Go down
Asterisk
Case Maker
Message reputation : 100% (1 vote)

My Journal: Foreign Detective vs Us - Page 2 Empty My Journal: Foreign Detective vs Us

Asterisk


Terakhir diubah oleh Asterisk tanggal Wed 25 Apr 2012 - 23:05, total 1 kali diubah
First topic message reminder :

Ada seorang awam masuk ke sebuah situs lokal yang berlabel "detektif". Di dalamnya dia menemukan tulisan-tulisan yang sebagian besar adalah teka-teki kriminal buatan para pengguna. Dia mencoba untuk menjawab teka-teki tersebut. Hari demi hari berganti, dia semakin tertarik bahkan cenderung kecanduan dengan teka-teki yang ada di sana. Kemampuan berpikir yang bagus memberikan nilai tambah. Dalam hatinya dia berkata, "Aku sekarang pasti sudah menjadi detektif yang hebat."

Pertanyaannya adalah: Benarkah dia detektif?

Saya mencoba menelusuri bagaimana pemahaman dunia tentang detektif. Saya cari tahu bagaimana orang barat (tempat asal kata detektif) menganggap detektif. Ternyata orang sana memahami bahwa profesi detektif itu sama seperti profesi yang kita sebut sebagai mata-mata.

Detektif di luar negeri sebagian besar bekerja sebagai penggali informasi guna pengusutan kasus. Seperti misalnya menyelidiki latar belakang seseorang atau mencari petunjuk terkait dengan kasus. Detektif dituntut untuk menguasai berbagai macam kecakapan, baik itu ilmiah maupun sosial. Kecapakan ilmiah meliputi keterampilan pengambilan bukti, analisa bukti, analisa lingkungan, IT, dll. Kecapakan sosial meliputi kemampuan berkomunikasi, cara bersikap, psikologi, dll.

Pendidikan detektif di luar negeri berupa simulasi yang dibuat semirip mungkin dengan kasus sebenarnya. Malah terkadang mereka diajak untuk terjun langsung memecahkan sebuah kasus. Pendidikan ini ditujukan untuk anak usia 9-12 tahun. Kasus yang digunakan sebagai materi biasanya kasus-kasus ringan seperti pencurian dan perampokan.

Saya membandingkan dengan kondisi di mana saya berada sekarang ini. Pembelajaran detektif yang berupa teka-teki fiktif yang hampir semuanya pembunuhan, dengan informasi sudah tertera di dalamnya. Itu hanya akan meningkatkan kemampuan mengolah informasi, tidak diajarkan bagaimana mencari informasi. Misalkan dalam teka-teki tertulis "darah yang menggenangi korban berasal dari 3 titik, di tangan, perut, dan kepala", maka yang ada dipikiran pembaca adalah seperti itu. Sekarang bagaimana jika hal itu di-real-kan? Kita datang ke TKP dan melihat mayat bersimbah darah. Apakah kita akan langsung mendapatkan informasi bahwa darah berasal dari 3 titik? Tentu tidak.

Selain itu teka-teki (yang baru-baru ini saya sadari) ternyata juga akan melahirkan orang tipe kriminal. Membuat teka-teki (case) sama seperti merencanakan suatu bentuk kejahatan. Lalu sebenarnya tujuan case ini apa?

Saya memiliki seorang kenalan sesama pengguna forum. Di mata teman-temannya dia dianggap detektif karena kegemarannya bermain forum detektif. Suatu ketika salah seorang temannya memberinya pertanyaan yang sebenarnya sederhana, bisa ditebak oleh orang awam. Kenalan saya itu nampak bingung menjawab pertanyaan yang menurutnya tidak masuk akal itu. Temannya menjawab dengan sangat sederhana dan berkata, "katanya detektif, gini aja bingung". Betapa malunya kenalan saya itu.
Saya juga pernah mengalami hal serupa. Suatu ketika saya mengikuti outbond yang diselenggarakan oleh BEM di kampus saya. Dalam acara penjelajahan kami diberi sebuah teka-teki. Saya memikirkan jawabannya, namun tidak ketemu. Teman saya mengusulkan jawaban yang sederhana, namun saya masih ragu. Ternyata apa? Jawaban teman saya benar.

Jika anda perhatikan sekeliling anda, fenomena ini sering terjadi, terutama ketika kita sudah terlalu sering berimajinasi sampai lupa batasannya, sehingga melupakan hal sepele yang malah sesuai dengan realita. Hal sangat penting bagi seorang detektif. Realita adalah kunci pemecahan kasus, bukan imajinasi yang entah larinya ke mana. Ada kata-kata bijak "Logika kalah dengan Realita, dan Realita kalah dengan Waktu".

Bermain teka-teki cukup menyenangkan menurut saya. Tapi jika ingin menjadi seorang investigator atau bahkan detektif itu sangat belum cukup. Tidak hanya kemampuan berpikir, soft skill juga dibutuhkan. Latihlah mulai sekarang, dimulai dengan mencari informasi.

Bonus:
Seorang teman berkata: "Jika hal yang kau sukai tidak memberikan apa-apa untukmu, itu hanya sampah"

Asterisk
Case Maker

My Journal: Foreign Detective vs Us - Page 2 Empty Re: My Journal: Foreign Detective vs Us

Asterisk
Ya inilah yang saya sebut sebelumnya sebagai penyempitan makna. Argumen anda tidak salah jika memandang detektif sebagai profesi. Namun dengan sudut pandang itu anda tentu tidak menemukan persamaan antara detektif dengan BIN, CIA, reskrim, atau apa saja yang anda sebut itu.
Kudo Shinichi
Case Solver

My Journal: Foreign Detective vs Us - Page 2 Empty Re: My Journal: Foreign Detective vs Us

Kudo Shinichi
Sebelumnya anda mengatakan bahwa Jika anda berpikir bahwa detektif tidak ada berarti yang anda sebut sebagai BIN, intel, dan polisi tadi juga tidak ada, karena pada hakikatnya keduanya sama.

Kembali ke Job Deskripsi, BIN itu tidak ada memang benar yang anda katakan, siapa anggota BIN mana orangnya, dimana dia tinggal, kalau polisi jelas2 ada, "Saya anggota kepolisian RI bagian Reskrim di tugaskan di wilayah...." jelas2 berbeda, kan seperti itu, apakah saya salah ?

Oya ada yang kelewatan, sepertinya ada yang merasa bahwa dirinya anak kecil, itulah faktanya gan Hihi
Asterisk
Case Maker

My Journal: Foreign Detective vs Us - Page 2 Empty Re: My Journal: Foreign Detective vs Us

Asterisk
Apakah saya pernah bilang bahwa BIN tidak ada?

Yang saya tangkap dari pernyataan anda adalah anda berubah pikiran menganggap BIN tidak ada, padahal sebelumnya anda bilang BIN itu ada. Sebenarnya apa yang anda pikirkan sehingga terjadi ketidak konsistenan ini?

Lalu apa yang salah dengan anak kecil?
Kudo Shinichi
Case Solver

My Journal: Foreign Detective vs Us - Page 2 Empty Re: My Journal: Foreign Detective vs Us

Kudo Shinichi
Sebelumnya anda mengatakan bahwa Jika anda berpikir bahwa detektif tidak ada berarti yang anda sebut sebagai BIN, intel, dan polisi tadi juga tidak ada, karena pada hakikatnya keduanya sama.

Itu yang anda katakan apa, saya membandingkan posisi keberadaan BIN dan Detective yg anda sebutkan, pada hakekatnya sama, tapi di liat dari sisi fisiknya berbeda gan, kalau di Indonesia Detective itu adalah Reskrim, ini nyata sedangkan BIN hanya nama tidak jelas dimana keberadaanya bisa itu tukang bakso, tukang becak bahkan teroris !!

brrr....

Mengenai anak kecil, Tanya sendiri sama orangnya, ga ada jawaban tanya sama rumput yang bergoyang ______________ Kabur
Asterisk
Case Maker

My Journal: Foreign Detective vs Us - Page 2 Empty Re: My Journal: Foreign Detective vs Us

Asterisk
Berarti anda menganggap sesuatu itu ada atau tidak bergantung dari keberadaannya secara fisik, begitu?

Berarti anda masih konsisten dengan pendapat bahwa detektif itu tidak ada, dengan menggunakan persamaan hakikat detektif dengan BIN yang saya katakan, dan anda menganggap bahwa BIN itu tidak ada karena tidak ada keberadaan secara fisik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa detektif itu tidak ada. Begitu maksud anda?

Saya sudah mengatakan berkali-kali bahwa di pembicaraan ini terjadi penyempitan makna tentang detektif. Dengan jelas saya mengatakan bahwa siapapun yang mencari kebenaran demi penegakan hukum adalah detektif, tidak peduli dia profesi yang berwenang atau orang biasa seperti tukang bakso, tukang becak, dan tukang-tukang lainnya. Selama dia mencari kebenaran demi menegakkan hukum dia adalah detektif.

Anda ingin mencari bentuk fisiknya? Silahkan saja cari.
K
Detective

My Journal: Foreign Detective vs Us - Page 2 Empty Re: My Journal: Foreign Detective vs Us

K
Asterisk wrote:Bonus:
Seorang teman berkata: "Jika hal yang kau sukai tidak memberikan apa-apa untuk, itu hanya sampah"

nanya yang itu dulu deh...

itu ada yang kurang ya kata-katanya?

kok saya bacanya ga enak ya?
Asterisk
Case Maker

My Journal: Foreign Detective vs Us - Page 2 Empty Re: My Journal: Foreign Detective vs Us

Asterisk
K wrote:
Asterisk wrote:Bonus:
Seorang teman berkata: "Jika hal yang kau sukai tidak memberikan apa-apa untuk, itu hanya sampah"

nanya yang itu dulu deh...

itu ada yang kurang ya kata-katanya?

kok saya bacanya ga enak ya?

ah, iya ada yang kurang =D
Seth D. Kei
Alumni Moderator

My Journal: Foreign Detective vs Us - Page 2 Empty Re: My Journal: Foreign Detective vs Us

Seth D. Kei
perbaiki typo sebelum post komen :trollface:
Asterisk
Case Maker

My Journal: Foreign Detective vs Us - Page 2 Empty Re: My Journal: Foreign Detective vs Us

Asterisk
Seth D. Kei wrote:perbaiki typo sebelum post komen :trollface:

maaf, maaf, =D
udah dibenerin lho
Seth D. Kei
Alumni Moderator

My Journal: Foreign Detective vs Us - Page 2 Empty Re: My Journal: Foreign Detective vs Us

Seth D. Kei
apakah anda yakin sudah memperbaiki typo yang ada di thread ini? :mog:
coba perhatikan hal kecil yang ada di sekeliling anda yang menurut anda itu adalah salah satu ilmu seorang detektif :likeasir:

gak bisa liat? :lol:

klo ada yg tau n bsa nyebutin, silakan komen, Maaf
hadiahnya CP+1 dri saya good
Asterisk
Case Maker

My Journal: Foreign Detective vs Us - Page 2 Empty Re: My Journal: Foreign Detective vs Us

Asterisk
Biasanya sih penulis agak susah lihat kesalahan di tulisannya sendiri, makanya dibutuhkan editor.

Jadi mana yang salah? bengong

Lagian detektif juga bukan dewa, miss itu manusiawi. =D
Seth D. Kei
Alumni Moderator

My Journal: Foreign Detective vs Us - Page 2 Empty Re: My Journal: Foreign Detective vs Us

Seth D. Kei
siapa penulis? bengong

gak bisa liat mana yg salah? yah mungkin anda terlalu lama bermain di dunia detektif maya seperti ini, sir :likeasir:
cobalah anda mempraktekkan ilmu2 yg harus dimiliki seorang detektif di dunia nyata :mog:

melihat kesalahan kecil itu kn hanya hal kecil :yaoming:

saya sih gausah ngmgin MASALAH 'SOK' BESAR dulu deh, yang kecil2 aja dulu dibenerin, bru ngmg yg BESAR, klo yg kecil aja blom bener, mending gausah ngmg yg besar dulu :likeasir:

saran aja sih dari anak kecil kepada orang tua :yaoming:
bukan nasehat lho ya, klo nasehat kn kesannya gimana gtu masa orang tua dinasehatin ma anak kecil yg bru blajar 1+2 kn jadi malu juga orang tuanya, kasian juga kn :yaoming:

udh sih itu aja dri saya Smile
Asterisk
Case Maker

My Journal: Foreign Detective vs Us - Page 2 Empty Re: My Journal: Foreign Detective vs Us

Asterisk
Jadi mana yang salah? Kalo tahu bilang lah, ntar dibenerin. Yang nyata, bukan omong doang :yaoming: (ini kalimatnya sapa ya? lupa)
Seth D. Kei
Alumni Moderator

My Journal: Foreign Detective vs Us - Page 2 Empty Re: My Journal: Foreign Detective vs Us

Seth D. Kei
yaelah ini mah sama aja ditanya malah jawab pake tanya...
ckckck

"guru tau tpi tetep nyuruh muridnya ngrjain soal yg dia kasih" :yaoming:

itu aja sih analoginya, smoga bukan bahas antara guru n muridnya, tpi maknanya, ya itu juga klo ngrti maknanya sih, gak ngrti jga gapapa kok, kn cma detektif dunia maya ini Smile

jadi gimana? gak bisa nih?
yaudh deh, itu tes kecil aja sih, dgn gtu saya tau brrti emg cuma penghuni forum detektif doank kaya yg lain, bukan yang emg real bro Smile

yaudh saya mau blajar 1+2 dlu, blom bisa2 :yaoming:

dadah...
Asterisk
Case Maker

My Journal: Foreign Detective vs Us - Page 2 Empty Re: My Journal: Foreign Detective vs Us

Asterisk
Kalo yg ngasih tes juga gak tau apa jawabannya ya apa gunanya? :yaoming: malah jd tebak2an yg kyk d crita humor ntar


Guru itu klo muridnya salah juga ngasih tau. Lah klo muridnya dibiarin salah namanya turut menghancurkan generasi muda dong =D

mau pamit? ya udah
dadah... selamat belajar ya?

My Journal: Foreign Detective vs Us - Page 2 Empty Re: My Journal: Foreign Detective vs Us

Sponsored content
Kembali Ke Atas
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik