Go down
Fajar Nuswantoro
Newbie

[Chronology Case] AZAB. Boss Pemarah Mati Dibunuh, Pelakunya Sulit Ditemukan - Page 2 Empty [Chronology Case] AZAB. Boss Pemarah Mati Dibunuh, Pelakunya Sulit Ditemukan

Fajar Nuswantoro
First topic message reminder :

Spoiler:

Perkenalkan, anda adalah  seorang detektif kepolisian. Pada hari itu, anda mendapat kabar bahwa ada seorang bos perusahaan yang mati. Anda yang sedang berpatroli di daerah tersebut, akhirnya mendatangi tkp.

Enam menit perjalanan yang dibutuhkan sampai anda tiba di tkp. Ruangan dimana korban meninggal sangat berantakan serta jendela diruangan tersebut pun rusak, sampai kaca jendela pecah. Laci dan almari yang ada diruangan tersebut juga terbuka.

Lalu anda mulai bertanya-tanya dengan orang-orang yang ada di tkp. Adi (27) merupakan anak kedua korban. Ardi (33) merupakan anak pertama korban, serta Jony (27) merupakan teman Adi. Ardi adalah seorang atlit panjat tebing. Sementara Adi adalah seorang pekerja kantoran yang sekantor dengan Jony. Istri korban sudah meninggal, sehingga mereka mempekerjakan seorang pembantu yang saat malam hari akan kembali ke rumahnya sendiri. Sebagai tambahan, anda mendapat laporan tadi sekitar jam 22:00.

Anda bertanya pada Jony, “Apa yang anda lakukan di sini?”, “Saya tadi nonton film dengan Adi di kamarnya. Karena saya sangat suka film bertema luar angkasa. Dan ternyata Adi punya film yang bagus akhirnya kami nonton sepulang kerja di sini.”. “Sekitar jam berapa kamu sampai di sini?”. “Jam 18:30 kami sampai di rumah ini”.

Kemudian anda melanjutkan bertanya, “Bisa anda ceritakan mulai dari anda tiba di sini sampai korban ditemukan?”.  “Tadi saya sempat bertemu beliau ketika masuk ke rumah. Beliau sedang berbicara dengan Ardi. Sepertinya serius sekali. Sampai tiba-tiba pak Bambang (60) berbicara dengan suara yang keras. ”Uang lagi, uang lagi !!!. Kamu itu jadi atlit tidak becus. Mana prestasimu? Mana?! Sudah dibilang
lulus kuliah langsung cari kerja, malah main gantung-gantungan tidak jelas!!!
Mulai saat ini jika kamu tidak cari kerja dan masih main gantung-gantungan sialan itu, jangan harap ayah mau memberimu uang seperserpun”
, begitu kata beliau dan Ardi pun membalas, “Dasar tua bangka! Udah mau mati aja pelitnya kebangetan! Ini untuk daftar perlombaan panjat tebing. Awas saja kau!” Kemudian Ardi keluar rumah entah kemana”.


Untuk beberapa detik, anda terdiam mencoba menyelami pernyataan Jony. “Silahkan lanjutkan” Kata anda. “Baik. Kemudian beliau bilang, ”Dasar anak tidak tahu diuntung. Masih saja main begituan. Maaf Jony kamu harus lihat seperti itu tadi. Ngomong-ngomong Adi, kamu sudah melamar ke perusahaan yang Ayah minta?” Adi menjawab, “Belum ayah”, “Apa maksudmu?! Kan sudah ayah bilang dari dulu, segera kamu pindah dari perusahaan kamu sekarang. Gaji dan masa depannya
tidak jelas. Tidak ada jaminan kamu bisa suskses disitu. Memang benar kamu sudah dapat kerja daripada kakakmu sialan tadi. Tapi kalau kamu tetep kerja di situ, sama saja kamu seperti kakakmu. Masa depan kalian suram. Aku sudah tidak tahu lagi apa yang ada di otak kalian berdua!”
Kemudian kami pamit ke kamarnya Adi”


Anda bertanya pada Ardi dan Adi, “Apa ada barang di ruangan ayah anda yang hilang?” Ardi menjawab, “Sepertinya tidak, hanya saja tempat ini berantakan sekali”. Adi, “Sepertinya tidak, pak. Tapi kenapa pencuri tidak mengambil apa-apa dan hanya mengacak-acak ruangan ini? Oh, iya bagaimana dengan dompet ayah? Mungkin itu yang diambil pencuri?”.  “Tidak, petugas kami tadi baru saja menemukan dompet korban. Tepatnya di saku celana korban. Dari Rigor Mortis mayat korban, bisa saya simpulkan korban meninggal sekitar jam 20:30. Dan karena ini bukan merupakan pencurian, bisa saya simpulkan bahwa ini adalah pembunuhan. Dan Pelakunya masih ada di ruangan ini.”

Dengan penuh penasaran, Jony bertanya “Bagaimana anda bisa mengatakan ini bukan pencurian? Dan bahkan anda bilang pelakunya masih ada di sini?” Anda menjawab, “Yang pertama, tidak ada tanda-tanda pintu depan dan ruangan ini dirusak, meskipun pelaku adalah tamu korban, tidak mungkin korban sampai mengajak pelaku ke ruangan pribadi korban. Kedua, ada keanehan dari pecahan kaca di jendela. Ketiga, ini hanya opini, tapi dua anak korban ini memiliki hubungan yang kurang baik dengan korban”

Imbuh anda, “Jadi pelakunya adalah diantara kalian bertiga.” Adi bertanya, “Bagaimana dengan tes sidik jari pak? Pasti ada sidik jarinya kan di barang-barang yang berserakan ini?” “Sayangnya tidak ada. Pelaku sepertinya menggunakan sarung tangan ketika beraksi. Sarung tangan itu kami temukan di halaman samping. Sepertinya pelaku membuangnya”. Jony manjawab, “Kalau begitu, tidak mungkin Adi pelakunya.”. “Kenapa anda bisa begitu yakin?”. “Karena saat itu kami sedang nonton film. Dan selama itu aku selalu bersama dengan Adi.”. “Apakah dari awal film kamu selalu bersama dengan  Adi?”. “Sebenarnya tidak juga, Adi dan Aku 2 kali keluar kamar. Itupun bergantian. Jam 19:00 Adi keluar untuk mengambil minum dan camilan untuk kami. Jam 19:10 aku keluar kamar untuk ke toilet. Kemudian jam 19:30 Adi keluar kamar ke toilet karena perutnya sakit. Jam 19:45 di kembali dari toilet kemudian saat itu juga aku langsung ke toilet untuk kencing. Jam 19:50 Aku keluar dari toilet dan melihat Ardi baru pulang. Setelah itu kami terus menonton film sampai habis dan tidak ada yang keluar juga setelah itu. Kemudian saat akan pulang, aku ingin berpamitan dengan pak Bambang. Adi memanggil ayahnya, tapi ayahnya sudah terkapar. Adi langsung menyuruhku untuk tetap di tkp sementara dia ke luar ruangan untuk menelepon polisi. Jadi tidak mungkin Adi pelakunya.”

Anda bertanya, “Dari tadi saya perhatikan kamu sangat yakin dengan jam saat itu. Padahal kamu tidak memakai jam tangan dan kamu juga tidak memakai hp selama ini.”. Jony menjawab, “Oh... Jam tangan saya sedang rusak. Dan hp saya kehabisan daya baterai. Kalau kenapa saya bisa yakin dengan jam, karena ada jam di koridor ini. Dan saat pintu kamar terbuka saya pasti tahu jam berapa saat itu.”

Jony menambahkan, “Kalau begitu yang tidak punya alibi hanya Ardi”. “Hei... hei... bukan aku pelakunya. Memang aku tadi sempat bertengkar dengan ayah dan aku juga tidak punya alibi. Tapi tidak mungkin aku membunuh ayahku sendiri.” jawab Ardi. “Oh iya, kak Ardi kan juga punya masalah keuangan ‘kan? Mungkin dengan membunuh ayah, kakak bisa mendapatkan uang asuransi.”. “Apa yang kau katakan Adi?! Mana mungkin aku sampai membunuh ayah?”. Anda melerai, “Sudah-sudah, kamu atlit panjat tebing, kan? Berarti kamu punya tali di kamarmu”. “Iya, tentu saja. Memangnya kenapa?”. “Korban meninggal karena tercekik dengan benda yang menyerupai tali, karena terdapat tanda perlawanan korban di bagian leher. Di leher korban terdapat bercak darah. itu artinya darah dari korban pasti masih ada di tali tersebut. Izinkan kami melakukan tes luminol di tali yang kamu miliki”. “Hei... pak polisi, sudah ku bilang aku bukan pelakunya! Tapi baiklah, jika itu bisa membuatmu yakin bahwa aku bukan pelakunya, silahkan lakukan tes apa itulah. Tidak akan ada bekas darah apapun di tali yang aku miliki”

Setelah mengecek dengan luminol, ternyata tidak ada darah di tali yang Ardi miliki. “Sudah ku bilangkan, tidak ada namanya darah”. Anda mulai kebingungan karena tidak ada petunjuk tentang siapa pelaku. “Eh Adi, dasimu kok berantakan gitu? Apa nggak kamu benerin waktu kamu ke toilet tadi?” Jony nyeletuk. “Oh, iya aku tadi lupa benerinnya.”, “Oh iya pak polisi, apakah ini masih lama? Soalnya bapak sudah hampir 2 jam menyelidiki kasus  ini. Dan saya juga harus segera pulang.” Jony berbicara pada Anda. Anda  melihat jam tangan anda, dan jam menunjukkan pukul 22:45. “Maaf, hampir berapa jam kamu bilang?”. “Hampir 2 jam pak. Masa’ tidak dengar”.  “Satu pertanyaan lagi Jony, Film apa yang kalian tonton?”. “2001: A Space Odyssey”

Spoiler:

Spoiler:

Spoiler:

Cristian stevo
Newbie

[Chronology Case] AZAB. Boss Pemarah Mati Dibunuh, Pelakunya Sulit Ditemukan - Page 2 Empty Re: [Chronology Case] AZAB. Boss Pemarah Mati Dibunuh, Pelakunya Sulit Ditemukan

Cristian stevo
Yahh inisih udah pasti pelakunya ADI.
Paling motifnya sakit hati karena dimarahin melulu sama pa BAMBANG.
Mungkin ini tandanya harus berhati hati dalam berucap.
Oracle13
Newbie

[Chronology Case] AZAB. Boss Pemarah Mati Dibunuh, Pelakunya Sulit Ditemukan - Page 2 Empty Re: [Chronology Case] AZAB. Boss Pemarah Mati Dibunuh, Pelakunya Sulit Ditemukan

Oracle13
Pelaku adalah Joni dan Adi

Alasan:

Waktu yg ditunjukkan jam dikoridor berjalan 1 jam lebih cepat daripada waktu yg sebenarnya.

Informasi waktu keluar-masuknya Joni & Adi dari kamar selama menonton film yang Joni berikan terlalu detail.

Joni salah memperhitungkan lama waktu penyelidikan dengan mengira proses penyelidikan berjalan hampir dua jam, padahal proses penyelidikan belum ada 1 jam, ini berarti dia punya patokan jam lain yg sesuai dengan jam milik detektif dan memperhitungkan lama proses penyelidikan berdasarkan referensi waktu yg ditunjukkan jam di koridor yg hasilnya menjadi 1 jam 45 menit.

Joni dengan yakin menjawab mereka sampai dirumah pada pukul 18:30, mustahil dia bisa tahu kapan mereka sampai jika jam tangannya rusak dan hp nya tdk punya daya. Selain itu posisi mereka saat itu masih di ruang tamu dimana tdk mungkin dpt melihat jam koridor didepan kamar, mereka baru pamit kekamar setelah pak Bambang selesai mengomeli Adi.

Yang mencekik pak Bambang adalah Adi dengan menggunakan dasi, Joni berusaha menutupinya dengan memperingatkan Adi soal dasinya yang berantakan.

Semua keterangan soal keluar-masuknya Joni & Adi dari kamar selama mereka menonton film adalah palsu, kecuali keterangan kepulangan Ardi, Setelah ikut membunuh pak Bambang Joni melihat Ardi pulang sambil melihat jam di koridor dan mereka menyusut siasat keterangan palsu berdasarkan waktu kepulangan Ardi pada jam di koridor.

Detektif menerima laporan pada pukul 22:00 yg kalau dikonversi ke jam koridor berarti pukul 21:00, sekitar 1 jam 10 menit setelah kedatangan Ardi.
Durasi film 2001: A Space Odessy adalah 2 jam 44 menit, katakanlah mereka mulai menonton sekitar pukul 18:30 sesuai keterangan waktu mereka sampai dirumah, maka pada pukul 21:00 (waktu jam koridor) film tersebut masih belum selesai. Jadi selama jeda waktu dari Joni & Adi tiba dirumah hingga Ardi pulang kembali kerumah, mereka tidak menonton film melainkan membunuh pak Bambang.

Motif pembunuhan:

Joni dan Adi tidak ingin dipisahkan atau bekerja ditempat yang berbeda seperti yg diperintahkan oleh pak bambang ayahnya Adi, kemungkinan besar mereka berdua adalah pasangan gay. Hal ini juga menjelaskan kenapa Adi rela bekerja di perusahaan dengan gaji & masa depan yg tidak jelas.

[Chronology Case] AZAB. Boss Pemarah Mati Dibunuh, Pelakunya Sulit Ditemukan - Page 2 Empty Re: [Chronology Case] AZAB. Boss Pemarah Mati Dibunuh, Pelakunya Sulit Ditemukan

Sponsored content
Kembali Ke Atas
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik