Go down
avatar
Newbie

Hanya Sebuah Cerita Pendek Empty Hanya Sebuah Cerita Pendek

Rahman NF
Ini cerita soal seorang anak yang memiliki bakat dan kretifitas yang luar biasa di bidang seni, seorang anak yang memiliki potensi besar yang terpendam, tapi sayangnya bakat dan potensi itu harus terkubur selamanya karena keegoisan orang tuanya oarang tuanya. Ayah dan Ibunya adalah seorang pengusaha kaya raya yang memiliki banyak perusahaan, Dia dituntut untuk menjadi sempurna, dia selalu dihantui dengan ekpekatasi dari orang tuanya untuk mewarisi salah satu perusahaan milik mereka dan selalu dibanding – bandingkan dengan kakak – kakaknya, kakaknya yang pertama duduk dibangku kuliah di perguruan tinggi negeri ternama, kakaknya yang kedua duduk dibangku SMA negeri favorit dan selalu masuk tiga besar, dan kakaknya yang kedua masih duduk di bangku SMP dan selalu peringkat sepuluh besar.



Selama bertahun – tahun hidup dengan keluarga seperti itu membuat anak tersebut tidak bisa merasakan bagaimana itu hidup dia serasa bak boneka kayu yang terbatas geraknya dan harus mengikuti arahan majikannya. Semakin tumbuh dewasa, anak itu semakin sadar kalau ia tidak bisa hidup seperti ini terus.



Pada saat dia duduk dibangku kelas 2 SMA siang itu pembantunya sedang membersihkan kamarnya dan tidak sengaja menemukan kalau ada sebauh tumpukan kertas ulangan yang tersimpan di lacinya , lalu pembantunya menyerahkan tumpukan kertas – kertas ulangan itu kepada orang tuanya, melihat hasil dari ulangan sang anak membuat orang tuanya marah besar dan ingin memarahinya habis – habisan saat ia pulang.



Saat ia pulang ia langsung disambut oleh kedua orang tuanya yang duduk di ruang tamu rumahnya.



KAMI SUDAH TAU NIALI – NILAI ULANGANMU YANG KAMU SEMBUNYIKAN!!!” Bentak ibunya sambil membuang hasil ulangan kearahnya.



APA – APAAN NILAI KAMU INI!!!” bentak sang ayah.



KAMU MAU HIDUP SPERTI PAMANMU ITU YANG TIDAK JELAS KERJAANNYA!!!” ancam ibunya.



Sang anak memiliki paman yang berprofesi sebagai pelukis di kota sebelah, orang tuanya tidak tahu kalau dia sangat dekat dengan pamannya belakangan ini, beberapa kali dia ketempat pamannya menggunkan kerata api.



Aku sudah lelah.” gumam anak itu



KAMI SUSAH – SUSAH NYEKOLAHIN KAMU DASAR TAK TAHU DIUNTUNG!!!” keluh sang ayah.



KAMU MAU PUTUS SEKOLAH TERUS JADI PENGANGGURAN HAH!!!” ancam sang ibu.



AKU SUDAH LELAH HIDUP SEPERTI INI, AKU TIDAK SUKA DIBANDING – BANDINGKAN, AKU SUDAH LELAH DENGAN PERLAKUAN KALIAN!!!” bentak anak itu.



setalah itu sang anakpun pergi keluar membanting pintu rumah sambil menahan air mata, ia berencana untuk kabur dari rumah, ia merasa rumah yang sekarang ia tinggali bukanlah rumah untuknya, ia sadar bahwa tindakannya itu salah tapi ia merasa tidak ada pilihan lain untuknya, ia berencana akan kabur ke tempat pamannya yang berada di kota sebelah.



Pada malam hari orang tuanya mendapat telefon, telefon ini bukanlah dari partner bisnis meraka melainkan dari polisi, polisi bilang kalau mereka menemukan anak mereka telah meninggal karena kecelakaan saat menyebrang jalan di perempatan yang berda di kota sebelah.




Tamat!!
Kembali Ke Atas
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik