Go down
Kudo Shinichi
Case Solver
Message reputation : 0% (2 votes)

New Adventure Of Sherlock Holmes Empty New Adventure Of Sherlock Holmes

Kudo Shinichi
Sherlock Holmes
File : 5
Mistrius Murder

Ini adalah kisah cerita Detective wanita dari kepolisisan Scodland Yard yang bernama Ratih, kisah ini menceritakan kebanggaanya terhadap sobatku Sherlock Holmes ketika dia di berikan kesempatan menyelidiki kasus pembunuhan bersama sobatku itu, sangat tidak adil bagiku kalau kisah ini tidak kumasukan ke dalam arsif dokumen tentang petualangan Sherlock Holmes yang sangat aku banggakan, inilah kisahnya !!!

Gelapnya malam ini terasa membuat bulu kuduk merinding, apalagi dengan ditemani derasnya hujan yang turun.

Betapa dingin dan gelapnya malam itupun tetap tak akan menghentikan niat para petugas polisi untuk melakukan tugasnya sekarang; sebuah kasus dimana sesosok mayat ditemukan dalam ruang yang terkunci rapat.

Lampu merah biru berkelap-kelip diiringi guyuran hujan deras, mobil polisi, ambulan dan kendaraan lain yang tidak berkepentingan pun ikut terparkir di luar rumah TKP tersebut.

Para pemburu berita dan orang-orang yang sekedar ingin melihat --memenuhi area yang telah dikawal ketat oleh para polisi. Sesosok pria bertopi hitam menembus kerumunan orang-orang itu dari belakang, ia maju berdesak-desakkan hingga akhirnya mencapai tepat gerbang rumah tersebut.

Dengan seenaknya ia mengangkat pita kuning tanda batas polisi dan memasuki tempat kejadian perkara, orang-orang berteriak agar ia tidak masuk --tapi salah satu petugas yang melihatnya langsung memberi hormat dan mempersilakan jalan kepadanya.

Pria bertopi hitam itu masuk ke dalam rumah dan berjalan menuju ruangan tempat korban ditemukan.

Saat dia melangkah masuk semua petugas berhenti sejenak dan melihat kearahnya, pria bertopi cuma mengangguk sedikit dan merekapun kembali pada pekerjaannya masing-masing.

"Mr. Holmes?" Pria bertopi menengok saat dipanggil oleh satu petugas wanita di sana. "Ini laporannya."
Holmes membaca laporan dari petugas pemeriksa TKP, walaupun hanya sekedar melihat dan membolak-baliknya dengan cepat sebelum akhirnya ia kembalikan lagi ke tangannya.

"Waktu?" Holmes bertanya sambil berjalan mendekati mayat dalam keadaan duduk di sebuah kursi yang terletak tepat di belakang sebuah meja besar.

"Waktu kematian kira-kira jam 7 malam, jam 19.30 laporan masuk dan tim sampai di sini tepat pukul 19.42."

Holmes memeriksa pisau berdarah yang tergeletak di lantai, tangan kanan mayat itu menggantung ke bawah --terlihat bekas darah mengalir dari sayatan lebar di tenggorokannya. Holmes menatap petugas wanita tersebut dan berkata, "nama?"

"Nama korban Narto Kaolam, ayah dari dua anak--"
"Bukan, nama kamu siapa?" Holmes mengibas-ngibaskan tangannya. "Saya tak pernah liat kamu di sini."
"Oh, maaf! Na, nama saya Ratih Pak." Katanya sambil menjulurkan tangannya ke depan.
"Panggil saya Sherlock Holmes." Holmes menjabat tangan Ratih, kemudian kembali bergerak menuju belakang kursi tempat mayat terduduk. "Baiklah, sekarang --Ratih, coba kau lanjutkan laporanmu."
"Penelpon adalah istri korban yang bernama Tanti, dia mengatakan bahwa suaminya bersimpah darah dalam ruangannya dan pintu tak bisa dibuka dari luar." Ratih menjelaskan, "dia disuruh menunggu sampai polisi datang oleh operator, kami sampai 12 menit kemudian."

Holmes mendengarkan sambil berjalan-jalan mengitari ruangan tersebut, terlihat semua jendela di ruangan itu diteralis besi dan satu-satunya akses masuk hanyalah satu pintu yang tadi ia masuki.

"Dua polisi yang sampai duluan ke TKP memastikan pintu memang terkunci dan tak bisa dibuka," Ratih melanjutkan. "Melihat kondisi seperti itu mereka memutuskan untuk mendobrak pintu tersebut. Begitu masuk satu polisi mengecek keadaan korban dan satu lagi berjaga di pintu untuk mencegah para saksi yang mencoba masuk ke dalam. Dengan luka sayat sebesar itu korban sudah dipastikan tak bisa tertolong lagi, pemeriksaan forensik memastikan waktu kematiannya sekitar jam 7 malam."
Holmes menguap sebentar setelah mengecek keadaan gagang pintu dengan kunci ruang tersebut menggantung di bagian yang menghadap ke dalam ruangan. Posisi pintu memang terkunci, lis pintu terlihat rusak karena terkena gebrakan dari luar. "Yah, kelihatannya memang terkunci dari dalam ya. Berapa orang saksinya?"

"Tiga orang, mereka semua penghuni rumah ini. Sang istri, anak dan pembantu rumah ini. Yang menemukan korban pertama kali adalah si pembantu yang disuruh istri memanggil bapak untuk makan malam."
"Sekarang mereka ada di mana?" Holmes bertanya.
"Ada, di ruangan tengah." Ratih menjawab sambil berjalan menunjukkan di mana letak ruangan itu.
Sebelum masuk Holmes dihentikan oleh Ratih, "Tapi, Pak..."
"Jangan pakai Pak!"
"Eh, maaf, maksud saya Holmes." Ratih mengkoreksi dirinya, "Kalau mau bertanya tolong dengan nada yang pelan, soalnya mereka masih syok karena peristiwa bunuh diri ini."
"Bunuh diri?" Holmes kembali bertanya. "Itu hasil laporanmu?"
"Karena melihat keadaan tadi, pisau, jendela berteralis dan pintu yang kuncinya ada di dalam ruangan." Ratih menjelaskan, "saya bisa menyimpulkan kasus ini adalah bunuh diri."
Holmes tersenyum, "coret bunuh diri dari catatanmu! Ini adalah kasus pembunuhan."
"Ha?" Ratih terbelalak.
"Pembunuhan tertutup."
Kilatan petirpun menggelegar, seakan membenarkan pernyataan Sherlock Holmes.
"Ah, tapi--"
Belum selesai Ratih berbicara Holmes memotongnya, "kau bilang saksinya tiga orang?"
Ratih mengangguk.
"Status mereka sekarang tersangka, dan satu orang lagi."
"satu lagi?"
"Suruh seseorang panggil anak korban yang satunya, kau bilang korban itu memiliki dua anak kan?"
"Iy~ya, benar."
"Cepat panggil dia."
"Ba, baiklah." Ratih langsung berbalik dan mencari seseorang untuk memanggilnya.
Holmes memasuki ruang tengah, di dalamnya dia melihat sang istri yang menangis dengan anaknya, pembantu yang juga terlihat sedih dan dua polisi yang menjaga mereka.
"Selamat malam." Holmes menyapa, hanya dua polisi yang menjawab sisanya mengangguk atau tetap terisak-isak.
Tanpa buang waktu, Holmes menunjukkan jarinya kepada si pembantu --menyuruhnya menghampiri dirinya. Si pembantu pelan-pelan mendekati Holmes.
"Kau yang pertama menemukan korban?" Holmes bertanya, "tolong ceritakan kejadiannya."
Setelah mengangguk, dengan terbata-bata si pembantu menjawab, "ta, tadi malam saya ya-yang memeriksa keadaan Bapak di ruangannya. Sekitar jam tujuh seperapat, setelah saya menyiapkan makan malam dari jam lima --saya disuruh ibu memanggil Bapak untuk ikut makan malam bersama-sama." Si pembantu menarik nafas panjang dan kemudian melanjutkan, "di depan kamarnya saya ketuk pintu dan memanggilnya berkali-kali, sampai saya panggil dengan suara keraspun beliau tidak menjawab. Saya coba buka pintunya tapi pintunya terkunci makanya saya liat dari jendela yang tak tertutup tirai, eehhh.... tak taunya.... Bapak, su--sudd-ddah berlumuran darah....!!?!"
Holmes melirik ke arah istri dan anak yang kelihatannya tambah sedih karena mendengar deruan isak si pembantu, lalu dia berpaling dan bertanya lagi. "Lalu apa yang kau lakukan setelah itu?"
"Saya berteriak kencang, sampai-sampai Ibu dan anaknya menghampiri ke ruangan Bapak." Si pembantu melanjutkan, "si anak dan Ibu melihat sosok Bapak yang mengenaskan itu dan si anak jatuh lemas, si Ibu yang juga berterak histeris tetap langsung berusaha menelpon 112, kami tak dapat berbuat apa-apa lagi...."
Holmes kemudian bertanya lagi, "ada hal yang aneh tidak beberapa hari ini?"
"Hemmm..." Si pembantu terdiam lama dan berkata, "paling cuma pertengkaran Nyonya dan Bapak beberapa hari yang lalu. Saya tak tahu pasti tapi mereka ribut soal --kekurangan uang atau apalah gitu."
Holmes terdiam dan memejamkan matanya sebentar, kemudian dia bilang, "baiklah. Sudah cukup, kembalilah. Sekalian tolong panggil si anak yah, terima kasih."
Setelah si pembantu bicara kepada sang anak, si anak mulai berjalan mendatangi Holmes,dengan langkah goyah ia seperti tidak kuat berjalan sendiri dan ibunya berusaha memapahnya sehingga akhirnya mereka berdua berdiri di depan Holmes.
"Ibu istri dari korban ya dan ini anaknya?" Holmes langsung bertanya.
"Iya." Jawab istri yang terisak-isak itu, "dan dia anak kedua kami. Yang pertama sedang keluar rumah."
"Ya, aku sudah menyuruh orang untuk memanggilnya."
"Ha?" Si istri bingung, "kalian tahu nomor hpnya? Kalian cari di mana?"
"Tenang nyonya," Holmes mengangkat tangannya sambil tersenyum. "Kami ini 'kan Detective."
Si istri langsung mengerti. Dan Holmes kembali menanyai mereka.
"Apa Nyonya bersama anak anda saat si pembantu menemukan korban?"
"Ti, tidak. Saya sedang menonton tivi di ruang tamu." Sang istri menjawab, "dan dia sedang di kamar waktu kejadian itu."
Holmes membungkuk dan bertanya pada si anak, "benarkah adik sedang di kamar?"
Tanpa melihat Holmes, anak itu mengangguk sambil berlinang air mata.
"Dari jam berapa kalian ada di sana?" Tanya Holmes.
"Sekitar jam 6." Jawab sang istri. "Tapi aku sempat pergi ke kamar untuk mengunci pintu kamarku."
"Oh, jam berapa itu?"
"Sekitar jam tujuh."
Holmes mengangguk-angguk, kemudian bertanya kepada si anak, "bagaimana kalau adik?"
Si anak tidak menjawab tapi dia menunjukkan tangannya yang jari-jarinya terbuka, dengan kata lain 'jam lima'.
"Oh, anak anda yang satu lagi? Jam berapa dia keluar rumah?"
"Sama yah," sang istri coba berpikir. "saat saya mulai nonton tivi si kakak pamit untuk pergi, jadi sekitar jam enam lewat?"
"Kalau kunci rumah dan ruangan, apakah anda punya duplikatnya?" Holmes bertanya lagi.
"Tentu saja."
"Siapa saja yang pegang di rumah ini?"
"Saya dan anak saya yang besar, karena dia suka pergi main malam-malam." Sang istri bicara, "tapi percuma, kalau ada kunci yang tergantung di sisi lain kita tak bisa membukanya pakai kunci ini."
Holmes mengangguk-angguk, "Ya, ya. Saya tahu itu. Kalau ada kunci yang terpasang di dalam tak akan bisa sebelah luarnya di masukkan kunci lagi, apalagi dibuka."

"Lalu apa anda sempat bertengkar dengan korban sebelum ini?" Holmes melanjutkan.
Sang istri tersentak, terdiam baru kemudian menjawab, "i, iya.. beberapa hari yang lalu. Tapi itu persoalan kecil layaknya suami istri... Aku hanya mengeluh soal kekurangan untuk bayar tagihan."
"Tapi--" Holmes ingin melanjutkan bicara tapi sang istri memotongnya.
"Bapak juga sebelum ini bertengkar hebat dengan si Kakak, semuanya karena si Kakak minta uang sepuluh juta."
"Sepuluh juta? Untuk apa?"
"Entahlah, dia anak itu memang senang berjudi. Pasti dia ingin membayar hutangnya!" Jawabnya keras. "Mungkin! Karena itu si Bapak sampai ingin bunuh diri seperti itu?!?"
Suasana hening walaupun sayup-sayup diluar terdengar suara hujan masih mengguyur keras, perkataan sang istri memperkeruh suasana. Holmes memperhatikan para tersangka sekali lagi, dia berusaha mencari jawaban si pelaku ada di sini dia hanya butuh satu anaknya lagi untuk datang agar semua jelas.
Holmes memanggil salah satu polisi di ruangan dan membisikkan sesuatu kepadanya, hanya sepotong-sepotong terdengar. "Tolong...sst...sst. Kalau tidak...sst...sst, coba di sst...sst." Polisi yang dibisikipun menganggukan kepala tanda mengerti, kemudian langsung keluar ruangan meninggalkan Holmes dan para tersangka.

Tak lama pintu diketuk lagi, kali ini Ratih yang masuk dan melaporkan bahwa anaknya yang satu lagi sudah ditemukan. Holmes menyuruhnya membawa anak itu masuk ke ruangan ini, tapi saat anak itu dan Ratih sudah sampai di depan pintu.
"Yak! Berhenti di situ!" Solan menyuruh mereka berdiri tepat di depan pintu masuk ruangan ini.
Ratih yang bingung dan si Kakak, yang terlihat mukanya merah karena sedih, walau tak tahu untuk apa tetap saja mereka berdiri didepan ruangan tersebut mengikuti perintah Holmes.
"Apa-apaan sih ini!?!" Si Kakak protes kepada Holmes. "Kenapa Bapak polisi memanggil aku ke sini!?!"
"Hei, tenanglah. Saya hanya ingin memperjelas kasus pembunuhan ini." Holmes menenangkan.
"Kasus pembunuhan?" Si istri menimpali, "kasus apa?! Bunuh diri koq dibilang kasus pembunuhan?"
"Iya Pak Polisi." si pembantu menambahkan, "waktu itu ruangannya kan terkunci, polisi yang lain juga sudah mengeceknya. Dan ibu polisi tadi juga bilang ini kasus bunuh diri." Katanya sambil menunjuk ke arah Ratih.

"Eh.. saya juga ehh hanya melapor saja...." Ratih bingung menjawab pernyataan itu.
Holmes hanya tersenyum kecil, "yah. Siapapun akan berkata kalau kasus ini merupakan kasus bunuh diri," Holmes membalikkan badannya dan berkata lantang, "tapi dalam kenyataannya. Kasus ini adalah kasus pembunuhan di ruang tertutup!"
"Maksudmu?!" Si istri menjawab keras. "Suamiku dibunuh orang?!"
"Benar, dan juga tak menutup kemungkinan." Holmes menambahkan. "Bahwa salah satu dari kalian, penghuni rumah ini, adalah tersangka utama pembunuh korban!"
"Holmes, apa yang kau..." Ratih mencoba menghentikan pernyataan Holmes yang kasar itu, tapi Holmes mengangkat tangannya menyuruh diam.
"Ta, tapi atas alasan apa kau menuduh kami menjadi tersangka?!" Sang istri semakin histeris. "Itu tak adil! Walau kami sering bertengkar tapi tetap tidak cukup untuk dijadikan alasan!!"
Holmes memandang tajam ke arah si istri, "Nyonya..." Dia berkata pelan tapi tegas. "Dalam penyelidikan saya, saya selalu mengesampingkan motif pelaku."

Ratih mendengarkan sambil berkata dalam hati, 'Bagaimana bisa dia tidak memperhitungkan motif si pelaku? Justru esensi dari penyelidikan adalah alasan si pelaku melakukannya.'

"Alasan-alasan yang dikemukakan seorang pembunuh akan sangat bervariasi, dalam keadaan seperti ini siapa yang tahu mana yang berbohong dan mana yang jujur?" Solan melanjutkan, "yang penting dalam caraku ialah..." Dia berjalan mendekati pintu, menunjuk pada kunci yang terpasang di pintu dan kembali berkata dengan tegas, "...rentang waktu kejadian dan cara si pelaku melakukan kejahatannya!"
"Tapi, bagaimana dengan pintu yang terkunci dari dalam?" Ratih bertanya, "bahkan kuncinya ada di bagian dalam ruangan."
"Mudah saja," Holmes tersenyum. "Hanya butuh sebuah trik, trik yang amat gampang."
Holmes menunjukkan ke pintu ruangan yang tergantung sebuah kunci lalu ia berkata kepada si Kakak, "kau...punya kunci duplikat kan?"
Si Kakak menjawab, "punya."
"Baiklah," kata Holmes sambil menutup pintunya.
Sekarang Ratih dan si Kakak ada di luar ruangan, terdengar suara jekrek dari dalam, Holmes telah mengunci pintunya.
"Sekarang coba kau masukkan kuncimu!" Teriak Holmes dari dalam.
Si Kakak mengeluarkan kunci duplikatnya dari kantongnya, kemudian mencoba memasukkannya ke lubang kunci yang ada. Tapi mau dipaksa seperti apapun kuncinya tak bisa masuk dengan penuh, jadi tak bisa ia putar ke arah manapun.
"Tak bisa Pak..." Dengan nada menggerutu dia berkata, "kalau ada kunci di dalam mana bisa aku buka dari luar?"
"Baiklah." Holmes melakukan sesuatu dengan kunci di bagian dalam ruangan, "sekarang coba lagi!"
Sekarang si Kakak mencoba lagi, kuncinya masuk dengan mudah dan ia pun memutarnya searah jarum jam dan membuka pintu ke dalam.

Semua yang berada di dalam ruangan tertegun, si Kakak dan Ratih mencoba mencari tahu apa yang membuat mereka terdiam. Dan saat Ratih melihat ke arah lubang kunci di sisi lain, dia melihat kalau kunci masih menggantung di sisi pintu yang lain!
"Apa?!" Ratih bertanya, "kok bisa?"
Holmes tersenyum.

Siapakah pelakunya
Bagaimana trik pelaku melakukan pembunuhan yang mustahil ini, lakukanlah apa yang seharusnya di lakukan oleh Sherlock Holmes
Kyuuki
Case Solver

New Adventure Of Sherlock Holmes Empty Re: New Adventure Of Sherlock Holmes

Kyuuki
Sejujurnya, awalnya saya cukup aneh dengan dua hal ini:

"Yak! Berhenti di situ!" Solan menyuruh mereka berdiri tepat di depan pintu masuk ruangan ini.

"Alasan-alasan yang dikemukakan seorang pembunuh akan sangat bervariasi, dalam keadaan seperti ini siapa yang tahu mana yang berbohong dan mana yang jujur?" Solan melanjutkan, "yang penting dalam caraku ialah..." Dia berjalan mendekati pintu, menunjuk pada kunci yang terpasang di pintu dan kembali berkata dengan tegas, "...rentang waktu kejadian dan cara si pelaku melakukan kejahatannya!"


Siapa Solan? Kenapa ada namanya di case ini?
Maka saya coba googling, dengan keyword "Solan pembunuhan tertutup"...
Hasilnya, saya nemu ini (tanpa kesulitan, karena berada di page 1 paling atas): http://gua-cerita.blogspot.com/2011/01/oh-itu-triknya.html
Maaf
RanHikari
Newbie

New Adventure Of Sherlock Holmes Empty Re: New Adventure Of Sherlock Holmes

RanHikari
kenapa ? kenapa kamu lakukan itu? mewek2
ran padahal sedang asyik
pelakunya sudah ketahuan sejak awal. Tgl trik. Tp ternyataa tidaaaaak...
Kyuuki
Case Solver

New Adventure Of Sherlock Holmes Empty Re: New Adventure Of Sherlock Holmes

Kyuuki
Iya...
sya jg pdhl udah ngumpulin smua faktanya...
sweat
Atsavin Khaizuran
AdministratorAway

New Adventure Of Sherlock Holmes Empty Re: New Adventure Of Sherlock Holmes

Atsavin Khaizuran
Saya bener-bener kecewa dengan anda
Anda meruntuhkan lagi image anda yang selama ini sudah susah payah dibangun setelah kejadian masa lalu
Apakah anda tidak belajar dari masa lalu?

Oh.. ya berapa case yang anda copas/jiplak? kok perasaan case yang sebelumnya juga hasil jiplakan

Mohon dijawab Maaf
woltz da wood
Advanced

New Adventure Of Sherlock Holmes Empty Re: New Adventure Of Sherlock Holmes

woltz da wood
hihihi... :hohoho: ngakak rofl ....
Atsavin Khaizuran wrote:Saya bener-bener kecewa dengan anda
Anda meruntuhkan lagi image anda yang selama ini sudah susah payah dibangun setelah kejadian masa lalu
Apakah anda tidak belajar dari masa lalu?

Oh.. ya berapa case yang anda copas/jiplak? kok perasaan case yang sebelumnya juga hasil jiplakan

Mohon dijawab Maaf

warna biru = hihihi...

dari saya:
Seth D. Kei
Alumni Moderator

New Adventure Of Sherlock Holmes Empty Re: New Adventure Of Sherlock Holmes

Seth D. Kei
rofl
Yaaaah, tragedi lma trulang hihihi...

Yg kreatip gan good

Spoiler:
Kudo Shinichi
Case Solver
Message reputation : 0% (1 vote)

New Adventure Of Sherlock Holmes Empty Re: New Adventure Of Sherlock Holmes

Kudo Shinichi
Loh ini repost ya sweat

To Ats : Case ini di kasih, yang kemarin juga HAMMER HEAD saya terimanya seperti itu, ga tau kalau repost sweat

Memang yang repost yang mana aja ya ??

Spoiler:

To All : Mohon maaf atas segala ketidaknyamananya

Maaf
Sherlock
Detective

New Adventure Of Sherlock Holmes Empty Re: New Adventure Of Sherlock Holmes

Sherlock
case ini gk jadi ya ? bengong
Atsavin Khaizuran
AdministratorAway

New Adventure Of Sherlock Holmes Empty Re: New Adventure Of Sherlock Holmes

Atsavin Khaizuran
Lah kok malah nanya ke saya? bukannya ente yang repost?
Dikasih gimana maksudnya? sweat
saya liat yang ini dan sebelumnya repost
ada yang lainnya lagi ga?
mohon jujur Maaf
Kudo Shinichi
Case Solver

New Adventure Of Sherlock Holmes Empty Re: New Adventure Of Sherlock Holmes

Kudo Shinichi
Dari facebuk vin, temen gw ngirim via mesege, katanya ada case nih, menarik, dia sangat suka bikin case, udah gw ajak masuk aja NDI loe bisa post disana, katanya nantilah, coba loe post aja disana, ga tau gw kalau ini dah repost sweat

Maaf atas segala tindakan yang tidak menyenangkan ini, jika perlu saya siap untuk menerima sangsi, yang pastinya itulah kebenaranya.

Maaf
Seth D. Kei
Alumni Moderator

New Adventure Of Sherlock Holmes Empty Re: New Adventure Of Sherlock Holmes

Seth D. Kei
minta FB tmen ente donk minta
Pnasaran mau liat case2 dia kn ktany sneng bikin case kagum
Kudo Shinichi
Case Solver

New Adventure Of Sherlock Holmes Empty Re: New Adventure Of Sherlock Holmes

Kudo Shinichi
hihihi...

Ga ada kepentingan ane ngasih ke ente, ini masalah ane gan jangan pernah ikut campur, oke..

good
Atsavin Khaizuran
AdministratorAway

New Adventure Of Sherlock Holmes Empty Re: New Adventure Of Sherlock Holmes

Atsavin Khaizuran
jadi case ini sama sebelumnya saran dari temen ente? Heh
jadi ada berapa yang repost? << jawab yang ini dong sweat

kok anda bisa seceroboh itu langsung post case orang sweat
Kudo Shinichi
Case Solver

New Adventure Of Sherlock Holmes Empty Re: New Adventure Of Sherlock Holmes

Kudo Shinichi
Yah biasalah vin, mentok ide, mau solved case orang ga ada waktu, makanya post aja case yang ada, kebetulan deh, terus seperti ini kejadianya..

Yang di logic 1, itu dari dia, yang makanya kebanyakan, kalau ga salah HAMMER HEAD

New Adventure Of Sherlock Holmes Empty Re: New Adventure Of Sherlock Holmes

Sponsored content
Kembali Ke Atas
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik