Cerita Hujan
Vicaksana
Sun 19 Jun 2011 - 11:26
Pada jago buat puisi..
Ikutan..
Aku dan kudaku semakin usang menembus hutan beton
Menjejak lurus di jalanan aspal penuh debu, panas, dan kasar
Seperti hari kemarin dan sebelumnya, kaki kudaku tetap berputar lincah meski hujan mulai menyapanya di tengah perjalanan
Perut panasnya menguapkan tetes-tetes air yang jatuh dari langit, menimbulkan kabut tipis
Suara ringkihannya mengisi ruang di sela-sela gelap dan sepi
Bahkan sinar dari matanya tak sanggup menerangi jalan di hadapan kami
Aku seperti menunggang dalam keadaan setengah buta
Meraba jalan di antara hujan yang tak kunjung henti
Kini aku, beserta insting dan kepasrahan
Gelap yang menemani malam, akhirnya pudar oleh pijaran lampu-lampu kota
Namun bulan dan bintang yang biasanya pun mengiringi malam, tetap saja terusir oleh awan-awan hujan
"Aku mencintai hujan
Dengan sejuk dan basah di sekelilingku
Aku pun mencintai malam
Walau gelap bersamanya selalu"
Ikutan..
Aku dan kudaku semakin usang menembus hutan beton
Menjejak lurus di jalanan aspal penuh debu, panas, dan kasar
Seperti hari kemarin dan sebelumnya, kaki kudaku tetap berputar lincah meski hujan mulai menyapanya di tengah perjalanan
Perut panasnya menguapkan tetes-tetes air yang jatuh dari langit, menimbulkan kabut tipis
Suara ringkihannya mengisi ruang di sela-sela gelap dan sepi
Bahkan sinar dari matanya tak sanggup menerangi jalan di hadapan kami
Aku seperti menunggang dalam keadaan setengah buta
Meraba jalan di antara hujan yang tak kunjung henti
Kini aku, beserta insting dan kepasrahan
Gelap yang menemani malam, akhirnya pudar oleh pijaran lampu-lampu kota
Namun bulan dan bintang yang biasanya pun mengiringi malam, tetap saja terusir oleh awan-awan hujan
"Aku mencintai hujan
Dengan sejuk dan basah di sekelilingku
Aku pun mencintai malam
Walau gelap bersamanya selalu"
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|