Detective Sherlock Holmes (Kasus Hutan Berdarah)

Wed 12 Jan 2011 - 16:41

Detective Sherlock Holmes kembali harus menangani sebuah kasus, kasus pembunuhan tepatnya.
Holmes yang ditemani oleh temannya,Watson, menelusuri sebuah jalan setapak yang dipenuhi oleh semak belukar dan pohon-pohon yang menjulang tinggi bak ingin menggapai langit.

Holmes terkejut saat melihat beberapa tenda berdiri dan mengelilingi bekas perapian. ia pun mendekati dan meneliti perapian tersebut. “Penghuninya masih ada ya..” katanya. “hehe..
Korban dan kawan-kawannya memang sedang berkemah di sini. Menurut informasi, mereka sedang mengadakan penilitian tumbuh-tumbuhan di hutan ini, jadi kemungkinan besar inilah tenda-tenda mereka” jelas Watson. Yang disambut anggukan dan cibiran dari Holmes.

Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju TKP yang berjarak 200 meter dari tenda-tenda tersebut. Tak lama kemudian sudah tampak kesibukan dari tim kepolisian. Ketika Holmes & Watson telah sampai di TKP, mereka pun di sambut hangat oleh Inspektur James.

Tanpa basa basi, Holmes langsung menanyakan data dan fakta yang ada di lapangan.
Mereka (para mahasiswa sebuah universitas di negeri itu) berjumlah 6 orang, 4 pria dan 2 wanita.
Mereka adalah Julian (M,20); Anderson (M,19); Andrew (M,21); Amanda (F,19); Christine (F,19) dan sang korban Juan (M,20). Sesosok tubuh yang akrab disapa Juan yang tidak lain salah satu anggota mereka tergeletak dengan kondisi yang sudah tercabik-cabik pada bagian perutnya serta darah yang berserakan dan bagian dalam perut Juan yang telah terumbar keluar dan tercabik-cabik.
Sementara data yang dikantongi forensik adalah bahwa Juan tewas beberapa jam lalu, kira-kira beberapa menit sebelum Anderson dan Amanda menemukannya. Setelah melakukan penyisiran, tim forensik menemukan tas yang berisi identitas korban beberapa meter dari lokasi.

Holmes mendekati tubuh korban dan memeriksanya dengan seksama. Mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. “Wah, kali ini tim forensik telah melakukan pekerjaannya dengan baik..” komentar Holmes dengan nada sedikti mengejek.
“Ngomong-ngomong, parfum yang dipakai korban asyik juga aromanya, aroma pepohonan, besok kau harus beli yang seperti itu..

“ckckck.. kau meledekku? Aku pakai Bvulgari nih...” sahut Watson.

Lanjut kepada interogasi teman-teman korban yang dilakukan di tenda mereka masing-masing.

- Julian -
“Kami semua berpencar untuk mengumpulkan informasi mengenai tumbuh-tumbuhan yang ada di hutan ini. Saya bersama kekasih saya Christine, Anderson dan kekasihnya Amanda, sedangkan Juan dan Andrew berpisah sendiri-sendiri ke arah masing-masing. Saat sedang asyik meneliti, saya terkejut setelah mendengar suara teriakan wanita. Kami berdua pun bergegas berlari menuju sumber suara dan rupanya Amanda yang berteriak dan langsung menunjukkan pemandangan di TKP”. “Ya, saya sempat meninggalkan Christine beberapa menit karena saya ingin buang air, dan tentunya saya juga mencari-cari tempat yang aman”. “Entahlah, mungkin Andrew pelakunya, karena memang mereka masing-masing memiliki dendam pribadi”.

- Christine -
Membenarkan semua perkataan Julian termasuk saat dirinya ditinggalkan oleh Julian. “Menurutku Anderson juga terlibat masalah dengan korban yang cukup memungkinkan untuk membunuhnya, bila ini adalah kasus pembunuhan”.

- Anderson -
“Memang benar saya pergi bersama Amanda. Tidak, saya tidak pernah meninggalkan Amanda. Saat kami berjalan tiba-tiba melihat seekor macan tutul sedang menyantap bagian tubuh Juan, sontak Amanda berteriak dan saya berhasil mengusir sang macan”. “Masalah saya kepada korban memang benar, tapi bukan hanya saya saja kok, Julian juga demikian”.

- Amanda -
“Saya pergi bersama Anderson, memang benar Anderson tidak meninggalkan saya, tetapi saya yang meninggalkan Anderson untuk buang air. Namanya wanita pastinya agak sulit mencari tempat yang cocok, terlebih lagi ini hutan. Ya, saat berjalan bersama Anderson, kami melihat seekor macan yang sedang makan, dan Juanlah yang disantap, spontan saya berteriak ketakutan dan shock karena teman kami yang menjadi santapan”. “Untuk masalah itu, saya tidak tahu dan tidak mau tahu, sebab saya memang tak suka mencampuri urusan orang lain”.

- Andrew -
“Wah, mungkin alibi saya yang paling lemah karena saya pergi sendirian ya, Pak. Tapi saya akan bercerita sejujur-jujurnya, saya memang pergi sendirian, tapi saya memang tidak pernah bertemu dengan korban saat itu. Saat saya berjalan, saya bertemu dengan Anderson sedang sendirian, katanya Amanda sedang buang air. Dan Anderson juga sempat minta air minum kepada saya, ketika saya tanya kemana air minumnya katanya habis dan sempat tumpah”. “Maaf, saya tidak mau berkomentar mengenai hal itu. karena memang saya tidak mau tahu urusan orang..”

Pemeriksaan barang bawaan calon tersangka.

- Julian -
Alat tulis, kamera, handphone, buku panduan, pakaian pribadi dan parfum merk Hugo Boss, pisau, kompas dan obat-obatan.

- Christine -
Hanya membawa pakaian pribadi, kosmetik, parfum merk Hugo Lady, handphone, kompas dan obat-obatan pribadi.

- Anderson -
Membawa kamera, alat tulis, buku panduan, parfum merk CK Obession, pakaian pribadi, pisau, kompas dan obat-obatan pribadi.

- Amanda -
Pakaian pribadi, parfum Gucci Rush Lady, handphone, kompas dan obat-obatan.

- Andrew -
Buku-buku panduan, pakaian pribadi, obat-obatan, kompas, parfum merk Bvulgari Aqua, sebuah parang dan handphone.

QUESTION :
1. Apakah ini pembunuhan oleh manusia atau hewan buas? Kira-kira bagaimana kronologinya !!!

2. Analisa, jika pembunuhan oleh manusia, tentukan pelaku dan beberkan bukti-bukti kuat untuk membawanya ke dalam penjara !!!