Halaman 2 dari 4 • 1, 2, 3, 4
First topic message reminder :
Menjadi detektif atau penegak hukum di dunia nyata tidak seperti terlihat yang kita baca di buku komik atau di novel. Banyak orang jahat di luar sana yang akan membungkam orang-orang yang mencoba menghalangi rencana kejahatan mereka. Untuk itu, kepinteran dan kejeniusan kita dalam menliti kasus tidak akan berfungsi saat kita sudah berhadapan langsung dengan orang jahat, khususnya di jalanan.
Disnilah perlunya pengetahuan kita untuk menjaga diri kita untuk siap sedia saat situasi darurat, khususnya di perkelahian tangan kosong. Di bawah ini ada beberapa prinsip yang harus kita ingat dalam bela diri praktis, antara lain :
• Tidak ada aturan. Ini bukan pertandingan persahabatan di gelanggang yang menjunjung tinggi sportifitas. Tidak ada aturan bagi siapa pun yang melibatkan diri di dalamnya. Penyerang Anda tidak akan pusing memikirkan aturan, dan Anda pun sebaiknya melupakan segala aturan.
• Anda tidak perlu memikirkan nasib lawan. Orang yang menyerang Anda tiba-tiba di jalan tidak akan memikirkan keselamatan Anda. Karena itu, saya sarankan Anda mengesampingkan semua aspek moralitas barang sejenak dan memprioritaskan keselamatan pribadi di atas segalanya. Lagi pula, tidak ada jaminan Anda hanya akan diserang oleh satu orang.
• Hindari bergumul. Bergulat gaya Royce Gracie di UFC dulu memang kelihatannya keren, tapi sebaiknya jangan digunakan. Akan menjadi masalah besar jika Anda bergumul dengan lawan secara rapat, sementara ia menyimpan sebilah pisau di saku celananya. Kalau ia sempat meraih saku, tamatlah sudah. Di samping itu, bergumul dengan satu orang akan sangat membahayakan jika lawan Anda banyak. Sementara Anda bergumul dengan yang satu, datanglah yang lain. Namanya juga penjahat, tentu tidak sportif!
• Jangan terintimidasi. Jangan terpengaruh dengan suaranya yang menggelegar, kata-katanya yang kotor, wajahnya yang jelek, atau tubuhnya yang penuh tato. Anda mesti ingat bahwa manusia yang merasa perlu mengintimidasi orang lain adalah manusia yang memiliki rasa takut dalam dirinya. Andaikan ia memiliki kekuatan besar, misalnya bisa meremukkan pohon beringin, maka ia tidak akan merasa perlu mengintimidasi lawan. Sekali sentil pun musuh melayang.
• Kondisikan diri. Jangan ada keraguan. Sadarlah bahwa tidak ada pilihan selain melawan. Jika Anda masih ragu-ragu untuk melawan, maka jangan lakukan! Lawanlah jika Anda memang yakin. Jika belum yakin, maka yakinkanlah diri terlebih dahulu!
• Bersiap untuk apa pun. Namanya juga penjahat, mereka sudah terbiasa hidup curang. Anda tidak boleh berpikir bahwa mereka akan datang dengan tangan kosong hanya karena Anda tidak punya senjata. Anda pun sebaiknya berpikir dengan cara mereka. Kalau tiba-tiba ada sebatang linggis melintang di dekat kaki, mengapa harus gengsi? Ambil dan manfaatkan!
• Sadar tempat. Jangan mau didesak. Jika tempat Anda berpijak itu ramai, jangan mau dipojokkan ke tempat sepi. Tidak ada salahnya berteriak minta tolong agar penjahat itu diringkus ramai-ramai. Perhatikan keadaan sekitar. Adakah yang bisa dimanfaatkan demi keselamatan pribadi? Jika Anda yakin bisa menaklukkan mereka jika satu lawan satu, tidak ada salahnya lari ke gang yang sempit. Kalau ada tempat gelap yang berbahaya namun Anda sudah hapal luar kepala, tidak ada salahnya lari ke sana dan membereskan lawan-lawan Anda. Seluruh alam bisa digunakan sebagai senjata. Jangan ragu mendorong lawan agar jatuh ke jurang!
• Titik-titik berbahaya. Anda tidak perlu berlelah-lelah mengadu otot dengan lawan. Kalau lawan banyak, maka Anda perlu menghemat tenaga. Seranglah daerah-daerah yang berbahaya saja. Mata, kemaluan dan lutut adalah tiga titik penting yang harus Anda ingat baik-baik. Satu serangan kuat ke salah satu dari tiga titik itu sudah bisa menjamin kemenangan.
Berikut ini adalah tips-tips bela diri praktis yang bisa saya bagi. Barangkali tips-tips di bawah ini terkesan kejam, tapi beginilah keadaan di jalanan yang sebenarnya.
• Pandangan. Mata tidak boleh terfokus pada satu bagian dari tubuh lawan. Mata harus bisa melihat seluruh tubuh lawan dengan bahu sebagai titik fokusnya (meskipun tetap tidak terfokus 100% pada bahu). Melihat bahu ada manfaatnya untuk menebak serangan lawan, karena biasanya bahu akan bergerak duluan sebelum menyerang, kecuali jika ia adalah ahli bela diri yang sangat terlatih. Jika mata Anda terfokus pada tangan, maka Anda tidak akan bisa mengawasi kakinya, demikian pula sebaliknya. Seluruh gerakan lawan harus bisa terlihat. Hal ini bisa dilatih, bahkan jika lawan berjumlah lebih dari satu orang.
• Wajah lawan. Ya, sebagian besar preman memang jelek. Tapi tidak usah melihat wajahnya, karena yang menyerang adalah tangan dan kakinya, bukan wajahnya. Berhentilah menatap wajahnya. Kalau ia mendekatkan wajahnya, maka segera ambil kesempatan untuk melukai matanya.
• Emosi. Jangan terlalu percaya pada mitos Dragon Ball. Manusia yang mengamuk tidak akan bertambah kuat. Serangannya pun akan semakin ngaco. Jika lawan hanya satu, ada baiknya memprovokasi lawan, misalnya dengan meludahi mukanya atau balas memaki. Tidak ada salahnya, ini cuma psy-war. Setelah emosinya terpancing, gerakannya akan menjadi serampangan dan susah terkendali.
• Anting dan telinga. Jika lawan mengenakan anting, apalagi yang ukurannya besar, maka bersyukurlah! Lawan semacam ini mudah dihadapi jika kita tahu caranya. Cukup dengan menarik anting-anting itu sampai putus, maka dijamin ia akan bersimbah darah dan kesakitan. Tidak akan fatal sampai melenyapkan nyawanya, tapi kemungkinan besar ia akan terlalu sakit untuk meneruskan pertarungan. Siapa suruh jadi penjahat? Oya, jika tidak ada anting, daun telinga juga bisa sobek jika ditarik dengan keras. Mengapa tidak?
• Dinding atau selokan. Jika di belakang Anda ada dinding atau selokan, ada baiknya memanfaatkannya untuk membenturkan kepala lawan atau melemparnya agar jatuh. Ketika dia menyerang, manfaatkan momentumnya!
• Lutut dan kemaluan. Gunakan tendangan hanya untuk menyerang dua titik ini saja. Jika Anda menendang terlalu tinggi, lawan akan mudah menangkisnya. Sebaliknya jika Anda menendang ke bagian yang rendah, biasanya preman yang tidak terlatih bela diri tidak akan sempat mempertahankan diri. Jika lawan melakukan tendangan tinggi, tangkislah dengan tangan sambil menyerang bagian kemaluan atau kakinya yang sedang berpijak di atas tanah.
• Atas-bawah. Mata di atas, lutut dan kemaluan di bawah. Lakukanlah serangan tipuan dengan berganti-ganti antara serangan atas dan bawah. Biasanya preman bukanlah ahli bela diri. Jika kita berpura-pura akan menyerang ke arah kepalanya, paling-paling ia akan menyiapkan double cover layaknya petinju. Nah, itulah saat yang tepat untuk menyerang lutut atau kemaluan! Demikian juga jika Anda melakukan serangan tipuan ke arah lutut, dan lawan menyambutnya dengan menurunkan kedua tangannya, Anda tidak perlu ragu untuk menyerang mata atau telinga lawan.
• Tulang kering. Jangan terlalu takut pada lawan yang suka menendang. Jika ia mengumbar tendangan, dekati sedikit dan benturkan tulang keringnya dengan otot lengan atau siku Anda. Kemungkinan besar dialah yang akan mengerang kesakitan.
• Jarak. Jika jarak Anda dengan lawan cukup rapat, maka tidak bijaksana untuk memaksakan memukul dan menendang. Gunakan serangan dengan siku dan lutut. Agak jauh sedikit boleh menggunakan pukulan, sedangkan jarak yang lebih jauh lagi mengharuskan Anda menggunakan teknik tendangan. Jarak yang cocok untuk tendangan jangan digunakan untuk menyerang dengan siku, demikian pula sebaliknya.
• Sesuaikan dengan situasi. Jangan berharap akan terjadi kondisi ideal. Andalah yang harus menyesuaikan diri dengan situasi, bukan situasi yang menyesuaikan diri dengan Anda. Lakukan apa yang Anda anggap perlu untuk menyelamatkan diri. Ingat, apa pun sah dalam rangka menyelamatkan diri. Apa pun!
Apabila lawanmu lebih dari satu orang atau mereka menggunakan senjata api, maka berusahalah menghindar dengan memanfaatkan kondisi lingkungan saat itu.
Menjadi detektif atau penegak hukum di dunia nyata tidak seperti terlihat yang kita baca di buku komik atau di novel. Banyak orang jahat di luar sana yang akan membungkam orang-orang yang mencoba menghalangi rencana kejahatan mereka. Untuk itu, kepinteran dan kejeniusan kita dalam menliti kasus tidak akan berfungsi saat kita sudah berhadapan langsung dengan orang jahat, khususnya di jalanan.
Disnilah perlunya pengetahuan kita untuk menjaga diri kita untuk siap sedia saat situasi darurat, khususnya di perkelahian tangan kosong. Di bawah ini ada beberapa prinsip yang harus kita ingat dalam bela diri praktis, antara lain :
• Tidak ada aturan. Ini bukan pertandingan persahabatan di gelanggang yang menjunjung tinggi sportifitas. Tidak ada aturan bagi siapa pun yang melibatkan diri di dalamnya. Penyerang Anda tidak akan pusing memikirkan aturan, dan Anda pun sebaiknya melupakan segala aturan.
• Anda tidak perlu memikirkan nasib lawan. Orang yang menyerang Anda tiba-tiba di jalan tidak akan memikirkan keselamatan Anda. Karena itu, saya sarankan Anda mengesampingkan semua aspek moralitas barang sejenak dan memprioritaskan keselamatan pribadi di atas segalanya. Lagi pula, tidak ada jaminan Anda hanya akan diserang oleh satu orang.
• Hindari bergumul. Bergulat gaya Royce Gracie di UFC dulu memang kelihatannya keren, tapi sebaiknya jangan digunakan. Akan menjadi masalah besar jika Anda bergumul dengan lawan secara rapat, sementara ia menyimpan sebilah pisau di saku celananya. Kalau ia sempat meraih saku, tamatlah sudah. Di samping itu, bergumul dengan satu orang akan sangat membahayakan jika lawan Anda banyak. Sementara Anda bergumul dengan yang satu, datanglah yang lain. Namanya juga penjahat, tentu tidak sportif!
• Jangan terintimidasi. Jangan terpengaruh dengan suaranya yang menggelegar, kata-katanya yang kotor, wajahnya yang jelek, atau tubuhnya yang penuh tato. Anda mesti ingat bahwa manusia yang merasa perlu mengintimidasi orang lain adalah manusia yang memiliki rasa takut dalam dirinya. Andaikan ia memiliki kekuatan besar, misalnya bisa meremukkan pohon beringin, maka ia tidak akan merasa perlu mengintimidasi lawan. Sekali sentil pun musuh melayang.
• Kondisikan diri. Jangan ada keraguan. Sadarlah bahwa tidak ada pilihan selain melawan. Jika Anda masih ragu-ragu untuk melawan, maka jangan lakukan! Lawanlah jika Anda memang yakin. Jika belum yakin, maka yakinkanlah diri terlebih dahulu!
• Bersiap untuk apa pun. Namanya juga penjahat, mereka sudah terbiasa hidup curang. Anda tidak boleh berpikir bahwa mereka akan datang dengan tangan kosong hanya karena Anda tidak punya senjata. Anda pun sebaiknya berpikir dengan cara mereka. Kalau tiba-tiba ada sebatang linggis melintang di dekat kaki, mengapa harus gengsi? Ambil dan manfaatkan!
• Sadar tempat. Jangan mau didesak. Jika tempat Anda berpijak itu ramai, jangan mau dipojokkan ke tempat sepi. Tidak ada salahnya berteriak minta tolong agar penjahat itu diringkus ramai-ramai. Perhatikan keadaan sekitar. Adakah yang bisa dimanfaatkan demi keselamatan pribadi? Jika Anda yakin bisa menaklukkan mereka jika satu lawan satu, tidak ada salahnya lari ke gang yang sempit. Kalau ada tempat gelap yang berbahaya namun Anda sudah hapal luar kepala, tidak ada salahnya lari ke sana dan membereskan lawan-lawan Anda. Seluruh alam bisa digunakan sebagai senjata. Jangan ragu mendorong lawan agar jatuh ke jurang!
• Titik-titik berbahaya. Anda tidak perlu berlelah-lelah mengadu otot dengan lawan. Kalau lawan banyak, maka Anda perlu menghemat tenaga. Seranglah daerah-daerah yang berbahaya saja. Mata, kemaluan dan lutut adalah tiga titik penting yang harus Anda ingat baik-baik. Satu serangan kuat ke salah satu dari tiga titik itu sudah bisa menjamin kemenangan.
Berikut ini adalah tips-tips bela diri praktis yang bisa saya bagi. Barangkali tips-tips di bawah ini terkesan kejam, tapi beginilah keadaan di jalanan yang sebenarnya.
• Pandangan. Mata tidak boleh terfokus pada satu bagian dari tubuh lawan. Mata harus bisa melihat seluruh tubuh lawan dengan bahu sebagai titik fokusnya (meskipun tetap tidak terfokus 100% pada bahu). Melihat bahu ada manfaatnya untuk menebak serangan lawan, karena biasanya bahu akan bergerak duluan sebelum menyerang, kecuali jika ia adalah ahli bela diri yang sangat terlatih. Jika mata Anda terfokus pada tangan, maka Anda tidak akan bisa mengawasi kakinya, demikian pula sebaliknya. Seluruh gerakan lawan harus bisa terlihat. Hal ini bisa dilatih, bahkan jika lawan berjumlah lebih dari satu orang.
• Wajah lawan. Ya, sebagian besar preman memang jelek. Tapi tidak usah melihat wajahnya, karena yang menyerang adalah tangan dan kakinya, bukan wajahnya. Berhentilah menatap wajahnya. Kalau ia mendekatkan wajahnya, maka segera ambil kesempatan untuk melukai matanya.
• Emosi. Jangan terlalu percaya pada mitos Dragon Ball. Manusia yang mengamuk tidak akan bertambah kuat. Serangannya pun akan semakin ngaco. Jika lawan hanya satu, ada baiknya memprovokasi lawan, misalnya dengan meludahi mukanya atau balas memaki. Tidak ada salahnya, ini cuma psy-war. Setelah emosinya terpancing, gerakannya akan menjadi serampangan dan susah terkendali.
• Anting dan telinga. Jika lawan mengenakan anting, apalagi yang ukurannya besar, maka bersyukurlah! Lawan semacam ini mudah dihadapi jika kita tahu caranya. Cukup dengan menarik anting-anting itu sampai putus, maka dijamin ia akan bersimbah darah dan kesakitan. Tidak akan fatal sampai melenyapkan nyawanya, tapi kemungkinan besar ia akan terlalu sakit untuk meneruskan pertarungan. Siapa suruh jadi penjahat? Oya, jika tidak ada anting, daun telinga juga bisa sobek jika ditarik dengan keras. Mengapa tidak?
• Dinding atau selokan. Jika di belakang Anda ada dinding atau selokan, ada baiknya memanfaatkannya untuk membenturkan kepala lawan atau melemparnya agar jatuh. Ketika dia menyerang, manfaatkan momentumnya!
• Lutut dan kemaluan. Gunakan tendangan hanya untuk menyerang dua titik ini saja. Jika Anda menendang terlalu tinggi, lawan akan mudah menangkisnya. Sebaliknya jika Anda menendang ke bagian yang rendah, biasanya preman yang tidak terlatih bela diri tidak akan sempat mempertahankan diri. Jika lawan melakukan tendangan tinggi, tangkislah dengan tangan sambil menyerang bagian kemaluan atau kakinya yang sedang berpijak di atas tanah.
• Atas-bawah. Mata di atas, lutut dan kemaluan di bawah. Lakukanlah serangan tipuan dengan berganti-ganti antara serangan atas dan bawah. Biasanya preman bukanlah ahli bela diri. Jika kita berpura-pura akan menyerang ke arah kepalanya, paling-paling ia akan menyiapkan double cover layaknya petinju. Nah, itulah saat yang tepat untuk menyerang lutut atau kemaluan! Demikian juga jika Anda melakukan serangan tipuan ke arah lutut, dan lawan menyambutnya dengan menurunkan kedua tangannya, Anda tidak perlu ragu untuk menyerang mata atau telinga lawan.
• Tulang kering. Jangan terlalu takut pada lawan yang suka menendang. Jika ia mengumbar tendangan, dekati sedikit dan benturkan tulang keringnya dengan otot lengan atau siku Anda. Kemungkinan besar dialah yang akan mengerang kesakitan.
• Jarak. Jika jarak Anda dengan lawan cukup rapat, maka tidak bijaksana untuk memaksakan memukul dan menendang. Gunakan serangan dengan siku dan lutut. Agak jauh sedikit boleh menggunakan pukulan, sedangkan jarak yang lebih jauh lagi mengharuskan Anda menggunakan teknik tendangan. Jarak yang cocok untuk tendangan jangan digunakan untuk menyerang dengan siku, demikian pula sebaliknya.
• Sesuaikan dengan situasi. Jangan berharap akan terjadi kondisi ideal. Andalah yang harus menyesuaikan diri dengan situasi, bukan situasi yang menyesuaikan diri dengan Anda. Lakukan apa yang Anda anggap perlu untuk menyelamatkan diri. Ingat, apa pun sah dalam rangka menyelamatkan diri. Apa pun!
Apabila lawanmu lebih dari satu orang atau mereka menggunakan senjata api, maka berusahalah menghindar dengan memanfaatkan kondisi lingkungan saat itu.
Re: Tips Bela Diri Praktis
arie kulit
Sun 22 May 2011 - 14:16
wah baru lait trit ini..
ane beberapa kali beradapan sama preman, jarang banget dari mereka yang tangan kosong.
minimal megang batu, bukan buat di timpuk tapi di pukulkan. n ane ga pernah ngelakuin cara yang sama tiap ngadepin orang macem gitu, terlalu banyak faktor yang bikin semua teori itu ga bisa di jalanin. yang penting mental, bagaimana pun berbeda situasinya, yang tetap sama adalah ukuran mental kita (klo fisik ada saatnya lagi kurang fit). klo emang mental kita dasarnya kuat, 1 poin + udah di dapet.
tapi yang penting bedain lawannya, preman sama penjahat yang lain itu beda, klo lawan preman jangan terlalu sadis lah ,klo preman dia juga masih takut klo ente kenapa2, percaya deh. (ane pernah K.O, tereak ampun2 sama dia di ampunin )
beda sama penjahat (perampok, copet, jambret, dkk.. ), klo udah berhadapan sama dia, baru hajar dengan segenap hati , orang2 kayak gitu baru ga bakal peduli dengan keadaan ente. coz dia emang udah dasarnya ngelakuin kriminal, jadi istilahnya "terlanjur basah"
1 yang paling bahaya n mungkin paling sering di temuin, copet di ANGKUTAN UMUM!
jangan pernah berpikir dia sendirian, atau cuma 2-3 orang, mereka PASTI lebih dari itu dan TERORGANISIR. klo ente liat orang yang lagi di copet, mending pura-pura ga tau lah, diem aja, apalagi teriak "copet!". jangan pernah berpikir penumpang yang lain bakal kompak seketika ngeringkus copet2 itu. komplotan pencopet tentu lebih kompak karena mereka udah mengatur strategi lebih dulu.. so, lebih baik menghindar, kecuali ente emang superhero yang bisa ngadepin semuanya..
ane beberapa kali beradapan sama preman, jarang banget dari mereka yang tangan kosong.
minimal megang batu, bukan buat di timpuk tapi di pukulkan. n ane ga pernah ngelakuin cara yang sama tiap ngadepin orang macem gitu, terlalu banyak faktor yang bikin semua teori itu ga bisa di jalanin. yang penting mental, bagaimana pun berbeda situasinya, yang tetap sama adalah ukuran mental kita (klo fisik ada saatnya lagi kurang fit). klo emang mental kita dasarnya kuat, 1 poin + udah di dapet.
tapi yang penting bedain lawannya, preman sama penjahat yang lain itu beda, klo lawan preman jangan terlalu sadis lah ,klo preman dia juga masih takut klo ente kenapa2, percaya deh. (ane pernah K.O, tereak ampun2 sama dia di ampunin )
beda sama penjahat (perampok, copet, jambret, dkk.. ), klo udah berhadapan sama dia, baru hajar dengan segenap hati , orang2 kayak gitu baru ga bakal peduli dengan keadaan ente. coz dia emang udah dasarnya ngelakuin kriminal, jadi istilahnya "terlanjur basah"
1 yang paling bahaya n mungkin paling sering di temuin, copet di ANGKUTAN UMUM!
jangan pernah berpikir dia sendirian, atau cuma 2-3 orang, mereka PASTI lebih dari itu dan TERORGANISIR. klo ente liat orang yang lagi di copet, mending pura-pura ga tau lah, diem aja, apalagi teriak "copet!". jangan pernah berpikir penumpang yang lain bakal kompak seketika ngeringkus copet2 itu. komplotan pencopet tentu lebih kompak karena mereka udah mengatur strategi lebih dulu.. so, lebih baik menghindar, kecuali ente emang superhero yang bisa ngadepin semuanya..
Re: Tips Bela Diri Praktis
kimble
Mon 23 May 2011 - 2:32
arie kulit wrote:preman sama penjahat yang lain itu beda, klo lawan preman jangan terlalu sadis lah ,klo preman dia juga masih takut klo ente kenapa2, percaya deh. (ane pernah K.O, tereak ampun2 sama dia di ampunin )
ijo ...
kabur ah sebelum d gebukin item...
_______________
Re: Tips Bela Diri Praktis
Nitro Frost
Thu 26 May 2011 - 18:41
[quote]
wah baru lait trit ini..
ane beberapa kali beradapan sama preman, jarang banget dari mereka yang tangan kosong.
minimal megang batu, bukan buat di timpuk tapi di pukulkan. n ane ga pernah ngelakuin cara yang sama tiap ngadepin orang macem gitu, terlalu banyak faktor yang bikin semua teori itu ga bisa di jalanin. yang penting mental, bagaimana pun berbeda situasinya, yang tetap sama adalah ukuran mental kita (klo fisik ada saatnya lagi kurang fit). klo emang mental kita dasarnya kuat, 1 poin + udah di dapet.
tapi yang penting bedain lawannya, preman sama penjahat yang lain itu beda, klo lawan preman jangan terlalu sadis lah ,klo preman dia juga masih takut klo ente kenapa2, percaya deh. (ane pernah K.O, tereak ampun2 sama dia di ampunin )
beda sama penjahat (perampok, copet, jambret, dkk.. ), klo udah berhadapan sama dia, baru hajar dengan segenap hati , orang2 kayak gitu baru ga bakal peduli dengan keadaan ente. coz dia emang udah dasarnya ngelakuin kriminal, jadi istilahnya "terlanjur basah"
1 yang paling bahaya n mungkin paling sering di temuin, copet di ANGKUTAN UMUM!
jangan pernah berpikir dia sendirian, atau cuma 2-3 orang, mereka PASTI lebih dari itu dan TERORGANISIR. klo ente liat orang yang lagi di copet, mending pura-pura ga tau lah, diem aja, apalagi teriak "copet!". jangan pernah berpikir penumpang yang lain bakal kompak seketika ngeringkus copet2 itu. komplotan pencopet tentu lebih kompak karena mereka udah mengatur strategi lebih dulu.. so, lebih baik menghindar, kecuali ente emang superhero yang bisa ngadepin semuanya..
wah mateb gan!!!!!!
wah baru lait trit ini..
ane beberapa kali beradapan sama preman, jarang banget dari mereka yang tangan kosong.
minimal megang batu, bukan buat di timpuk tapi di pukulkan. n ane ga pernah ngelakuin cara yang sama tiap ngadepin orang macem gitu, terlalu banyak faktor yang bikin semua teori itu ga bisa di jalanin. yang penting mental, bagaimana pun berbeda situasinya, yang tetap sama adalah ukuran mental kita (klo fisik ada saatnya lagi kurang fit). klo emang mental kita dasarnya kuat, 1 poin + udah di dapet.
tapi yang penting bedain lawannya, preman sama penjahat yang lain itu beda, klo lawan preman jangan terlalu sadis lah ,klo preman dia juga masih takut klo ente kenapa2, percaya deh. (ane pernah K.O, tereak ampun2 sama dia di ampunin )
beda sama penjahat (perampok, copet, jambret, dkk.. ), klo udah berhadapan sama dia, baru hajar dengan segenap hati , orang2 kayak gitu baru ga bakal peduli dengan keadaan ente. coz dia emang udah dasarnya ngelakuin kriminal, jadi istilahnya "terlanjur basah"
1 yang paling bahaya n mungkin paling sering di temuin, copet di ANGKUTAN UMUM!
jangan pernah berpikir dia sendirian, atau cuma 2-3 orang, mereka PASTI lebih dari itu dan TERORGANISIR. klo ente liat orang yang lagi di copet, mending pura-pura ga tau lah, diem aja, apalagi teriak "copet!". jangan pernah berpikir penumpang yang lain bakal kompak seketika ngeringkus copet2 itu. komplotan pencopet tentu lebih kompak karena mereka udah mengatur strategi lebih dulu.. so, lebih baik menghindar, kecuali ente emang superhero yang bisa ngadepin semuanya..
wah mateb gan!!!!!!
Re: Tips Bela Diri Praktis
Stranger
Fri 27 May 2011 - 13:00
kalo ngadepin mereka gitu gak boleh ikutan emosi kan ya biar tenaga gak cepet abis?
Re: Tips Bela Diri Praktis
Rain Play167
Tue 26 Jul 2011 - 20:46
Pokoknya yang pertama menurut aku serang ulu hatinya atau idungnya atau kemaluan , untuk serangan ulu hati bisa bikin dia kesakitan pada ulu hati dan agak membungkuk, jadi kita bisa serang punggungnya biar dia jatuh tersungkur . Kalo idung, bisa bikin kelenger beberapa saat, bisa dimanfaatkan menyerang dengan bebas ampe pingsan atau K.O juga bisa, mumpung dia pusing . Yang kemaluan biasanya aku pake buat tanding Taekwondo dulu, biar lawannya lemes (don't try this at home).
Terus setuju sama kak Ari, biasanya copet angkutan umum gak bekerja sendiri dan biasanya si supir angkutan umum udah tau orang mana aja yang mau nyopet dan biasanya mereka suka ngusahain biar pencopetan gagal (itu kalo supirnya emang baek ) kayak ngerem ngedadak. Biasanya mereka pura pura sakit kaki, atau muntah (di tasik kebanyakan gitu) dan suka ngincer ibu-ibu yang udah keliatan agak (maaf) tua . Kayak temen mamahku nih, dicopet sama copet yang pura-pura muntah+pingsan yang nindih kaki temen mamahku. Otomatis temen mamahku itu kesakitan dan gak konsen, abis tuh gelang+hp+dompet dicolong copet. Terus biasanya mereka ke cewek juga gak segan-segan (maaf) pegang-pegang . Soalnya dulu juga pernah waktu kelas 1 SMP hp ampir aja dicopet, hp nya disimpen di saku baju sekolah, si*alan juga tuh copet .
Lah pokoknya hati-hati deh, negara makin maju, kriminalitas makin meningkat, detektif makin bergerak
Terus setuju sama kak Ari, biasanya copet angkutan umum gak bekerja sendiri dan biasanya si supir angkutan umum udah tau orang mana aja yang mau nyopet dan biasanya mereka suka ngusahain biar pencopetan gagal (itu kalo supirnya emang baek ) kayak ngerem ngedadak. Biasanya mereka pura pura sakit kaki, atau muntah (di tasik kebanyakan gitu) dan suka ngincer ibu-ibu yang udah keliatan agak (maaf) tua . Kayak temen mamahku nih, dicopet sama copet yang pura-pura muntah+pingsan yang nindih kaki temen mamahku. Otomatis temen mamahku itu kesakitan dan gak konsen, abis tuh gelang+hp+dompet dicolong copet. Terus biasanya mereka ke cewek juga gak segan-segan (maaf) pegang-pegang . Soalnya dulu juga pernah waktu kelas 1 SMP hp ampir aja dicopet, hp nya disimpen di saku baju sekolah, si*alan juga tuh copet .
Lah pokoknya hati-hati deh, negara makin maju, kriminalitas makin meningkat, detektif makin bergerak
Re: Tips Bela Diri Praktis
Vicaksana
Wed 27 Jul 2011 - 13:49
Kalo aku sih diajarin nonjok idungnya dulu..
Ingat ! Pukul hidungnya.. Bukan orangnya...
Ingat ! Pukul hidungnya.. Bukan orangnya...
Re: Tips Bela Diri Praktis
Stranger
Wed 27 Jul 2011 - 13:50
setuju banget
kalo buat cowok, serang bagian tiitnya biar kapok
kalo buat cowok, serang bagian tiitnya biar kapok
Re: Tips Bela Diri Praktis
Rain Play167
Wed 27 Jul 2011 - 20:42
Stranger wrote:setuju banget
kalo buat cowok, serang bagian tiitnya biar kapok
jujur njer, tadinya aku salah baca loh..
Re: Tips Bela Diri Praktis
Stranger
Thu 28 Jul 2011 - 13:52
Vicaksana wrote:Itu maksudnya apa ngger?
Rain Play167 wrote:Stranger wrote:setuju banget
kalo buat cowok, serang bagian tiitnya biar kapok
jujur njer, tadinya aku salah baca loh..
berlaku buat cewek juga tuh
Halaman 2 dari 4 • 1, 2, 3, 4
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|