Fenomena yang terjadi pada Dunia Detektif Maya saat ini !!!

1. Terlalu banyaknya grup detektif, membuat orang yang memiliki minat pada Dunia Maya ini terpecah belah. Pada umumnya ego seseorang lah yang membuat banyaknya grup detektif. Karena cenderung tiap orang berharap menjadi penguasa suatu tempat tertentu, melupakan tujuan utama adalah berbagi pengetahuan, berbagi kesenangan dan mencari kebenaran.

2. Kurangnya motivasi para member untuk "MENCOBA MENJAWAB CASE" dalam artian, sama sekali tidak memiliki keinginan untuk berusaha menjawabnya.
Para member terlalu tergantung pada Clue Case Maker, tanpa sekalipun mencoba untuk berpartisipasi dalam case tersebut. & Bagi yang menjawab semata-mata mengganggap merupakan kewajiban, seolah-olah PR dari sekolah.
Para Member melupakan 1 hal, hasil bukanlah yang terpenting, tetapi PROSES nyalah yang penting.
Apa artinya berada di tempat Detektif hanya untuk bergaje tanpa memutar otak ?
Apa artinya berada di sekolah tetapi sama sekali tidak pernah membuka buku ?
Memang, bertujuan mencari kesenangan itu perlu, tempat berbagi rasa ... Tetapi jangan dilupakan bahwa kita berada disini, terlepas dari santai ria, ada saatnya kita serius, ada saatnya kita meletakkan beban kita bercanda ria. Itulah tempat yang di impi-impikan ... Tetapi banyak yang sudah melupakan hal tersebut.

3. Para Case Maker cenderung membuat Case hanya karena kewajiban belaka. Melupakan bahwa diri sendiri merupakan Detektif juga.
Case Maker menjadi semakin malas untuk berusaha membaca case buatan orang lain dan mencoba memecahkan case.
Karena bila tidak mampu menjawab akan merasa malu. Case Maker juga seorang manusia, jangan merasa malu untuk berusaha, karena misteri di dunia ini tidak mungkin semua dapat di pecahkan oleh Case Maker, begitu pula Member.

Lock Way : "Kadang saya merasa malas membuka inbox yang datang seperti banjir, banyaknya inbox tentang case2, memang case menjadi banyak, tetapi kualitas case makin lama makin menurun. Juga saya malas menjawab, saya jadi memiliki ego, memiliki harga diri, takut kalah, malu bila menjawab salah "

"Tuhan Tidak Akan Mengasihi Orang Yang Tidak Berusaha".
"Perbedaan Pendapat dalam Perdebatan bukanlah hal yang buruk, karena sama2 bertujuan untuk mencari mana yang lebih benar."
"Perbedaan Analisis akan membuat suatu kesimpulan yang lebih Logis"
"Kalahnya suatu Analisis bukan berarti seseorang salah"
"Tidak seorang pun dapat memecahkan semua misteri di dalam dunia ini."

CP sent
saya setuju banget..
jadi, jangan buat case yg hanya semata-mata mencari point
anggaplah case itu hal nyata, seperti case saya, kalau di cerita jawab lewat PM ya beneran aja lewat PM
usaha untuk bisa membuat case yg bertahan berminggu-minggu, itu berarti casenya susah kalau bisa setidaknya seminggu sudah solved, berarti itu standar dan dapat melatih otak case solver..
atau memang sengaja membuat case gampang, buatlah CS limit agar diberi kesempatan untuk para newbie memecahkan case tersebut dan akhirnya menjadi lebih ahli
saya sendiri juga agak malas melihat case yg terlalu pendek atau terlalu mudah (jujur)
bukan berarti newbie casenya harus mudah, kalau memang sudah mengerti dan mengetahui maksud case, usahalah untuk membuat yg rumit agar lebih menantang
walau tidak tau jawaban dari case yg anda baca, cobalah untuk memecahkannya, tetapi kalau memang tidak bisa sama sekali, maka bisa dilihat kembali setelah case itu solved dan mempelajari cara dari case tersebut, otomatis akan menambah ilmu kalian sendiri
ingat..
jangan membuat case hanya untuk mencari point

Yoh Saya juga akan berusaha untuk lebih baik,membuat case yang berkualitas dan lebih menantang, tapi sebenarnya saya tertarik untuk menjadi case solver, saya akan terus berusaha untuk mendapatkan title tersebut, Thanks atas CPnya

jadi maksud trit ini menghimbau para Case Maker buat solve case juga gan?

Bukan maksudnya, menghimbau case maker untuk membuat case yang lebih kreatif dan berbobot..

ngga cuma jadi dan solved...

setuja dgn numor 1


no 2 cocok bgt ama ane


CP for u,
makasih masukannya

Amin : Thanks ya

ada kayak gini lagi..

CP sent premz..

R6 : Thanks

tantangan sebenarnya justru ada pada real case.

untuk fiction case seperti yang dibuat grup2 detektif pada umumnya hanya melatih logika aja baik coding, chrono, trivia. semua melatih logika.

belum ada case yang melatih hal2 penting lainnya.. jadi detective gak cuma perlu logika loh

@vodka contohnya??

kalo masalah real case, mungkin susah nyari data nya sih buat bisa di post disini

hmm...

klo menurut saya , ada pasti beberapa member yg berusaha mengejar title doang mungkin ! [/strike]termaksud saya[/strike] tp saya selalu berusaha mengerjakan sebuah case kok

tp terkadang saya nggak terlalu suka code ! soalnya berbelit-belit dan membuat saya pengen muntah sama seperti ngerjain soal matematika (kok jd kyk curhat ya? )

tp seinget saya,case yg pertama kali sy pecahin itu case code .

dan dari segala case,sy paling suka Chronology case ! (tambah curhat deh! )

saya yakin,semua member pasti ingin seperti kak sam yaitu mendptkan gelar 'Detective'

(kok sy nggak yambung bgt sih?! )

@R

jadi gini umumnya seperti yang kita tau, grup detektif itu 'membuat' seakan2 adalah sebuah sekolah.

case yang dibuat pun modelnya seperti sekolah.

misal:
variasi rumus a, b, c, d, dst.
variasi kalimat
variasi campuran

persis seperti kurikulum metode pengajaran di sekolah yang sangat2 kurang memperhatikan REAL LIFE.

salah satu alasan gw sudah malas menjawab case2 di NDI adalah itu... system yang dibuat oleh grup detektif mirip sekolahan teori nomer 1 praktek nomer 2 dan teorinya itu BANYAK yang tidak ada pada praktek ato kenyataan (cenderung memaksa, walau gak semua begitu, tapi umumnya YA).

ambil contoh:
- apakah dengan anda memecahkan sebuah variasi soal yang berbelit2 anda terbiasa berpikir sederhana ?

jadi detektif itu berpikir harus sederhana, tidak boleh ngejelimet, semakin kalian berpikir njelimet semakin jauh dari apa yang didekat mata. padahal jawabannya sudah tau tapi akhirnya tidak yakin karena tidak sesuai teori.

- apakah dengan memecahkan puzzle / code case bisa membuat lebih 'mahir' meng-encrypt/decrypt sebuah code / puzzle?

yang ada, anda hanyalah menebak logika dari si pembuat puzzle / code tersebut, bukan kegunaan daripada code / puzzle tersebut. karena apa, CM bilang salah, anda harus berpikir lagi karena tidak sesuai dengan logika CM.

- apakah dengan trivia bisa memecahkan masalah yang lain ?
trivia (di NDI) lebih mirip sebuah permainan kata2 dan kalimat2. salah satu tipsnya cukup gunakan tatanan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan artikan secara harafiah.

- bagaimana dengan chrono case?
ini sama juga dengan puzzle / code. yang penting CM nya itu tidak terpatok teori, karena chrono yang dibikin biar pun logis nanti adanya maksa, bukan malah 'murni' seperti itu kejadiannya. ada yang dibikin 'ngepas'.

- kesimpulannya dengan panjang lebar ini ?

Jangan terpaku teori, rumus, soal, dll yang ada sama grup detektif manapun. 75% cuma ngelatih logika aja. tapi skill2 yang lain tidak dilatih.

seperti kata SH 'What Another Man Can Invent, Can Be Invented By Others'

maksudnya : apa yang dibuat(disusun,ditemukan) orang lain bisa juga ditemukan orang lain.

dalam konteks kalimat tersebut adalah benda yang sama.

contoh saja para ahli kimia. ada 1 jenis unsur yang namanya bisa berbeda di negara yang berbeda. kalau tidak salah salah satu unsur tersebut Rf (Rutherfordium).

padahal dari seorang detektif salah satu yang penting itu IMAJINASI. bagaimana anda dapat membayangkan (kira2nya), memang kedengaran mustahil untuk TKP yang terlihat bersih, tapi pasti ada 1 - 2 hal yg ditinggalkan pelaku dan tentunya TKP selalu dibuat tanda2 bekas korban dan tidak disentuh, ini kesempatan. coba bayangkan si pelaku berbuat A, B, C dengan keadaan A, B, C lalu membunuh X,Y,Z dengan posisi benda yang ada di TKP. tentu anda akan lebih mudah dalam membuat kronologi dan melatih logika juga memperkirakan ciri2 fisik pelaku.

sekian dulu sampe disini.

kereeenn...

nah, bisa kasih contoh nya ga disini, case yg bener2 memandang/mempertimbangkan real life atau keadaan sebenarnya?

kita ambil contoh simple gak usah kasus dulu.

contoh pelajaran kimia / sains di sekolah.

biasanya yang paling rese itu tatanama senyawa alkana & turunannya.

di soal2 rantainya dibuat panjang2 njelimet padahal belom tetntu itu rumus ada bendanya secara fisik dalam kehidupan sehari-hari.

untuk contoh kasus, gw sih untuk pembunuhan / sesuatu yang hilang itu jarang banget, tapi kalo cari informasi ato mengamati / mata2in orang paling banyak... mau contoh itu ?

intinya sih kalo mau beneran jadi detektif jangan cuma di belakang meja bacain fakta mulu, harus berani melihat sendiri fakta itu, jangan cuma baca ato denger fakta... baca / denger itu udah ibarat barang second bisa kurang bisa lebih, ada baiknya terjun ke lapangan langsung, tapi ada etikanya.