Halaman 1 dari 3 • 1, 2, 3
Catatan Detektif
Diambil dari berbagai kutipan-kutipan,....
Jika kamu mengalami kesulitan, cobalah mendongak ke atas, dan melihat ke bawah, ke samping kiri-kanan, dengan begitu apa yang tidak terlihat, akan jadi terlihat (observasi lingkungan, bukan cuma berpikir dengan diam).....
Kasus yang paling umum, justru kasus yang paling misterius, karna mencampurkan keanehan dan misteri, kadang bukti justru diabaikan, dan lebih lebih memilih menggunakan insting manusia.......
Kalau detektif menyerah maka kasus akan jadi buntu, dan yang tertawa di akhir justru adalah sang penjahat...
Detektif bekerja menurut imajinasinya, kemudian mempraktekkannya (mencari bukti dan lain sebagainya).....
Ketika kamu telah mengeliminasi pilihan yang tidak mungkin benar, apapun yang tersisa, itulah yang benar..
Pertanyaan yang dijawab dengan pertanyaan itulah yang namanya misteri....
Point-point penting dalam kasus pembunuhan
- Mencari senjata yang digunakan pelaku....
- Mencek alibi tiap-tiap orang yang berkaitan, >>> si pelaku memakai panggung belakang supaya tak ada kesempatan dirinya dinyatakan sebagai pembunuh, biasanya orang yang alibinya paling lemah, atau tak punya alibilah pelakunya, tapi hati-hati terhadap skenario pelaku yang kadang justru menjebak orang lain....
- Memeriksa tempat kejadian, periksa dengan seksama seluruh tkp, meskipun terhadap hal yang dianggap orang tak penting, dan jangan lupa memeriksa tempat sampah yang berada pada jangkauan tkp....
- Melacak ciri-ciri pelaku, hati-hati terhadap penyamaran identitas pelaku, contoh : mungkin saja pelaku membuat dirinya seolah-olah laki-laki padahal dia perempuan (menggaraukan suara di telpon misalnya)...
Bukti.....
Bukti adalah saksi bisu. Demikianlah yang diyakini oleh para penyelidik. Oleh karena itu, bukti harus diperlakukan secara hati-hati. Begitu bukti hilang atau rusak, kasusnya bisa berantakan. Tanpa bukti, tidak ada pelaku kriminal yang bisa diajukan ke pengadilan. Ilmu tentang pelacakan bukti sudah dikembangkan sejak tahun 1880, disederhanakan pada tahun 1900, dan terus disempurnakan lewat komputerisasi serta penelitian DNA. Siapa bisa membungkam saksi bisu?
Silahkan ditambahkan lagi, hehe, lumayan buat referensi pengetahuan tentang detektif kan,...
yang lain mohon sharing ilmu dan pengetahuannya tentang detektif di sini juga ya,... :loveindonesia:
Diambil dari berbagai kutipan-kutipan,....
Jika kamu mengalami kesulitan, cobalah mendongak ke atas, dan melihat ke bawah, ke samping kiri-kanan, dengan begitu apa yang tidak terlihat, akan jadi terlihat (observasi lingkungan, bukan cuma berpikir dengan diam).....
Kasus yang paling umum, justru kasus yang paling misterius, karna mencampurkan keanehan dan misteri, kadang bukti justru diabaikan, dan lebih lebih memilih menggunakan insting manusia.......
Kalau detektif menyerah maka kasus akan jadi buntu, dan yang tertawa di akhir justru adalah sang penjahat...
Detektif bekerja menurut imajinasinya, kemudian mempraktekkannya (mencari bukti dan lain sebagainya).....
Ketika kamu telah mengeliminasi pilihan yang tidak mungkin benar, apapun yang tersisa, itulah yang benar..
Pertanyaan yang dijawab dengan pertanyaan itulah yang namanya misteri....
Point-point penting dalam kasus pembunuhan
- Mencari senjata yang digunakan pelaku....
- Mencek alibi tiap-tiap orang yang berkaitan, >>> si pelaku memakai panggung belakang supaya tak ada kesempatan dirinya dinyatakan sebagai pembunuh, biasanya orang yang alibinya paling lemah, atau tak punya alibilah pelakunya, tapi hati-hati terhadap skenario pelaku yang kadang justru menjebak orang lain....
- Memeriksa tempat kejadian, periksa dengan seksama seluruh tkp, meskipun terhadap hal yang dianggap orang tak penting, dan jangan lupa memeriksa tempat sampah yang berada pada jangkauan tkp....
- Melacak ciri-ciri pelaku, hati-hati terhadap penyamaran identitas pelaku, contoh : mungkin saja pelaku membuat dirinya seolah-olah laki-laki padahal dia perempuan (menggaraukan suara di telpon misalnya)...
Bukti.....
Bukti adalah saksi bisu. Demikianlah yang diyakini oleh para penyelidik. Oleh karena itu, bukti harus diperlakukan secara hati-hati. Begitu bukti hilang atau rusak, kasusnya bisa berantakan. Tanpa bukti, tidak ada pelaku kriminal yang bisa diajukan ke pengadilan. Ilmu tentang pelacakan bukti sudah dikembangkan sejak tahun 1880, disederhanakan pada tahun 1900, dan terus disempurnakan lewat komputerisasi serta penelitian DNA. Siapa bisa membungkam saksi bisu?
Silahkan ditambahkan lagi, hehe, lumayan buat referensi pengetahuan tentang detektif kan,...
yang lain mohon sharing ilmu dan pengetahuannya tentang detektif di sini juga ya,... :loveindonesia:
Re: Catatan Detektif
VodkaMartini
Fri 29 Jan 2010 - 23:32
Akhirnya ada lagi yg begini2... mari kita lengkapi
Basic Rule:
1. Jangan percaya siapapun.
2. Jangan sampai yang ditanya merasa bahwa info yang dia berikan penting bagi kita.
3. Gunakan teknologi yang ada yang dapat membantu
4. Berpikirlah cara sederhana terlebih dahulu, gak usah mikir2 cara yg njelimet2.
Type Detective (CMIIW):
1. Fact-based Detective
detektif yang bekerja berdasarkan fakta dan bukti yang ada dengan menggunakan metode yang sistematis, tidak terpengaruh oleh perasaan-perasaan atau pendapat-pendapat yang berhubungan dengan emosi. tekhnik ini bisa diterapkan pada kasus apa saja tidak terkecuali.
Kelebihan:
= Cenderung cepat mengumpulkan informasi
Kekurangan:
= Terlambat sedikit saja, bukti hilang
Fictional Version : Sherlock Holmes, Nero Wolfie
2. Psychological Detective
detektif yang bekerja berdasarkan cerita atau kejiwaan orang yang terlibat kasus tersebut, bukti dan fakta hanya sebagai pelengkap untuk menentukan kebenaran dari kesimpulan yang didapat dari cerita / tanda2 kejiwaan, (walaupun, secara psycho - kejiwaan - orang tersebut adalah pelaku, tanpa bukti pun tak bisa mengakibatkan orang tersebut mendekam di sel).
Kelebihan:
= Dapat mengungkap kasus2 yang terpendam di masa lalu, karena berdasarkan ingatan.
Kekurangan:
= Terkadang kesimpulan dari kejiwaan tersebut tidak didampingi barang bukti yang mendukung.
Fictional Version : Hercule Poirot, Dr. Laszlo Kreizler
3. Mixed Detective
detektif yang menggunakan 2 metode di atas secara seimbang.
Kelebihan:
= Proporsional
Kekurangan:
= Kalau kurang teliti, dapat mencampuraduk kedua metode di atas.
4. Non categorized
detektif yang kerjaanya cuma sebagai 'pencari info', dikategorikan sebagai yang satu ini.
biasanya pekerjaannya:
1. Mengecek Perselingkuhan
2. Mengecek kehidupan seseorang
3. Melacak sesuatu.
Cara bekerja seorang detective:
1. Independen = bekerja sendiri secara pribadi
2. Bersama Instansi Hukum = bekerja disewa / beriringan dengan lembaga yg berwajib
Peralatan yang minimal harus di bawa / dimiliki seorang detective:
Type Fact-Based:
1. Catatan & Pensil / Pena
2. Tas peralatan yang kurang lebih berisi hal sbb:
- sarung tangan karet
- pinset
- kaca pembesar
- pita pengukur
- plastik kecil (untuk mengamankan barang bukti, bila anda bekerja independen)
- pendeteksi sidik jari (optional, gak harus, karena bisa dilakukan pihak berwajib)
Type Psychological:
1. Catatan & Pensil / Pena
2. Recorder, untuk merekam cerita
Mixed:
semua barang yg dicantumkan di atas.
Semboyan Utama : ~ " Yang Kecil Kemungkinannya, Yang Mustahil dan Yang Benar " ~
Tips & What to do in an Interview:
- Usahakan buat client senyaman mungkin sehingga dia bisa percaya sepenuhnya sama kita.
- Bila dia sudah percaya kita, dia pasti akan menghadapi kita layaknya teman bukan sebagai detektif.
- kepercayaan client awal dari bicara jujurnya client.
- Tanyakan hal-hal yang penting & mendetail.
- bila kita kehilangan 1 detail, bisa menjadi kesalahan pada deduksi / imajinasi.
[b]Hal2 minimal yang harus dimiliki seorang detektif:[/b]
1. Membaca situasi
2. Membaca bahasa tubuh
3. Mengidentifikasikan beberapa jenis benda dengan pengamatan sebentar
4. Konsentrasi yang tinggi & baik & sehat
5. Bisa dipercaya
6. Bisa mengingat detail (ini bisa dibantu dengan catatan)
7. Mengidentifikasi kode (code breaking, solving)
Source : My own experience, CMIIW ato kalo ada yg kurang bisa ditambah.
Basic Rule:
1. Jangan percaya siapapun.
2. Jangan sampai yang ditanya merasa bahwa info yang dia berikan penting bagi kita.
3. Gunakan teknologi yang ada yang dapat membantu
4. Berpikirlah cara sederhana terlebih dahulu, gak usah mikir2 cara yg njelimet2.
Type Detective (CMIIW):
1. Fact-based Detective
detektif yang bekerja berdasarkan fakta dan bukti yang ada dengan menggunakan metode yang sistematis, tidak terpengaruh oleh perasaan-perasaan atau pendapat-pendapat yang berhubungan dengan emosi. tekhnik ini bisa diterapkan pada kasus apa saja tidak terkecuali.
Kelebihan:
= Cenderung cepat mengumpulkan informasi
Kekurangan:
= Terlambat sedikit saja, bukti hilang
Fictional Version : Sherlock Holmes, Nero Wolfie
2. Psychological Detective
detektif yang bekerja berdasarkan cerita atau kejiwaan orang yang terlibat kasus tersebut, bukti dan fakta hanya sebagai pelengkap untuk menentukan kebenaran dari kesimpulan yang didapat dari cerita / tanda2 kejiwaan, (walaupun, secara psycho - kejiwaan - orang tersebut adalah pelaku, tanpa bukti pun tak bisa mengakibatkan orang tersebut mendekam di sel).
Kelebihan:
= Dapat mengungkap kasus2 yang terpendam di masa lalu, karena berdasarkan ingatan.
Kekurangan:
= Terkadang kesimpulan dari kejiwaan tersebut tidak didampingi barang bukti yang mendukung.
Fictional Version : Hercule Poirot, Dr. Laszlo Kreizler
3. Mixed Detective
detektif yang menggunakan 2 metode di atas secara seimbang.
Kelebihan:
= Proporsional
Kekurangan:
= Kalau kurang teliti, dapat mencampuraduk kedua metode di atas.
4. Non categorized
detektif yang kerjaanya cuma sebagai 'pencari info', dikategorikan sebagai yang satu ini.
biasanya pekerjaannya:
1. Mengecek Perselingkuhan
2. Mengecek kehidupan seseorang
3. Melacak sesuatu.
Cara bekerja seorang detective:
1. Independen = bekerja sendiri secara pribadi
2. Bersama Instansi Hukum = bekerja disewa / beriringan dengan lembaga yg berwajib
Peralatan yang minimal harus di bawa / dimiliki seorang detective:
Type Fact-Based:
1. Catatan & Pensil / Pena
2. Tas peralatan yang kurang lebih berisi hal sbb:
- sarung tangan karet
- pinset
- kaca pembesar
- pita pengukur
- plastik kecil (untuk mengamankan barang bukti, bila anda bekerja independen)
- pendeteksi sidik jari (optional, gak harus, karena bisa dilakukan pihak berwajib)
Type Psychological:
1. Catatan & Pensil / Pena
2. Recorder, untuk merekam cerita
Mixed:
semua barang yg dicantumkan di atas.
Semboyan Utama : ~ " Yang Kecil Kemungkinannya, Yang Mustahil dan Yang Benar " ~
Tips & What to do in an Interview:
- Usahakan buat client senyaman mungkin sehingga dia bisa percaya sepenuhnya sama kita.
- Bila dia sudah percaya kita, dia pasti akan menghadapi kita layaknya teman bukan sebagai detektif.
- kepercayaan client awal dari bicara jujurnya client.
- Tanyakan hal-hal yang penting & mendetail.
- bila kita kehilangan 1 detail, bisa menjadi kesalahan pada deduksi / imajinasi.
[b]Hal2 minimal yang harus dimiliki seorang detektif:[/b]
1. Membaca situasi
2. Membaca bahasa tubuh
3. Mengidentifikasikan beberapa jenis benda dengan pengamatan sebentar
4. Konsentrasi yang tinggi & baik & sehat
5. Bisa dipercaya
6. Bisa mengingat detail (ini bisa dibantu dengan catatan)
7. Mengidentifikasi kode (code breaking, solving)
Source : My own experience, CMIIW ato kalo ada yg kurang bisa ditambah.
Re: Catatan Detektif
K I D
Sat 30 Jan 2010 - 0:14
@vodka
wah, lumayan banyak, kalo ada, silahkan sharing lagi ya.....
Tinggi badan seseorang dapat diketahui melalui seberapa besar jejak kakinya,....
wah, lumayan banyak, kalo ada, silahkan sharing lagi ya.....
Tinggi badan seseorang dapat diketahui melalui seberapa besar jejak kakinya,....
Re: Catatan Detektif
sanji
Sat 30 Jan 2010 - 1:00
nah itu dia, ngitung tinggi badan, sama besar jejak kaki gmn ya? (ukuran sepatu yg gampang)
Re: Catatan Detektif
K I D
Sat 30 Jan 2010 - 4:23
sanji wrote:nah itu dia, ngitung tinggi badan, sama besar jejak kaki gmn ya? (ukuran sepatu yg gampang)
kalo nggak salah itu ada dalam cara kerja holmes, mungkin seberapa panjang jejak kakinya juga menentukan seberapa tinggi orangnya....
@vodka
dibandingkan detektif dengan tipe holmes, aku sebenarnya lebih suka poirot untuk sifatnya, tapi untuk cara kerja jelas lebih suka holmes, karna persepsinya berdasarkan bukti, dengan begitu takkan terbantahkan, meskipun penjelasannya terkadang harus secara mendetail agar mudah dipahami..
Re: Catatan Detektif
VodkaMartini
Sat 30 Jan 2010 - 8:16
1. mengukur tinggi badan dari jejak yg ditinggalkan (jarak langkah dari kaki ke kaki yang diambil setelah menemukan rata2 panjang langkahnya). (ada di a Study in Scarlet dan beberapa cerita lagi - lupa - )
2. mengukur tinggi seseorang dari coretan yang tertinggal di dinding. (ini juga a Study in Scarlet)
3. mengukur tinggi badan seseorang saat dia duduk ( ini gak termasuk dalam the Canon, kasusnya The Italian Secretary by Caleb Carr)
dansebagainya
itu ada ilmunya namanya anthropometri
Source : http://en.wikipedia.org/wiki/Anthropometry
ada satu lagi ilmu yang lumayan OK tapi gak wajib... Graphology dan gw pernah belajar ini 1 bulan lebih, menganalisa tulisan tangan, ini ada di salah satu kasus Sherlock juga cuma lupa nama kasusnya, jadi dari tulisan tersebut kurang lebih bisa diketahui temperamen dari si penulis...
kelemahan dari graphology:
- susah menentukan jenis kelamin penulis
(konteks jaman sekarang, tulisan cewek jg bisa acak2an dan tulisan cowok bisa rapi banget, mungkin kalo dulu male style ada ciri khas, female style jg ada tapi kalo sekarang susah liatnya, karena cenderung mirip.)
- bisa mengakibatkan rancu pada umur penulis
(kadang ada yg terlihat tulisan orang dewasa seperti anak2 dan sebaliknya, kalo kita cek orang yg ga dikenal loh )
- infonya sangat terbatas hanya kepada individu tidak pada bukti kalau tidak ditolong dengan identifikasi alat2 yang digunakan (alat tulis, jenis media tulis - kertas,karton,koran,dsb -, jenis tinta, hal2 yang aneh pada media tulis)
@KID
masing2 teknik punya kelebihan kekurangan koq...sayang gw belom nemu aja soalnya sampe hari ini masih tipe mixed walaupun arahnya lebih 3/4 ke Holmes, bagi gw psychology cuma bumbu pelengkap... sisanya harus ada bukti.. Indonesia gitu loh.. omongan doang gak bisa dijadiin harapan.
2. mengukur tinggi seseorang dari coretan yang tertinggal di dinding. (ini juga a Study in Scarlet)
3. mengukur tinggi badan seseorang saat dia duduk ( ini gak termasuk dalam the Canon, kasusnya The Italian Secretary by Caleb Carr)
dansebagainya
itu ada ilmunya namanya anthropometri
Source : http://en.wikipedia.org/wiki/Anthropometry
ada satu lagi ilmu yang lumayan OK tapi gak wajib... Graphology dan gw pernah belajar ini 1 bulan lebih, menganalisa tulisan tangan, ini ada di salah satu kasus Sherlock juga cuma lupa nama kasusnya, jadi dari tulisan tersebut kurang lebih bisa diketahui temperamen dari si penulis...
kelemahan dari graphology:
- susah menentukan jenis kelamin penulis
(konteks jaman sekarang, tulisan cewek jg bisa acak2an dan tulisan cowok bisa rapi banget, mungkin kalo dulu male style ada ciri khas, female style jg ada tapi kalo sekarang susah liatnya, karena cenderung mirip.)
- bisa mengakibatkan rancu pada umur penulis
(kadang ada yg terlihat tulisan orang dewasa seperti anak2 dan sebaliknya, kalo kita cek orang yg ga dikenal loh )
- infonya sangat terbatas hanya kepada individu tidak pada bukti kalau tidak ditolong dengan identifikasi alat2 yang digunakan (alat tulis, jenis media tulis - kertas,karton,koran,dsb -, jenis tinta, hal2 yang aneh pada media tulis)
@KID
masing2 teknik punya kelebihan kekurangan koq...sayang gw belom nemu aja soalnya sampe hari ini masih tipe mixed walaupun arahnya lebih 3/4 ke Holmes, bagi gw psychology cuma bumbu pelengkap... sisanya harus ada bukti.. Indonesia gitu loh.. omongan doang gak bisa dijadiin harapan.
Re: Catatan Detektif
sanji
Mon 1 Feb 2010 - 22:55
udah pernah baca miss marple?K I D wrote:sanji wrote:nah itu dia, ngitung tinggi badan, sama besar jejak kaki gmn ya? (ukuran sepatu yg gampang)
kalo nggak salah itu ada dalam cara kerja holmes, mungkin seberapa panjang jejak kakinya juga menentukan seberapa tinggi orangnya....
@vodka
dibandingkan detektif dengan tipe holmes, aku sebenarnya lebih suka poirot untuk sifatnya, tapi untuk cara kerja jelas lebih suka holmes, karna persepsinya berdasarkan bukti, dengan begitu takkan terbantahkan, meskipun penjelasannya terkadang harus secara mendetail agar mudah dipahami..
pemecahannya jg mantep, g langsung terjun ke lapangan, cmn dengerin penjelasan dari org lain --"
maaf oot dikit
Re: Catatan Detektif
VodkaMartini
Mon 1 Feb 2010 - 23:33
yg bikin males baca miss marple:
1. gayanya lagi2 poirot dan poirot lagi2 cuma bedanya ini nenek2 yg punya temen aneh2 dan lucu
2. ada beberapa hal yg gak mungkin tp 'dimungkinkan'
3. cerita agatha christie plotnya mirip2, jadi kadang kurang greget ceritanya padahal ceritanya bagus.
novel2 agatha christie yg poirot udah dibaca smua kalo miss marple cm beberapa tapi kesimpulannya di atas itu..
tetep lebih greget baca holmes... maybe orang boring dengan holmes karena di saat tertentu dia 'bawel' dan sok filosofis.
1. gayanya lagi2 poirot dan poirot lagi2 cuma bedanya ini nenek2 yg punya temen aneh2 dan lucu
2. ada beberapa hal yg gak mungkin tp 'dimungkinkan'
3. cerita agatha christie plotnya mirip2, jadi kadang kurang greget ceritanya padahal ceritanya bagus.
novel2 agatha christie yg poirot udah dibaca smua kalo miss marple cm beberapa tapi kesimpulannya di atas itu..
tetep lebih greget baca holmes... maybe orang boring dengan holmes karena di saat tertentu dia 'bawel' dan sok filosofis.
Re: Catatan Detektif
tamjeong_d'a
Wed 12 May 2010 - 15:47
Euztazzkid wrote:hufhtt...
newby neh ....
silakan isi biodata dulu ya di member introduction...
(maaf ya OOT bentar )
Re: Catatan Detektif
Yz
Thu 21 Oct 2010 - 20:15
ntar ah belajar analisa kyk gitu..
lagi fokus ke olimpiade ^^
lagi fokus ke olimpiade ^^
Halaman 1 dari 3 • 1, 2, 3
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|