+ 25 Maret (104 kasus, 1 sembuh, 3 meninggal) = 790 kasus
2 Maret (2 lokal) = 2 kasus
+ 6 Maret (2 lokal) = 4 kasus
+ 8 Maret (1 impor, 1 lokal) = 6 kasus
+ 9 Maret (7 impor, 6 lokal) = 19 kasus
+ 10 Maret (5 impor, 3 lokal, 1 meninggal) = 27 kasus
+ 11 Maret (11 impor, 2 meninggal) = 36 kasus
+ 12 Maret (0 kasus, 3 sembuh) = 36 kasus
+ 13 Maret (35 kasus, 2 sembuh, 1 meninggal) = 69 kasus
+ 14 Maret (27 kasus, 3 sembuh, 1 meninggal) = 96 kasus
+ 15 Maret (21 kasus) = 117 kasus
19 kasus berasal dari Jakarta dan 2 kasus di Jawa Tengah (RSUP Dr Kariadi Semarang dan RS Tidar Magelang Magelang)
+ 16 Maret (29 kasus, 1 sembuh) = 146 kasus
1 kasus di Jawa Barat, 1 kasus di Banten, 1 kasus di Jawa Tengah, 14 kasus di Jakarta, dan 12 kasus tambahan pada laporan malam hari
+ 17 Maret (26 kasus, 2 meninggal) = 172 kasus
20 kasus spesimen Balitbangkes dan 6 spesimen dari Universitas Airlangga Surabaya
+ 18 Maret (55 kasus, 2 sembuh, 12 meninggal) = 227 kasus
4 kasus di Banten, 1 kasus di DIY, 30 kasus di DKI, 12 kasus di Jawa Barat, 2 kasus di Jateng, 1 kasus di Sumatera Utara, 1 kasus di Lampung, 1 kasus di Riau, 1 kasus di Kaltim, 2 kasus berdasarkan pemeriksaan mandiri.
+ 19 Maret (82 kasus, 4 sembuh, 6 meninggal) = 309 kasus
+ 20 Maret (60 kasus, 2 sembuh, 7 meninggal) = 369 kasus
- Data 20 Maret:
- Data 21 Maret:
+ 23 Maret (65 kasus, 1 sembuh, 1 meninggal) = 579 kasus
+ 24 Maret (107 kasus, 6 meninggal) = 686 kasus
+ 25 Maret (104 kasus, 1 sembuh, 3 meninggal) = 790 kasus
==================================================================================================
- 2 Maret:
- 1. RSPI Sulianti Saroso - Kasus Nomor 1: perempuan, 31 tahun, sembuh pada tanggal 13 Maret 2020.
2. RSPI Sulianti Saroso - Kasus Nomor 2: perempuan, 64 tahun, sembuh pada tanggal 16 Maret 2020.
- 6 Maret:
- 3. RSPI Sulianti Saroso - Kasus Nomor 3: perempuan, 33 tahun, influenza, sembuh pada tanggal 13 Maret 2020.
4. RSPI Sulianti Saroso - Kasus Nomor 4: perempuan, 34 tahun, influenza.
- 8 Maret:
- 5. DKI Jakarta - Kasus Nomor 5: laki-laki, 55 tahun, kondisi stabil, tidak demam, tidak batuk, tidak pilek.
6. RSUP Persahabatan - Kasus Nomor 6: laki-laki, ABK Diamond Princess, 36 tahun, sembuh pada tanggal 12 Maret 2020.
- 9 Maret:
- 7. RSHS Bandung - Kasus Nomor 7: perempuan, 59 tahun, kondisi stabil, sembuh.
8. DKI Jakarta - Kasus Nomor 8: laki-laki, 56 tahun, sudah bisa napas spontan setelah sebelumnya menggunakan ventilator, sembuh.
9. DKI Jakarta - Kasus Nomor 9: perempuan, 55 tahun, kondisi sakit ringan-sedang, sembuh.
10. RSPI Sulianti Saroso - Kasus Nomor 10: laki-laki, 29 tahun, WNA, tunggu hasil tes kedua. Hasil tes pertama negatif, sembuh.
11. RSPI Sulianti Saroso - Kasus Nomor 11: perempuan, 54 tahun, WNA, kondisi: stabil, sembuh.
12. DKI Jakarta - Kasus Nomor 12: laki-laki, 31 tahun, kondisi sakit ringan-sedang.
13. DKI Jakarta - Kasus Nomor 13: perempuan, 16 tahun, sembuh
14. RSUP Persahabatan - Kasus Nomor 14: laki-laki, 50 tahun, imported case, sembuh pada tanggal 12 Maret 2020.
15. Jawa Barat - Kasus Nomor 15: perempuan, 43 tahun, imported case.
16. Jawa Barat - Kasus Nomor 16: perempuan, 17 tahun, imported case.
17. DKI Jakarta - Kasus Nomor 17: laki-laki, 56 tahun, imported case.
18. Banten - Kasus Nomor 18: laki-laki, 55 tahun, imported case.
19. RSUP Persahabatan - Kasus Nomor 19: laki-laki, 40 tahun, imported case, sembuh pada atanggal 12 Maret 2020.
- 10 Maret:
- 20. DKI Jakarta - Kasus Nomor 20: perempuan, 70 tahun, subklaster Jakarta.
21. DKI Jakarta - Kasus Nomor 21: perempuan, 47 tahun, subklaster Jakarta.
22. DKI Jakarta - Kasus Nomor 22: perempuan, 36 tahun, imported case.
23. RSPI Sulianti Saroso - Kasus Nomor 23: perempuan, 73 tahun, menggunakan ventilator, kondisi stabil, imported case.
24. DKI Jakarta - Kasus Nomor 24: laki-laki, 46 tahun, imported case.
25. RSUP Sanglah Denpasar -Kasus Nomor 25: perempuan, 53 tahun, meninggal dunia, WNA, imported case.
26. DKI Jakarta - Kasus Nomor 26: laki-laki, 46 tahun, kondisi stabil, WNA, imported case.
27. RSPI Sulianti Saroso - Kasus Nomor 27: laki-laki, 33 tahun, kondisi stabil, subklaster Jakarta.
- 11 Maret:
- 28. DKI Jakarta - Kasus Nomor 28: laki-laki, 37 tahun, sakit ringan sedang, imported case.
29. DKI Jakarta - Kasus Nomor 29: laki-laki 51 tahun, sakit sedang, tidak sesak, imported case.
30. DKI Jakarta - Kasus Nomor 30: laki-laki, 84 tahun, sakit sedang, imported case.
31. DKI Jakarta - Kasus Kasus Nomor 31: perempuan, 48 tahun, sakit ringan sedang, imported case.
32. DKI Jakarta - Kasus Nomor 32: laki-laki, 45 tahun, kondisi sakit ringan sedang, imported case.
33. Jawa Barat - Kasus Nomor 33: laki-laki, 29 tahun, sakit ringan sedang, imported case.
34. DKI Jakarta - Kasus Nomor 34: laki-laki, 42 tahun, sakit ringan sedang imported case
35. RSPI Sulianti Saroso -Kasus Nomor 35: Perempuan 57 tahun masuk ke RS sudah dalam menggunakan ventilator, tapi belum dilakukan pemeriksaan covid-nya, perburukan menjadi cepat, hari itu juga meninggal. Hasil spesimennya positif dan sudah diserahkan dinkes daerah untuk dilakukan tracing.
36. RSPI Sulianti Saroso -Kasus Nomor 36: Perempuan 37 tahun masuk rumah sakit ventilator, memburuk langsung meninggal, spesimen positif, langsung dilakukan tracing.
- 13 Maret:
- 37. DKI Jakarta - Kasus Nomor 37: Laki-laki, 43 tahun, kondisi sakit ringan sedang.
38. DKI Jakarta - Kasus Nomor 38: Perempuan, 80 tahun, WNA, kondisi sakit sedang berat, stabil tidak menggunakan ventilator.
39. DKI Jakarta -Kasus Nomor 39: Laki-laki, 54 tahun, kondisi sakit ringan sedang, meninggal
40. DKI Jakarta - Kasus Nomor 40: Perempuan, 46 tahun, kondisi nampak sakit ringan sedang
41. Jawa Barat - Kasus Nomor 41: Laki-laki umur 40 tahun, sakit ringan sedang
42. DKI Jakarta - Kasus Nomor 42: Laki-laki, 66 tahun, kondisi sakit ringan sedang
43. DKI Jakarta - Kasus Nomor 43: Laki-laki 34 tahun, kondisi sakit ringan sedang
44. Jawa Barat - Kasus Nomor 44: Laki-laki 57 tahun, kondisi sakit ringan sedang
45. DKI Jakarta - Kasus Nomor 45: Perempuan 29 tahun sakit ringan sedang
46. DKI Jakarta - Kasus Nomor 46: Laki-laki 30 tahun, WNA, konsisi sakit ringan sedang
47. DKI Jakarta - Kasus Nomor 47: Laki-laki 61 tahun, kondisi sakit ringan sedang
48. Banten - Kasus Nomor 48: Laki-laki 35 tahun kondisi sakit ringan sedang
49. RSUP dr Sardjito Yogyakarta - Kasus Nomor 49: Laki-laki 3 tahun, sakit ringan sedang
50. RSDM Solo -Kasus Nomor 50: Laki-laki, 59 tahun mengalami perburukan cepat dari kemarin kemudian meninggal, positif covid-19, kontak tracing sedang dilakukan dinas kesehatan
51. Jawa Tengah - Kasus Nomor 51: Laki-laki 60 tahun nampak sakit sedang
52. DKI Jakarta - Kasus Nomor 52: Perempuan 59 tahun, nampak sakit ringan sedang
53. DKI Jakarta - Kasus Nomor 53: Perempuan 24 tahun nampak sakit ringan sedang
54. DKI Jakarta - Kasus Nomor 54: Laki-laki 2 tahun nampak sakit sedang
55. DKI Jakarta - Kasus Nomor 55: Perempuan 26 tahun nampak sakit ringan sedang
56. DKI Jakarta - Kasus Nomor 56: Laki-laki 58 tahun nampak sakit ringan sedang
57. DKI Jakarta - Kasus Nomor 57: perempuan 27 tahun, nampak sakit ringan sedang
58. DKI Jakarta - Kasus Nomor 58: Laki-laki 51 tahun nampak sakit ringan sedang
59. Banten - Kasus Nomor 59: Laki-laki 63 tahun nampak sakit ringan sedang
60. DKI Jakarta - Kasus Nomor 60: Perempuan 25 tahun nampak sakit ringan sedang
61. DKI Jakarta - Kasus Nomor 61: Perempuan 58 tahun nampak sakit sedang
62. Sulawesi Utara - Kasus Nomor 62: Laki-laki 51 tahun nampak sakit ringan sedang
63. Kalimantan Barat - Kasus Nomor 63: Laki-laki 34 tahun nampak sakit ringan sedang
64. DKI Jakarta - Kasus Nomor 64: Perempuan 49 tahun nampak sakit ringan sedang
65. DKI Jakarta - Kasus Nomor 65: Laki-laki 48 tahun nampak sakit ringan sedang
66. DKI Jakarta - Kasus Nomor 66: Laki-laki 73 tahun nampak sakit ringan sedang
67. DKI Jakarta - Kasus Nomor 67: Perempuan 25 tahun nampak sakit ringan sedang
68. DKI Jakarta - Kasus Nomor 68: Perempuan 38 tahun, nampak sakit ringan sedang
69. DKI Jakarta - Kasus Nomor 69: Perempuan 80 tahun nampak sakit sedang.
- 14 Maret:
- 70. DKI Jakarta - Kasus Nomor 70: Perempuan 48 tahun.
71. DKI Jakarta -Kasus Nomor 71: Laki-laki 52 tahun, meninggal.
72. DKI Jakarta -Kasus Nomor 72: Perempuan 65 tahun, meninggal.
73. DKI Jakarta - Kasus Nomor 73: Perempuan 70 tahun.
74. Jawa Barat -Kasus Nomor 74: Laki-laki 50 tahun, meninggal.
75. DKI Jakarta - Kasus Nomor 75: Laki-laki 64 tahun.
76. DKI Jakarta - Kasus Nomor 76: Laki-laki 64 tahun.
77. DKI Jakarta - Kasus Nomor 77: Laki-laki 55 tahun, WNA.
78. DKI Jakarta - Kasus Nomor 78: Perempuan 69 tahun, WNA.
79. DKI Jakarta - Kasus Nomor 79: Laki-laki 36 tahun.
80. Jawa Barat - Kasus Nomor 80: Perempuan 65 tahun.
81. DKI Jakarta - Kasus Nomor 81: Laki-laki 86 tahun, WNA.
82. DKI Jakarta - Kasus Nomor 82: Perempuan 68 tahun.
83. DKI Jakarta - Kasus Nomor 83: Perempuan 43 tahun.
84. DKI Jakarta - Kasus Nomor 84: Laki-laki 78 tahun.
85. -
86. Jawa Barat - Kasus Nomor 86: Perempuan 67 tahun.
87. DKI Jakarta -Kasus Nomor 87: Laki-laki 66 tahun, meninggal.
88. DKI Jakarta - Kasus Nomor 88: Laki-laki 20 tahun.
89. -
90. DKI Jakarta - Kasus Nomor 90: Laki-laki 31 tahun.
91. DKI Jakarta - Kasus Nomor 91: Perempuan 42 tahun.
92. Banten - Kasus Nomor 92: Laki-laki 39 tahun.
93. Banten - Kasus Nomor 93: Laki-laki 61 tahun.
94. Banten - Kasus Nomor 94: Perempuan 57 tahun.
95. -
96. -
sumber kasus:
1. https://www.liputan6.com/news/read/4201927/kasus-positif-covid-19-jadi-96-ini-lokasi-sebarannya-di-indonesia
2. https://katadata.co.id/berita/2020/03/14/menhub-positif-corona-terawan-lacak-interaksi-guna-lokasir-penyebaran
3. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200312174530-20-482956/pasien-corona-kasus-27-diisolasi-di-rspi-sulianti-saroso
4. https://tekno.tempo.co/read/1318825/kasus-virus-corona-di-rs-hasan-sadikin-bandung-2-pulang-1-masuk/full&view=ok
5. https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4939012/3-pasien-diisolasi-di-rs-tidar-magelang-ada-yang-baru-pulang-dari-italia/2
6. https://borobudurnews.com/ganjar-dua-pasien-pdp-corona-dirawat-di-rsud-tidar-magelang/
7. https://www.cnbcindonesia.com/news/20200315061559-4-144926/update-corona-di-ri-96-orang-kasus-5-meninggal-8-sembuh
8. https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/14/19562921/rsup-persahabatan-tak-mampu-awasi-pasien-positif-corona-yang-sempat-kabur?page=all
9. https://kumparan.com/hipontianak/1-pasien-positif-corona-di-pontianak-gubernur-kondisinya-membaik-1t1aPCE4iIz
10. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200315133445-20-483573/21-kasus-baru-pasien-positif-corona-indonesia-jadi-117-orang
11. http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20200315/3633379/status-wabah-corona-indonesia-ditetapkan-bencana-nasional/
12. https://www.liputan6.com/global/read/4201157/tak-perlu-bingung-dan-panik-ini-jawaban-seputar-virus-corona-yang-perlu-diketahui
13. https://covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-emerging/info-corona-virus/situasi-terkini-perkembangan-coronavirus-disease-covid-19-15-maret-2020/#.Xm7rS7fVK00
14. https://www.cnbcindonesia.com/news/20200316173259-8-145284/bertambah-17-kasus-positif-corona-di-ri-jadi-134-kasus
15. https://tekno.tempo.co/read/1320031/rs-hasan-sadikin-bantah-kedatangan-rombongan-pasien-corona/full&view=ok
16. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200315183507-20-483640/dua-pasien-positif-corona-jateng-asal-semarang-dan-magelang
17. https://bandung.kompas.com/read/2020/03/16/21191581/ridwan-kamil-benarkan-1-perawat-asal-bekasi-pdp-corona-meninggal-dunia
18. https://jatim.idntimes.com/news/jatim/ardiansyah-fajar/istri-dan-anak-pasien-positif-corona-solo-diisolasi-di-rs-berbeda/full
19. https://www.liputan6.com/health/read/4204333/4-provinsi-dengan-penambahan-terbanyak-orang-positif-corona-di-indonesia
20. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200318135506-20-484509/update-corona-18-maret-227-kasus-19-meninggal-11-sembuh
21. https://kumparan.com/kumparannews/update-corona-di-indonesia-369-positif-17-sembuh-32-meninggal-1t3unGgnKkN
sumber pasien sembuh:
1. https://katadata.co.id/berita/2020/03/13/pasien-pertama-virus-corona-di-indonesia-sembuh-dan-bisa-keluar-rs
2. https://news.detik.com/berita/d-4939353/kabar-baik-pasien-sembuh-dari-corona-di-rs-persahabatan-jadi-6-orang
3. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200316182228-20-483972/pasien-corona-02-please-warga-depok-jangan-panik
4. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200317030544-20-484046/eskalasi-kasus-rspi-hanya-terima-rawat-inap-pasien-corona
sumber pasien meninggal:
1. https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4938420/62-orang-dikarantina-terkait-pasien-meninggal-positif-corona-di-solo
2. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200313063630-20-483039/wna-pasien-25-meninggal-di-bali-suami-negatif-corona
3. https://news.detik.com/berita/d-4938025/3-pasien-positif-corona-meninggal-dunia-kasus-35-36-dan-50
4. https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-01351304/seorang-perawat-suspect-virus-corona-meninggal-dunia-di-kabupaten-bekasi-pemerintah-dan-pihak-rumah-sakit-dituding-menutupi-informasi
5. https://www.kabar-banten.com/wh-umumkan-5-warga-banten-positif-corona-seorang-meninggal-dunia/
6. https://news.detik.com/berita/d-4943169/data-terbaru-corona-terkait-indonesia-per-17-maret-2020-pukul-1800-wib/2
7. https://nasional.kompas.com/read/2020/03/17/22115311/update-korban-meninggal-kasus-covid-19-jadi-tujuh-orang
8. https://news.detik.com/berita/d-4934606/pasien-corona-kasus-25-meninggal-dunia-di-rsup-sanglah-bali
9. https://www.harianhaluan.com/news/detail/89724/wabah-corona-seorang-pdp-meninggal-di-rsup-haji-adam-malik-medan
10. https://www.merdeka.com/peristiwa/satu-pdp-covid-19-meninggal-di-rsup-adam-malik-medan.html
11. https://www.liputan6.com/news/read/4203761/penumpang-air-asia-suspect-covid-19-yang-dirujuk-ke-rs-m-djamil-meninggal-dunia
12. https://news.detik.com/berita/d-4941847/penumpang-dari-kuala-lumpur-yang-punya-gejala-corona-meninggal-di-padang
13. https://www.suara.com/news/2020/03/17/063941/satu-pasien-diisolasi-di-rsup-m-djamil-padang-meninggal-dunia
14. https://langgam.id/pemprov-sumbar-bantah-pasien-meninggal-di-m-djamil-suspect-corona-dan-mers-cov/
15. https://www.voaindonesia.com/a/pulang-dari-arab-saudi-pasien-suspect-mers-cov-di-padang-meninggal-dunia/5327955.html
sumber lain:
1. https://jabar.suara.com/read/2020/03/15/130001/anak-dan-istri-pegawai-telkom-yang-meninggal-di-cianjur-positif-corona?utm_campaign=popupnews
2. https://katadata.co.id/berita/2020/03/15/sejumlah-rumah-sakit-rujukan-corona-tak-responsif-tangani-
3. https://jateng.idntimes.com/news/jateng/dhana-kencana-1/baru-dirawat-125-jam-pasien-virus-corona-di-banyumas-meninggal-dunia/full
4. https://pikobar.jabarprov.go.id/#/
5. https://www.galamedianews.com/dunia/246047/diekstrak-dari-pasien-cina-rilis-foto-pertama-virus-corona-2019-ncov-yang-mematikan.html
6. https://regional.kompas.com/read/2020/03/16/07225581/pemprov-jateng-gratiskan-tes-corona-di-7-rumah-sakit
7. https://regional.kompas.com/read/2020/03/15/09242651/ganjar-sebut-kasus-corona-di-jateng-akan-diumumkan-kepada-masyarakat-secara?page=2
8. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200316095757-20-483718/peta-sebaran-corona-di-jawa-barat-10-positif
9. https://surabaya.liputan6.com/read/4202580/daftar-15-rumah-sakit-rujukan-covid-19-di-surabaya
10. https://surabaya.liputan6.com/read/4202580/daftar-15-rumah-sakit-rujukan-covid-19-di-surabaya
11. https://twitter.com/kominfo_jtg/status/1239109042850516997
12. https://twitter.com/Visit_Ngawi/status/1239223398179336194
13. https://wartakota.tribunnews.com/2020/03/19/breaking-news-update-virus-corona-terkini-pasien-tewas-25-orang-total-positif-covid-19-311-orang
14. https://www.covid19.go.id/situasi-virus-corona/
15. http://covid19.bnpb.go.id
16. https://corona.jakarta.go.id/id
17. https://corona.ntbprov.go.id/list-data
Re: Kasus Covid-19 di Indonesia
Sang newbie beraksi
Sun 15 Mar 2020 - 1:49
Ada yang rshs bandung ternyata
Mau nambahin artikel setelah membaca postingan kak Dark. Bukan tentang beritanya sih, tapi informasi after effect kalau kena virusnya, nanti kayak gini
Akhirnya ada alasan lain yang sangat kuat untukku tidak menyepelekan kasus ini
Mau nambahin artikel setelah membaca postingan kak Dark. Bukan tentang beritanya sih, tapi informasi after effect kalau kena virusnya, nanti kayak gini
Akhirnya ada alasan lain yang sangat kuat untukku tidak menyepelekan kasus ini
_________________
"Sleep well, the night is calm."
Re: Kasus Covid-19 di Indonesia
Guest
Sun 15 Mar 2020 - 8:29
Sang newbie beraksi wrote:Ada yang rshs bandung ternyata
Mau nambahin artikel setelah membaca postingan kak Dark. Bukan tentang beritanya sih, tapi informasi after effect kalau kena virusnya, nanti kayak gini
Akhirnya ada alasan lain yang sangat kuat untukku tidak menyepelekan kasus ini
kayaknya harus nambahin list fakta dan potensi virus corona juga ya, sekalian pencegahan dan hotlinenya
ntar deh diupdate
Re: Kasus Covid-19 di Indonesia
Sang newbie beraksi
Sun 15 Mar 2020 - 10:09
Skeptre wrote:Sang newbie beraksi wrote:Ada yang rshs bandung ternyata
Mau nambahin artikel setelah membaca postingan kak Dark. Bukan tentang beritanya sih, tapi informasi after effect kalau kena virusnya, nanti kayak gini
Akhirnya ada alasan lain yang sangat kuat untukku tidak menyepelekan kasus ini
kayaknya harus nambahin list fakta dan potensi virus corona juga ya, sekalian pencegahan dan hotlinenya
ntar deh diupdate
Mending gitu
Siapa tau yang nyasar ke sini juga bisa baca
_________________
"Sleep well, the night is calm."
Re: Kasus Covid-19 di Indonesia
Guest
Sun 15 Mar 2020 - 12:25
Sang newbie beraksi wrote:Skeptre wrote:Sang newbie beraksi wrote:Ada yang rshs bandung ternyata
Mau nambahin artikel setelah membaca postingan kak Dark. Bukan tentang beritanya sih, tapi informasi after effect kalau kena virusnya, nanti kayak gini
Akhirnya ada alasan lain yang sangat kuat untukku tidak menyepelekan kasus ini
kayaknya harus nambahin list fakta dan potensi virus corona juga ya, sekalian pencegahan dan hotlinenya
ntar deh diupdate
Mending gitu
Siapa tau yang nyasar ke sini juga bisa baca
gimana kalau bantuin ngerangkum nus ini real case jangka panjang kayaknya
Re: Kasus Covid-19 di Indonesia
Guest
Mon 16 Mar 2020 - 9:19
dapet pesan berantai kayak gini isinya, mungkin ada yang bisa bantu mengonfirmasi kebenarannya?
- Spoiler:
- Ini ada penjelasan yg sangat detail soal viruscorona yg sdh menjadi hantu membuat panik kita.
Mohon dibaca sampe selesai.
Bagus banget!
APA ITU VIRUS CORONA NOVEL - COVID-19
1. Apa sih Virus Corona itu?
2. Kenapa orang2 jd pada ketakutan sama Corona?
3. Apakah ini varian baru dari virus pneumonia?
4. Bagaimana antisipasinya?
Menyambung tulisan saya sebelumnya, saya sebagai scientist yg berkecimpung dalam hal biochemistry & biotechnology, paham betul apa itu yg disebut virus.
Saya bikin tulisan ini dengan penuh tanggung jawab, berdasarkan pengetahuan & pengalaman saya berkecimpung dalam laboratorium biologi.
Dan karena banyaknya informasi simpang siur yg beredar di kalangan masyarakat, serta berita2 tak bertanggung jawab yg disebarkan secara sengaja, akhirnya membuat kegaduhan kehidupan masyarakat kita yg tak paham banyak hal.
1. Apa sih Virus Corona itu?
Corona Virus tidak lain & tidak bukan adalah sejenis JAMUR/MOULD yg sangat mudah dikembangbiakan dalam skala laboratorium, dengan temperatur/suhu tertentu.
Hanya dengan menggunakan peralatan lab sederhana (cawan petri & medium agar2 sbg sarana pengembang biak), maka JAMUR/MOULD akan beranak pinak dengan sendirinya.
Orang awam sebut MOULD ini sebagai virus
Tapi....apapun sebutannya, "mereka" adalah mikro organisme yg sejenis, alias sama.
Masa inkubasi mikro organisme tsb, ada yg 1 minggu, 2 minggu, bisa juga 1 bulan...
Semua tergantung pada medium yg disediakan.
Apa itu medium?
Sarana sbg pengembang biak mikro organisme. (Anggap lah sebagai rahim, tempat beranak pinak si mikro organisme)
Semakin bagus mediumnya, makin cepat beranaknya & pengembangbiakannya.
Spt rahim para wanita yg hamil, ada yg kelahiran cacat, tak sempurna, bahkan lahir mati.
Mikro organisme juga spt itu. Tergantung mediumnya. Medium bagus pun, bs jd mikro organisme yg beranak pinak cacat, tak sempurna, dan mati sebelum tumbuh.
Spt apa medium yg bagus?
Mengandung protein & asam amino tinggi.
Protein & asam amino = syarat dasar atau rumus pembentuk kehidupan.
Tubuh manusia untuk beregenerasi sel, syaratnya butuh protein & asam amino.
Sampai disini, semoga bisa dipahami yah
2. Kenapa orang2 jd pada ketakutan sama Corona?
Karena tak paham, makanya ketakutan.
Belum lagi, pemberitaan yg dibombardir terus menerus. Masalahnya, pemberitaan pendek2 sebaris saja, yg tak lengkap, hanya menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
Apalagi "kebiasaan" menelan pil pahit sosmed mentah2 tanpa dicerna pakai nalar/logika.
3. Apakah ini varian baru dari virus pneumonia?
Tidak !!
Bukan !!
Hampir semua mikro organisme tsb bentuknya memang Corona alias dari kata "CROWN" (MAHKOTA).
Bulat + ada kayak antena TV nya
Teman2 pasti sering lihat dalam versi CGI-nya (Computer Generated Images) di iklan2 jualan AC, humidifier & bahan2 desinfektan.
Saya sertakan screen shot iklan pembersihan AC di Inf*rm*, yg sy foto sendiri, spy bisa dipahami bentuk rupa si Corona.
Jadi, ini bukan mikro organisme baru.
Kita dah sering ketemu si Corona dr bertahun2 silam
Koq baru pada ketakutannya sekarang sih? >>> nah...media nih yg mesti tanggung jawab gorengan pisang & risolnya.
4 Bagaimana antisipasinya?
(Menyambung statement dari Menkes dr. Terawan)
Saya akan jabarkan secara lengkap, semoga bermanfaat & meredam gonjang ganjing risol sosmed, yg digoreng tak sampai matang ini.
Saya tak akan bahas lagi soal hygiene, pasti sudah pada paham.
Yg akan sy jabarkan adalah soal pengendalian & solusinya yg murah meriah.
A. Sediakan cuka makan.
B. Sediakan humidifier (yg murah saja, bs beli online 290 rb yg kapasitas 5 liter).
C. Pengasapan menggunakan asap tembakau.
D. Kuras rumah menggunakan cuka atau bayclin.
E. Masker tak diperlukan bagi yg sehat.
Kalau lagi sakit, baru pakai masker.
(Jangan terbalik !!)
F. Hindari menumpuk barang di rumah (baju bekas, sepatu, kardus, sofa, apalagi nyetok makanan)
G. Hindari FLU SHOT !
Ulasan :
A. Cuka makan + air = 1 : 4 (1 banding 4 ; cukanya 1 bagian, airnya 4 bagian).
B. Masukan ke alat humidifier atau kalau punya kipas angin di rumah, taruh cuka + air dlm mangkok depan kipas angin.
Biarkan seluruh ruangan, sampai ke teras rumah & kamar mandi kesemprot cuka.
Mikro organisme mau itu bentuknya Crown kek...Cincin kek...Gelang kek....Kalung kek... >>> bakal mati & gak sempat inkubasi
Simple toh? Tolong dijalankan
Demi kesehatan bersama. Percuma baca doang & broadcast, tapi diri sendiri gak jalankan protokol ini.
C. Beli tembakau murah meriah 1 kilo 90 ribu sudah dapat seabreg2.
Itu pun yg grade A.
Cari di pasar, banyak yg jual tembakau.
Bakar sampai asapnya kehirup & memenuhi ruangan.
Gak usah takut sama asap tembakau.
Itu bagus.
Mikro organisme itu super duper kecil cil cil, pakai kacamata pembesar pun gak bakal kelihatan.
Makanya disebut mikro organisme >>> cuman bs dilihat penampakannya pakai mikroskop.
Asap paling ampuh "mengikat" mikro organisme.
Nano lawan nano.
Asap = nano = molekulnya kecil.
Bisa masuk ke sela2 terkecil.
Takut sama tembakau?
Itu ngaco
Yg salah adalah chemicals yg ditambahkan pd rokok/tembakau.
Bukan tembakaunya yg salah
Tembakau itu sangat super bagusnya, sangat berkhasiat membantu kesehatan kita.
(PENJELASAN LEBIH LANJUT BESOK2 SAYA TULIS SOAL TEMBAKAU)
D. Lap meja, lemari, wall paper, dapur, kloset, washtafel pakai cuka atau bayclin buat steril dr mikro organisme.
E. Banyak orang tak paham, bahwa masker itu punya pori2 besar (dari sisi pandang ukuran mikro organisme). Mau pakai masker 10 lapis pun, mikro organisme tetap tembus
Jadi kalau yg sehat pakai masker, malahan dia akan kena sakit >>> sesak nafas & kekurangan oksigen.
Kekurangan oksigen ke otak, nanti jd tekanan darah tinggi & gula darah naik.
Masalah lagi kan?
Selama Anda rutin berdahak, itu sehat.
Dahak & ingus = mekanisme alami tubuh dari sel darah putih menyaring/menangkap/mengurung mikro organisme jahat yg masuk ke tubuh.
Masuk bisa melalui saluran pernafasan & saluran pencernaan. Setelah mikro organisme jahat tersebut "ditangkap" oleh dahak/ingus, tinggal dibuang. Beres. Makanya jgn sampai dahak tertelan ya.
Jadi... stop borong masker !!!
Biarkan saja para penimbun masker & yang mau ambil untung gila2an, nanti juga harganya jatuh.
Lagipula, masker yg ditimbun pun rentan ditumbuhi mikro organisme kalau penyimpanannya asal2an. Alias nanti rusak sendiri ! Hayo looo
Pilih tanpa masker & mekanisme tubuh alami didongkrak? Atau pilih pakai masker yg dah ditumbuhi bibit penyakit?
Pikir ulang deh
F. Barang2 bekas bisa jd medium si Corona beranak pinak. Lebih baik disingkirkan, cuci bersih pakai cuka/bayclin, baru sumbangkan. Atau bakar sekalian.
Gak ada manfaatnya ditimbun.
Mati juga kita gak bawa masuk barang2 itu ke liang kubur toh?
Hiduplah leluasa, bernafaslah dengan lega...ruang yg sempit pun jadi ebih indah tanpa tumpukan barang yg gak guna.
G. Hindari FLU SHOT ! Bukannya dapat anti bodi tubuh, malah sistem imun kita jadi lemah akibat merkuri (Thimerosal) dan aluminium pada flu shot tsb.
*
Sonia/Nia
Biochemistry & biotechnology scientist
You can reach me anytime to ask something about your health.
Sy luangkan waktu 1 jam bikin tulisan ini.
Tolong bantu sy menyebarkannya bagi seluruh masyarakat Indonesia menjadi sehat, tanpa ketakutan yg sia2.
Demi NKRI
Stop sampai di diri kita sendiri hoax ataupun paranoid hysteria yang ada. Apa lagi tulisan2 yg mendompleng isu Corona ini dgn mengatasnamakan agama & politik, stop semua yaaa, Virus kalau mau masuk tubuh seseorang tidak tanya AGAMA lho.
Mari sama2 kita jadi dewasa & bernalar sehat.
*
PENYAKIT PALING MENAKUTKAN ADALAH SAAT NALAR 🧠 KITA TAK LAGI BERFUNGSI OPTIMAL
#CopasWAG
Re: Kasus Covid-19 di Indonesia
Sang newbie beraksi
Mon 16 Mar 2020 - 9:58
Skeptre wrote:dapet pesan berantai kayak gini isinya, mungkin ada yang bisa bantu mengonfirmasi kebenarannya?
- Spoiler:
Ini ada penjelasan yg sangat detail soal viruscorona yg sdh menjadi hantu membuat panik kita.
Mohon dibaca sampe selesai.
Bagus banget!
APA ITU VIRUS CORONA NOVEL - COVID-19
1. Apa sih Virus Corona itu?
2. Kenapa orang2 jd pada ketakutan sama Corona?
3. Apakah ini varian baru dari virus pneumonia?
4. Bagaimana antisipasinya?
Menyambung tulisan saya sebelumnya, saya sebagai scientist yg berkecimpung dalam hal biochemistry & biotechnology, paham betul apa itu yg disebut virus.
Saya bikin tulisan ini dengan penuh tanggung jawab, berdasarkan pengetahuan & pengalaman saya berkecimpung dalam laboratorium biologi.
Dan karena banyaknya informasi simpang siur yg beredar di kalangan masyarakat, serta berita2 tak bertanggung jawab yg disebarkan secara sengaja, akhirnya membuat kegaduhan kehidupan masyarakat kita yg tak paham banyak hal.
1. Apa sih Virus Corona itu?
Corona Virus tidak lain & tidak bukan adalah sejenis JAMUR/MOULD yg sangat mudah dikembangbiakan dalam skala laboratorium, dengan temperatur/suhu tertentu.
Hanya dengan menggunakan peralatan lab sederhana (cawan petri & medium agar2 sbg sarana pengembang biak), maka JAMUR/MOULD akan beranak pinak dengan sendirinya.
Orang awam sebut MOULD ini sebagai virus
Tapi....apapun sebutannya, "mereka" adalah mikro organisme yg sejenis, alias sama.
Masa inkubasi mikro organisme tsb, ada yg 1 minggu, 2 minggu, bisa juga 1 bulan...
Semua tergantung pada medium yg disediakan.
Apa itu medium?
Sarana sbg pengembang biak mikro organisme. (Anggap lah sebagai rahim, tempat beranak pinak si mikro organisme)
Semakin bagus mediumnya, makin cepat beranaknya & pengembangbiakannya.
Spt rahim para wanita yg hamil, ada yg kelahiran cacat, tak sempurna, bahkan lahir mati.
Mikro organisme juga spt itu. Tergantung mediumnya. Medium bagus pun, bs jd mikro organisme yg beranak pinak cacat, tak sempurna, dan mati sebelum tumbuh.
Spt apa medium yg bagus?
Mengandung protein & asam amino tinggi.
Protein & asam amino = syarat dasar atau rumus pembentuk kehidupan.
Tubuh manusia untuk beregenerasi sel, syaratnya butuh protein & asam amino.
Sampai disini, semoga bisa dipahami yah
2. Kenapa orang2 jd pada ketakutan sama Corona?
Karena tak paham, makanya ketakutan.
Belum lagi, pemberitaan yg dibombardir terus menerus. Masalahnya, pemberitaan pendek2 sebaris saja, yg tak lengkap, hanya menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
Apalagi "kebiasaan" menelan pil pahit sosmed mentah2 tanpa dicerna pakai nalar/logika.
3. Apakah ini varian baru dari virus pneumonia?
Tidak !!
Bukan !!
Hampir semua mikro organisme tsb bentuknya memang Corona alias dari kata "CROWN" (MAHKOTA).
Bulat + ada kayak antena TV nya
Teman2 pasti sering lihat dalam versi CGI-nya (Computer Generated Images) di iklan2 jualan AC, humidifier & bahan2 desinfektan.
Saya sertakan screen shot iklan pembersihan AC di Inf*rm*, yg sy foto sendiri, spy bisa dipahami bentuk rupa si Corona.
Jadi, ini bukan mikro organisme baru.
Kita dah sering ketemu si Corona dr bertahun2 silam
Koq baru pada ketakutannya sekarang sih? >>> nah...media nih yg mesti tanggung jawab gorengan pisang & risolnya.
4 Bagaimana antisipasinya?
(Menyambung statement dari Menkes dr. Terawan)
Saya akan jabarkan secara lengkap, semoga bermanfaat & meredam gonjang ganjing risol sosmed, yg digoreng tak sampai matang ini.
Saya tak akan bahas lagi soal hygiene, pasti sudah pada paham.
Yg akan sy jabarkan adalah soal pengendalian & solusinya yg murah meriah.
A. Sediakan cuka makan.
B. Sediakan humidifier (yg murah saja, bs beli online 290 rb yg kapasitas 5 liter).
C. Pengasapan menggunakan asap tembakau.
D. Kuras rumah menggunakan cuka atau bayclin.
E. Masker tak diperlukan bagi yg sehat.
Kalau lagi sakit, baru pakai masker.
(Jangan terbalik !!)
F. Hindari menumpuk barang di rumah (baju bekas, sepatu, kardus, sofa, apalagi nyetok makanan)
G. Hindari FLU SHOT !
Ulasan :
A. Cuka makan + air = 1 : 4 (1 banding 4 ; cukanya 1 bagian, airnya 4 bagian).
B. Masukan ke alat humidifier atau kalau punya kipas angin di rumah, taruh cuka + air dlm mangkok depan kipas angin.
Biarkan seluruh ruangan, sampai ke teras rumah & kamar mandi kesemprot cuka.
Mikro organisme mau itu bentuknya Crown kek...Cincin kek...Gelang kek....Kalung kek... >>> bakal mati & gak sempat inkubasi
Simple toh? Tolong dijalankan
Demi kesehatan bersama. Percuma baca doang & broadcast, tapi diri sendiri gak jalankan protokol ini.
C. Beli tembakau murah meriah 1 kilo 90 ribu sudah dapat seabreg2.
Itu pun yg grade A.
Cari di pasar, banyak yg jual tembakau.
Bakar sampai asapnya kehirup & memenuhi ruangan.
Gak usah takut sama asap tembakau.
Itu bagus.
Mikro organisme itu super duper kecil cil cil, pakai kacamata pembesar pun gak bakal kelihatan.
Makanya disebut mikro organisme >>> cuman bs dilihat penampakannya pakai mikroskop.
Asap paling ampuh "mengikat" mikro organisme.
Nano lawan nano.
Asap = nano = molekulnya kecil.
Bisa masuk ke sela2 terkecil.
Takut sama tembakau?
Itu ngaco
Yg salah adalah chemicals yg ditambahkan pd rokok/tembakau.
Bukan tembakaunya yg salah
Tembakau itu sangat super bagusnya, sangat berkhasiat membantu kesehatan kita.
(PENJELASAN LEBIH LANJUT BESOK2 SAYA TULIS SOAL TEMBAKAU)
D. Lap meja, lemari, wall paper, dapur, kloset, washtafel pakai cuka atau bayclin buat steril dr mikro organisme.
E. Banyak orang tak paham, bahwa masker itu punya pori2 besar (dari sisi pandang ukuran mikro organisme). Mau pakai masker 10 lapis pun, mikro organisme tetap tembus
Jadi kalau yg sehat pakai masker, malahan dia akan kena sakit >>> sesak nafas & kekurangan oksigen.
Kekurangan oksigen ke otak, nanti jd tekanan darah tinggi & gula darah naik.
Masalah lagi kan?
Selama Anda rutin berdahak, itu sehat.
Dahak & ingus = mekanisme alami tubuh dari sel darah putih menyaring/menangkap/mengurung mikro organisme jahat yg masuk ke tubuh.
Masuk bisa melalui saluran pernafasan & saluran pencernaan. Setelah mikro organisme jahat tersebut "ditangkap" oleh dahak/ingus, tinggal dibuang. Beres. Makanya jgn sampai dahak tertelan ya.
Jadi... stop borong masker !!!
Biarkan saja para penimbun masker & yang mau ambil untung gila2an, nanti juga harganya jatuh.
Lagipula, masker yg ditimbun pun rentan ditumbuhi mikro organisme kalau penyimpanannya asal2an. Alias nanti rusak sendiri ! Hayo looo
Pilih tanpa masker & mekanisme tubuh alami didongkrak? Atau pilih pakai masker yg dah ditumbuhi bibit penyakit?
Pikir ulang deh
F. Barang2 bekas bisa jd medium si Corona beranak pinak. Lebih baik disingkirkan, cuci bersih pakai cuka/bayclin, baru sumbangkan. Atau bakar sekalian.
Gak ada manfaatnya ditimbun.
Mati juga kita gak bawa masuk barang2 itu ke liang kubur toh?
Hiduplah leluasa, bernafaslah dengan lega...ruang yg sempit pun jadi ebih indah tanpa tumpukan barang yg gak guna.
G. Hindari FLU SHOT ! Bukannya dapat anti bodi tubuh, malah sistem imun kita jadi lemah akibat merkuri (Thimerosal) dan aluminium pada flu shot tsb.
*
Sonia/Nia
Biochemistry & biotechnology scientist
You can reach me anytime to ask something about your health.
Sy luangkan waktu 1 jam bikin tulisan ini.
Tolong bantu sy menyebarkannya bagi seluruh masyarakat Indonesia menjadi sehat, tanpa ketakutan yg sia2.
Demi NKRI
Stop sampai di diri kita sendiri hoax ataupun paranoid hysteria yang ada. Apa lagi tulisan2 yg mendompleng isu Corona ini dgn mengatasnamakan agama & politik, stop semua yaaa, Virus kalau mau masuk tubuh seseorang tidak tanya AGAMA lho.
Mari sama2 kita jadi dewasa & bernalar sehat.
*
PENYAKIT PALING MENAKUTKAN ADALAH SAAT NALAR 🧠 KITA TAK LAGI BERFUNGSI OPTIMAL
#CopasWAG
Paling nggak suka sama pesan berantai kayak gitu, apalagi kalau ada pernyataan: saya adalah pakar blablablablabla.
https://www.who.int/health-topics/coronavirus nyebut coronavirus itu ya virus.
Terus, virus beda sama fungi ( http://www.animalplanet.com/pets/freshaqua-germs/ )
Aku nggak baca ke bawahnya, soalnya langsung males aja bacanya. Tapi berhubung aku pun bukan anak kesehatan, mungkin yang anak kesehatan bisa konfirmasi lebih bagus lagi.
_________________
"Sleep well, the night is calm."
Re: Kasus Covid-19 di Indonesia
Guest
Wed 25 Mar 2020 - 22:09
- 15 Maret:
- 97. -
98. DKI Jakarta - Kasus Nomor 98: Laki-laki 51 tahun.
99.DKI Jakarta - Kasus Nomor 99: Laki-laki 41 tahun, meninggal.
100. DKI Jakarta - Kasus Nomor 100: Perempuan 70 tahun, WNA.
101. DKI Jakarta - Kasus Nomor 101: Laki-laki 43 tahun.
102. DKI Jakarta - Kasus Nomor 102: Laki-laki 39 tahun.
103. DKI Jakarta - Kasus Nomor 103 Laki-laki 65 tahun.
104. DKI Jakarta - Kasus Nomor 104: Laki-laki 39 tahun.
105. -
106. DKI Jakarta - Kasus Nomor 106: Laki-laki 40 tahun.
107. -
108. DKI Jakarta - Kasus Nomor 108: Laki-laki 27 tahun.
109. DKI Jakarta -Kasus Nomor 109: Laki-laki 65 tahun, meninggal.
110. DKI Jakarta - Kasus Nomor 110: Perempuan 67 tahun.
111. DKI Jakarta - Kasus Nomor 111: Laki-laki 57 tahun.
112. DKI Jakarta - Kasus Nomor 112: Perempuan 56 tahun.
113. DKI Jakarta -Kasus Nomor 113: Laki-laki 54 tahun, meninggal.
114. DKI Jakarta - Kasus Nomor 114: Laki-laki 66 tahun.
115. DKI Jakarta - Kasus Nomor 115: Laki-laki 29 tahun.
116. DKI Jakarta -Kasus Nomor 116: Laki-laki 72 tahun, meninggal.
117. DKI Jakarta -Kasus Nomor 117: Laki-laki 50 tahun, meninggal.
- 16 Maret:
- 118. Jawa Tengah -
Kasus Nomor 118: Laki-laki 43 tahun, meninggal.
119. DKI Jakarta - Kasus Nomor 119: Laki-laki 50 tahun.
120. DKI Jakarta - Kasus Nomor 120: Laki-laki 74 tahun.
121. DKI Jakarta - Kasus Nomor 121: Perempuan 65 tahun.
122. DKI Jakarta - Kasus Nomor 122: Perempuan 74 tahun.
123. DKI Jakarta - Kasus Nomor 123: Laki-laki 36 tahun.
124. DKI Jakarta - Kasus Nomor 124: Laki-laki 43 tahun.
125. DKI Jakarta - Kasus Nomor 125: Laki-laki 56 tahun.
126. DKI Jakarta - Kasus Nomor 126: Perempuan 56 tahun.
127. DKI Jakarta - Kasus Nomor 127: Perempuan 32 tahun.
128. DKI Jakarta - Kasus Nomor 128: Perempuan 26 tahun.
129. DKI Jakarta - Kasus Nomor 129: Perempuan 42 tahun.
130. Jawa Barat - Kasus Nomor 130: Laki-laki 40 tahun.
131. -
132. DKI Jakarta - Kasus Nomor 132: Perempuan 28 tahun.
133. DKI Jakarta - Kasus Nomor 133: Perempuan 37 tahun.
134. DKI Jakarta - Kasus Nomor 134: Perempuan 22 tahun.
135. DKI Jakarta - Kasus Nomor 135: Perempuan 22 tahun.
136. DKI Jakarta - Kasus Nomor 136: Laki-laki 40 tahun.
137. DKI Jakarta - Kasus Nomor 137: Laki-laki 30 tahun.
138. DKI Jakarta - Kasus Nomor 138: Perempuan 34 tahun.
139. DKI Jakarta - Kasus Nomor 139: Perempuan 44 tahun.
140. Kepulauan Riau - Kasus Nomor 140: Laki-laki 71 tahun.
141. Jawa Timur - Kasus Nomor 141: Laki-laki 22 tahun.
142. Jawa Timur - Kasus Nomor 142: Laki-laki 50 tahun.
143. DKI Jakarta - Kasus Nomor 143: Perempuan 28 tahun.
144. -
145. DKI Jakarta - Kasus Nomor 145: Laki-laki 44 tahun.
146. DKI Jakarta - Kasus Nomor 146: Perempuan 74 tahun.
147. -
148. -
149. Jawa Tengah - Kasus Nomor 149: Perempuan 45 tahun.
150. Jawa Timur - Kasus Nomor 150: Laki-laki 55 tahun.
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik