Halaman 1 dari 2 • 1, 2
Silahkan menyimak mungkin bisa jadi referensi untuk yang kerjaannya bikin kasus
sumber :
http://jekethek.blogspot.com/2010/04/inilah-macam-macam-racun-yang-paling.html
http://www.worldinterestingfacts.com/human/top-10-most-dangerous-poisons-in-the-world.html
wiki :p
- Sianida:
Sianida terkadang masih suka digunakan di pertambangan untuk mengekstraksi emas dan perak. Hal ini yang masih menjadi kontroversi terhadap keselamatan pertambangan emas dan perak, karena kebocoran sianida bisa mempengaruhi kesehatan manusia dan makhluk hidup disekitarnya.
Sianida merupakan racun yang berpotensi mematikan, karena zat ini membuat tubuh tidak dapat menggunakan oksigen untuk mempertahankan tubuhnya. Zat ini bisa berbentuk gas seperti hidrogen sianida atau dalam bentuk kristal seperti potasium sianida atau sodium sianida.
Sianida membunuh dengan mencegah sel-sel darah merah menyerap oksigen. Hal ini menghasilkan proses yang dikenal sebagai "sesak napas internal". kapsul sianida diduga digunakan oleh mata-mata Perang Dunia II sebagai pilihan pelarian mudah untuk menghindari penganiayaan.
Menghirup konsentrasi tinggi sianida menyebabkan koma dengan kejang, apnea dan serangan jantung, dengan kematian dalam hitungan menit. Pada dosis yang lebih rendah, hilangnya kesadaran bisa didahului oleh melemahnya tubuh, pusing, sakit kepala, vertigo, kebingungan, dan merasakan kesulitan bernafas. Pada tahap pertama pingsan, pernapasan sering atau bahkan cukup cepat, meskipun keadaan korban menuju koma, kadang disertai dengan edema paru,Dan akhirnya berhentinya jantung. Kulit menjadi berwarna pink karena gabungan sianida-hemoglobin. Dosis fatal untuk manusia dapat serendah 1.5 mg/kg berat badan.
Gas sianida dapat diserap melalui inhalasi (paru-paru), kulit atau ingesti (mulut menuju perut) dan didistribusikan ke seluruh tubuh. Jika zat ini masuk ke dalam tubuh bisa menghambat kerja enzim tertentu di dalam sel, mengganggu penggunaan oksigen oleh sel dan dapat menyebabkan kematian sel. Pada dosis tertentu, zat ini dapat menyebabkan kematian dalam waktu 15 menit saja akibat kekurangan oksigen.
Racun sianida biasanya dioleskan pada pinggir gelas, botol minum atau disuntikkan ke dalam batu es. Sianida hanya bereaksi sebagai hidrogen sianida bebas, oleh karena itu garam-garam yang ditelan harus bertemu dengan air atau asam lambung sebelum membebaskan asam hidro-sianida, proses ini hanya butuh waktu beberapa detik.
Antidotenya
Standar AS untuk antidote sianida yaitu pertama-tama menghirup dosis kecil amil nitrit, lalu suntikan sodium nitrat kedalam vena, dan sodium tiosulfat kedalam vena
Hydroxocobalamin, baru disetujui di AS sebagai penawar sianida dan termasuk kedalam perlengkapan penawar sianida
- arsenik:
Secara historis, arsenik adalah alat pembunuh favorit dan selalu menjadi salah satu perangkat favorit digunakan dalam pembunuhan dalam cerita misteri. Di Inggris, arsenik tersedia dapat dibeli di apotek untuk membantu pengelolaan hama tikus. senyawa Arsen juga ditemukan dalam semua jaringan manusia normal, dan arsenik adalah salah satu dari 20 elemen yang paling umum. Ketika digunakan sebagai racun, gejala arsenik termasuk sakit perut parah, muntah dan diare dengan darah. Arsenik terdapat dalam berbagai bentuk, tapi zat ini akan sangat beracun apabila sebagai ion terutama jika bereaksi dengan kandungan sulfur dari enzim tertentu.
Seseorang yang terpapar zat ini dalam dosis yang tidak mematikan, kedepannya dapat menyebabkan keracunan kronis dan karsinogenik (zat penyebab kanker). Karenanya arsenik masih menjadi perdebatan terhadap keselamatan pekerja di industri yang masih menggunakan arsenik seperti insektisida atau perusahaan pembasmi gulma serta ekstraksi bijih timah dan tembaga.
Gejala-gejala keracunan arsenik akut dapat terjadi dalam dua bentuk. Pertama mengakibatkan kelumpuhan parah yang dapat terjadi dalam waktu 1-2 jam dan biasanya sering ditandai dengan tanda-tanda mengigau atau kegilaan. Sedangkan yang kedua dalam gangguan pencernaan seperti mual, sakit kepala, nyeri hebat, muntah dan diare.
Peracunan dengan arsenik, dapat meningkatkan kadar laktat dan menyebabkan asidosis laktat. Rendahnya kadar potasium dalam darah meningkatkan risiko mengalami masalah detak jantung dan mengancam kehidupan dari arsenik trioksida. Arsenik dalam sel-sel merangsang produksi hidrogen peroksida (H2O2). Ketika H2O2 bereaksi dengan logam tertentu seperti besi atau mangan, akan menghasilkan radikal hidroksil yang sangat reaktif
Zat arsenik dapat mematikan dengan cara merusak sistem pencernaan orang tersebut sehingga menyebabkan kematian karena shock. Beberapa tokoh yang pernah keracunan arsenik adalah Napoleon Bonaparte dan Munir.
Jika berada dalam bentuk unsur, maka arsenik tidak berbahaya. Tapi jika dalam bentuk oksidanya yaitu arsen dioksida, maka bersifat racun yang berbentuk serbuk putih serta larut dalam air.
Arsenik tidak berasa dan sukar untuk dideteksi. Makanan atau minuman yang dicampur arsenik tidak akan berasa. Senyawa ini dulu disebut 'bubuk warisan' karena digunakan untuk membunuh orang agar bisa mendapatkan warisannya dan kematiannya biasanya dianggap wajar.
Hal ini pula yang terjadi pada Napoleon Bonaparte, kaisar Perancis ini sebelumnya diyakini meninggal akibat kanker lambung. Tapi setelah hampir seratus tahun baru diketahui bahwa ia meninggal akibat keracunan arsenik berdasarkan analisis rambutnya yang mengandung arsenik dengan dosis diambang batas aman.
- TTX:
Tetrodotoksin
TTX 100 kali lebih berbahaya daripada potasium sianida. Zat ini biasanya terdapat di dalam ikan puffer (ikan buntal) dan bisa menyebabkan keracunan tetrodotoksin neurotoksin, ikan ini banyak terdapat di Asia terutama di Jepang. Dosis 1-2 gram tetrodoksin murni bisa mematikan dan diperkirakan efeknya melebihi sianida.
Toksin ini akan terkonsentrasi di hati, organ kelamin dan kulit binatang. Selain itu zat ini akan tetap stabil jika terkena suhu tinggi dan larut dalam air.
Zat ini berbentuk heterosiklik kecil dan molekul organiknya dapat bekerja secara langsung di saluran elektrik natrium yang aktif di jaringan saraf. Karenanya orang yang keracunan zat ini disebabkan oleh kerusakan saraf.
Orang yang keracunan tetrodoksin biasanya setelah mengonsumsi ikan puffer atau ikan buntal dalam jumlah tertentu. Namun terkadang racun ini ditemukan dalam bentuk bubuk obat yang dimasukkan ke dalam aliran darah atau melalui luka yang terbuka. Jika diberi dosis tetrodoksi dalam jumlah mematikan yaitu lebih dari 1 mg, bisa menyebabkan kematian.
TTX yang ditemukan dalam ovarium pada ikan buntal. Racun ini tidak dapat dimusnahkan meskipun dimasak, meskipun para ahli mengatakan, jika isi perut dikeluarkan sebelum memasak, ikan biasanya tidak berbahaya. Digunakan dalam masakan Jepang "Fugu", ikan dapat dimasak dan disiapkan oleh koki khusus yang terlatih dan berlisensi. Tetapi, dari tahun 1955 hingga 1975 ada lebih dari 1.500 orang meninggal karena makan Fugu yang tidak disajikan dengan benar.
- Strychnine:
Strychnine berfungsi menghambat Reseptor Glisin pada sumsum tulang belakang dan otak
Meski dikenal sebagai racun, dosis kecil strychnine pernah digunakan dalam pengobatan sebagai stimulan, sebagai pencahar, dan sebagai pengobatan untuk penyakit perut lainnya. Efek stimulan strychnine menyebabkan penggunaannya meningkatkan kinerja dalam olahraga.Karena racun yang tinggi dan kecenderungan untuk menyebabkan kejang-kejang, penggunaan strychnine dalam kedokteran akhirnya ditinggalkan setelah alternatif yang lebih aman tersedia.
Dosis untuk penggunaan medis antara 1,1 miligram dan 6,4 miligram. Dalam keadaan normal, dosis maksimum yang digunakan adalah 3,2 mg, setengah dari dosis "penuh". Sebuah dosis yang mematikan disebutkan sekitar 32 mg.
mungkin bisa berlanjut . . .
sumber :
http://jekethek.blogspot.com/2010/04/inilah-macam-macam-racun-yang-paling.html
http://www.worldinterestingfacts.com/human/top-10-most-dangerous-poisons-in-the-world.html
wiki :p
Re: Racun
DL Shiro
Sat 28 Aug 2010 - 20:21
nice post...
tp karena udah banyak yang kasih CP kayanya udah cukup ya ASIH
tp karena udah banyak yang kasih CP kayanya udah cukup ya ASIH
Re: Racun
goospel
Mon 13 Dec 2010 - 15:32
mantap
tapi saya mau tanya gan , acun dalam novel sherlock holmes episode jejak iblis "kalo nggak salah" racunnya apa arsenik y ? kan disitu diceritain 1 wanita meninggal dan 2 pria lainnya menjadi gila. Tapi apakah arsenik di temukan d tumbuhan? dan apakah racunnya bisa menyebar melalui udara ?
thx
tapi saya mau tanya gan , acun dalam novel sherlock holmes episode jejak iblis "kalo nggak salah" racunnya apa arsenik y ? kan disitu diceritain 1 wanita meninggal dan 2 pria lainnya menjadi gila. Tapi apakah arsenik di temukan d tumbuhan? dan apakah racunnya bisa menyebar melalui udara ?
thx
racunnya bukan arsenik tuh..
inget sedikit, SH itu fiksi, bisa jadi tanamannya jg sejenis fiksi.
dari tatanamanya seharusnya kita tau kalo ini SALAH (memang ada trinomial, tapi untuk konteks tanaman dan hewan yang lain) karena nama latin umumnya hanya 2 suku kata (binomial nomenclature)
Radix pedis diaboli
arti dari masing2 penggalan kata adalah:
radix [lat] : akar (harafiah : sumber)
pedis [lat] : kaki (tulang kaki)
diaboli [lat] : setan
jadi wajar kalo di inggriskan menjadi THE DEVIL'S FOOT.
untuk lebih jauh tentang 3 suku kata penamaan silahkan liat disini (males translate) : http://en.wikipedia.org/wiki/Trinomen
Aturan Tatanama 'Binomial nomenclature'
Q&A di NY Times mengenai Radix pedis diaboli
Source : http://www.nytimes.com/1990/10/02/science/q-a-493890.html
yg ada malah Tanaman Devil's Claw Root, Harpagophytum procumbens (sebutan secara umum hampir mirip, tapi fungsinya lain dan dipakai di dunia medis).
Source : http://www.florahealth.com/flora/home/Canada/HealthInformation/Encyclopedias/Devil%60sClawRoot.htm
memang keduanya memiliki 'kesamaan' sama2 dari Afrika.
Source : http://en.wikipedia.org/wiki/Harpagophytum
inget sedikit, SH itu fiksi, bisa jadi tanamannya jg sejenis fiksi.
dari tatanamanya seharusnya kita tau kalo ini SALAH (memang ada trinomial, tapi untuk konteks tanaman dan hewan yang lain) karena nama latin umumnya hanya 2 suku kata (binomial nomenclature)
Radix pedis diaboli
arti dari masing2 penggalan kata adalah:
radix [lat] : akar (harafiah : sumber)
pedis [lat] : kaki (tulang kaki)
diaboli [lat] : setan
jadi wajar kalo di inggriskan menjadi THE DEVIL'S FOOT.
untuk lebih jauh tentang 3 suku kata penamaan silahkan liat disini (males translate) : http://en.wikipedia.org/wiki/Trinomen
Aturan Tatanama 'Binomial nomenclature'
- Spoiler:
* Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama ("epitet" dari epithet) genus di awal dan nama ("epitet") spesies mengikutinya.
* Nama genus SELALU diawali dengan huruf kapital (huruf besar, uppercase) dan nama spesies SELALU diawali dengan huruf biasa (huruf kecil, lowercase).
* Penulisan nama ini tidak mengikuti tipografi yang menyertainya (artinya, suatu teks yang semuanya menggunakan huruf kapital/balok, misalnya pada judul suatu naskah, tidak menjadikan penulisan nama ilmiah menjadi huruf kapital semua) kecuali untuk hal berikut:
1. Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring (huruf italik), dan sebaliknya. Contoh: Glycine soja, Pavo muticus. Perlu diperhatikan bahwa cara penulisan ini adalah konvensi yang berlaku saat ini sejak awal abad ke-20. Sebelumnya, seperti yang dilakukan pula oleh Carolus Linnaeus, nama atau epitet spesies diawali dengan huruf besar jika diambil dari nama orang atau tempat.
2. Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah untuk nama genus dan nama spesies.
* Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari deskriptor boleh diberikan di belakang nama spesies, dan ditulis dengan huruf tegak (latin) atau tanpa garis bawah (jika tulisan tangan). Jika suatu spesies digolongkan dalam genus yang berbeda dari yang berlaku sekarang, nama deskriptor ditulis dalam tanda kurung. Contoh: Glycine max Merr., Passer domesticus (Linnaeus, 1978) — yang terakhir semula dimasukkan dalam genus Fringilla, sehingga diberi tanda kurung (parentesis).
* Pada penulisan teks yang menyertakan nama umum/trivial, nama ilmiah biasanya menyusul dan diletakkan dalam tanda kurung.
Contoh pada suatu judul: "PENGUJIAN DAYA TAHAN KEDELAI (Glycine max Merr.) TERHADAP BEBERAPA TINGKAT SALINITAS". (Penjelasan: Merr. adalah singkatan dari deskriptor (dalam contoh ini E.D. Merrill) yang hasil karyanya diakui untuk menggambarkan Glycine max. Nama Glycine max diberikan dalam judul karena ada spesies lain, Glycine soja, yang juga disebut kedelai.).
* Nama ilmiah ditulis lengkap apabila disebutkan pertama kali. Penyebutan selanjutnya cukup dengan mengambil huruf awal nama genus dan diberi titik lalu nama spesies secara lengkap. Contoh: Tumbuhan dengan bunga terbesar dapat ditemukan di hutan-hutan Bengkulu, yang dikenal sebagai padma raksasa (Rafflesia arnoldii). Di Pulau Jawa ditemukan pula kerabatnya, yang dikenal sebagai R. patma, dengan ukuran bunga yang lebih kecil.
Sebutan E. coli atau T. rex berasal dari konvensi ini.
* Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani) digunakan jika nama spesies tidak dapat atau tidak perlu dijelaskan. Singkatan "spp." (zoologi dan botani) merupakan bentuk jamak. Contoh: Canis sp., berarti satu jenis dari genus Canis; Adiantum spp., berarti jenis-jenis Adiantum.
* Sering dikacaukan dengan singkatan sebelumnya adalah "ssp." (zoologi) atau "subsp." (botani) yang menunjukkan subspesies yang belum diidentifikasi. Singkatan ini berarti "subspesies", dan bentuk jamaknya "sspp." atau "subspp."
* Singkatan "cf." (dari confer) dipakai jika identifikasi nama belum pasti. Contoh: Corvus cf. splendens berarti "sejenis burung mirip dengan gagak (Corvus splendens) tapi belum dipastikan sama dengan spesies ini".
* Penamaan fungi mengikuti penamaan tumbuhan.
Q&A di NY Times mengenai Radix pedis diaboli
- Spoiler:
- The Devil's Foot
Q. Is there a plant substance called Radix pedis diaboli that produces deadly smoke when burned, as described in a Sherlock Homes story, ''The Adventure of the Devil's Foot''?
A. ''It has not yet found its way either into the pharmacopoeia or into the literature of toxicology,'' Sir Arthur Conan Doyle wrote, and that is still true, botanical experts say.
The Devil's Foot was supposed to be a West African plant with a root shaped like a foot, half human, half goatlike. Burning a reddish-brown snufflike powder from its root was said to cause madness and death.
However, neither Victoria John, associate director of information services at the Brooklyn Botanic Garden, nor Lothian Lynas, a researcher at the New York Botanical Garden in the Bronx, could find any published reference to such a plant.
''The closest name in the literature would be devil's shoestrings, a plant used to expel intestinal worms,'' said Ms. Lynas, ''but nothing that would cause madness and death.''
Ms. John pointed out that breathing the smoke of burning poison ivy could burn the lungs.
Source : http://www.nytimes.com/1990/10/02/science/q-a-493890.html
yg ada malah Tanaman Devil's Claw Root, Harpagophytum procumbens (sebutan secara umum hampir mirip, tapi fungsinya lain dan dipakai di dunia medis).
Source : http://www.florahealth.com/flora/home/Canada/HealthInformation/Encyclopedias/Devil%60sClawRoot.htm
memang keduanya memiliki 'kesamaan' sama2 dari Afrika.
Source : http://en.wikipedia.org/wiki/Harpagophytum
_________________
Yang Kecil Kemungkinannya - Yang Mustahil -Yang Benar
What one man can invent another can discover - Sherlock Holmes
Re: Racun
Master Game
Mon 13 Dec 2010 - 18:15
mantap sis..
mau kasih cp buat sis vodka ja lah..gan neto dh bnyak yg kasih cp c...
mau kasih cp buat sis vodka ja lah..gan neto dh bnyak yg kasih cp c...
Re: Racun
VodkaMartini
Mon 13 Dec 2010 - 18:21
makasih cpnya, cuma berusaha untuk menjelaskan dan meluruskan aja koq...
dari binomial nomenclature kita juga bisa tau kalo genus & spesies itu bukan radix, pedis dan diaboli.
dari binomial nomenclature kita juga bisa tau kalo genus & spesies itu bukan radix, pedis dan diaboli.
_________________
Yang Kecil Kemungkinannya - Yang Mustahil -Yang Benar
What one man can invent another can discover - Sherlock Holmes
Re: Racun
goospel
Tue 14 Dec 2010 - 14:37
@Vodka : antap penjelasannya
Makasih atas penjelasannya , walau pun sedikit kecewa karena ternyata Conan doyle nggak nulis novelnya berdasarkan fakta semua (maksudnya soal racun bukan tokohnya) tapi ada unsur fiksinya.
maksih yah sukses dengan bukunya Vodka
Makasih atas penjelasannya , walau pun sedikit kecewa karena ternyata Conan doyle nggak nulis novelnya berdasarkan fakta semua (maksudnya soal racun bukan tokohnya) tapi ada unsur fiksinya.
maksih yah sukses dengan bukunya Vodka
Halaman 1 dari 2 • 1, 2
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|