pembunuhan sang psikopat bagian I (part 1)

“jangan!!.. aku mohon, jangan lakukan ini..”
“tenanglah.. ini hanya terasa sedikit sakit, nikmatilah rasa sakit itu..”
Orang itu mengambil sebuah pena, pena itu di arahkan di paha orang tersebut, lalu dia tusuk dengan pena yang dia pegang
“akhhh, aku mohon.. jangan lakukan”
“tidak papa, nikmati saja.. kau akan mulai terbiasa”
Pena itu masih tertancap di paha perempuan malang itu, orang itu menarik pena yang tertancap lalu menusuknya kembali. Jeritan perempuan itu sangat keras, darah tercecer dimana-mana
“kau menikmatinya?.. ini baru awal.. nikmatilah..”
Orang itu mengambil pena yang masih tertancap di paha perempuan itu, lalu dia berdiri dan menuju radio nya yang berada di meja, dia mengambil sebuah kaset dan memasukkannya di radio tersebut.. terdengarlah lagu fur Elise dari beethoven.. orang itu terlihat terdiam sejenak, dia seperti meresapi lagu tersebut, kepalanya menghadap ke atas sambil menarik nafasnya dalam-dalam, lalu dia berjalan menuju perempuan itu.. lalu menusuk bahu perempuan itu dengan pena. Teriakan perempuan itu terdengar sangat keras, dia terus memohon untuk menghentikan perbuatan orang gila itu, semakin lama lagu itu semakin cepat, semakin cepat pula pena itu ditusukkan ke bahu perempuan itu.. orang itu memindahkan lokasi tusukannya, kali ini di bagian perut.. dia menusukkan pena itu, menarik penanya lalu menusuknya kembali, begitu seterusnya.. darah mengalir dimana-mana, wajah orang itu terlihatmengerikan, matanya melotot sambil sedikit tersenyum.. lalu akhirnya lagunya berhenti, berhenti pula pembunuhan sadis itu, tentu saja wanita itu sudah mati.. darah dimana-mana, perut wanita itu sudah tidak berbentuk, bajunya penuh dengan darah, wajah orang itu juga penuh dengan darah.. lalu orang itu berkata kepada perempuan malang itu
“nikmat bukan.. sayang sekali kau tidak bisa merasakannya lagi..”
Orang itu terdiam sejenak, lalu tiba-tiba dia tertawa.. nampaknya dia merasa sangat puas dengan apa yang dia lakukan..
To be continued...

indah banget ceritanya

kok ada di arts room ?

karena menurut saya ini sebuah seni..
Nanti akan ada kelanjutan ceritanya, di tunggu ya..

Update dong.. Seru nih