Go down
Kozuka Shiraiki
Newbie
Message reputation : 100% (1 vote)

Cerpen family by Kozuka --yang ada waktu comment ya-- Empty Cerpen family by Kozuka --yang ada waktu comment ya--

Kozuka Shiraiki
Pengen bikin cerpen disini :oops: tapi semua setting dan nama orang dari jepang, ini original ide crita dari saya Wink semua kesamaan crita dan nama karakter adalah ketidak sengajaan (kecuali ada anggota infantrum yang melihat cerpen ini, berarti anda melihat ID saya di Infantrum dengan nama Reishi del Riservatto)

-------------------------------------------------------

I'm not Him

Bagaimana jika kita harus memainkan permainan yang sebenarnya tidak kita sukai, dan untuk selamanya. Bahkan keluargamu sendiri tidak tahu kalau kau sedang melakukan sebuah permainan didepan mereka.

"Hei, ayo bangun!" Aku mendengar sesuatu, suara yang aku kenal dengan baik. "Hei, Arashi, kau tidak ingin berangkat kesekolah?!"

Aku menatap dalam-dalam laki-laki yang saat ini ada didepanku. Laki-laki yang mempunyai wajah yang sama denganku. Aku benci dengan mata itu, mata yang sama sepertiku. Menenggelamkan diri didalam selimut, hanya itu yang bisa aku lakukan untuk tidak melihat kedua mata itu. "Berangkat saja duluan, aku akan menyusul nanti. Lagipula hari ini bukankah masuk siang?"

"Kau lupa kalau hari ini kita harus pergi ke gunung dengan klub pendaki?"

Bagaimana mungkin aku lupa, akulah yang pertama kali masuk kedalam klub itu. Aku tidak mungkin absen disetiap kegiatan pendakian itu. Tetapi tidak sekarang, aku sudah lelah jika harus bersama dengannya. "Tidak, aku tidak jadi ikut dalam pendakian kali ini..." Jawabku dengan malas.

"hah... Baiklah, kalau begitu aku akan pergi kesana saja sendiri."

Suara pintu yang tertutup langsung mengerakanku untuk bangkit dari tempat tidur. Akhirnya aku bisa terbebas dari orang itu, saudara kembarku yang memiliki mata dan wajah yang sama denganku. Aku tidak suka itu, semua orang hanya menyadari keberadaannya. Bukan aku...

Apa yang sebenarnya salah? Aku mempunyai wajah yang sama dengannya. Aku mempunyai segalanya yang sama dengannya. Aku berusaha untuk melakukan hal yang sama dengannya. Tetapi apa? Pada akhirnya aku hanya dianggap sebagai bayangan...

+++++++++++++++++++++++++

"Kau baru bangun Reishi?"

Aku menoleh kearah suara yang berasal dari dapur. Ayah dan ibu ada disana untuk menyiapkan makan pagi. Menyedihkan memang, bahkan ibu dan ayah tidak bisa membedakan aku dan juga Reishi. Dan yang mereka panggil hanya Reishi, Reishi, dan Reishi.

Sejenak sebuah ide gila terlintas di benakku. Bagaimana kalau aku hari ini memulai permainan? Aku akan mencoba untuk menjadi Reishi. Cukup satu orang saja, apakah ada yang menyadari kalau aku adalah Arashi, bukan Reishi itu sudah cukup bagiku.

"Ya ibu, hari ini aku masuk kelas siang."

"Dimana Arashi?" Ayah bertanya padaku. Pertanyaan yang salah, apakah kau tidak tahu kalau orang yang ada didepanmu adalah orang yang kau cari? Tetapi aku mencoba untuk sabar dan hanya tersenyum. Senyuman yang sebenarnya tidak aku inginkan.

"Dia sudah pergi pagi-pagi karena hari ini ada pendakian di klub mendaki."

"Dia masih mengikuti klub yang berbahaya itu?" ayah menjawabnya dengan nada yang sdikit kesal. Ya, ayah tidak pernah meyetujui hobiku mendaki gunung. Menurutnya itu sangat berbahaya dan tidak ada manfaatnya. "Seharusnya dia mencontohmu yang mengikuti nasihat ayah untuk tidak ikut dalam klub itu."

Ayah tidak tahu, Reishi selalu benar dimatanya. Dan aku selalu saja salah. Bahkan dia tidak tahu kalau anaknya itu juga mengikuti kegiatan yang dia anggap salah. Kalau tidak karena aku yang menutupi keberadaannya di klub itu mungkin dia juga akan menerima ocehan dari ayah dan juga celaannya. Tetapi akhirnya, semua hanya menyalahkanku... Bukan dia...

+++++++++++++++++

Kuharap disekolahan ada seseorang yang bisa menghiburku. Tetapi ternyata tidak, semua orang tidak sadar dengan keberadaan seseorang yang brnama Arashi. Yang dia lihat hanyalah orang yang bernama Reishi.

"Hei!" seseorang menepuk pundakku dan tentu saja itu mengejutkanku. Aku menoleh dan mendapatkan seseorang yang sangat aku kenal. Riena, gadis yang selalu aku kagumi.Dia tersenyum ramah padaku, dan tentu saja aku membalas senyumannya. Kuharap dialah orang yang bisa menghentikan permainanku ini. Aku muak menjadi diri orang itu.

"Dimana Arashi? Aku tidak melihatnya hari ini?" Senyumku langsung memudar ketika dia menyebut nama itu. Dimatanya hanya ada Reishi, bukan aku. Dia tidak menyadarinya kalau orang yang ada didepan matanya itu adalah Arashi. Ingin rasanya aku menghentikan permainan itu dan mengatakan kalau ini adalah aku, Arashi. Tetapi melihat senyuman hangatnya yang sebenarnya ditujukan pada Reishi, aku mengurungkan niatku itu. Aku tidak ingin menghilangkan senyuman itu. Hanya untuk hari ini saja...

"Dia mengikuti klub pendakian hari ini." Jawabku dengan senyuman yang dipaksa.

"oh iya, aku lupa kalau hari ini klub pendaki akan melakukan pendakian lagi." Riena tertawa sambil menggandeng tanganku.

Seharusnya aku yang mendapatkan senyuman itu, tawa itu, dan juga tangan ini... Tetapi, lagi-lagi semua itu hilang karena dia. Dia telah merebut satu-satunya orang yang sangat berarti bagiku. Dia telah merebut Riena...

Kami baru saja melangkah dan akan masuk kedalam gedung. Tetapi tiba-tiba handphone Riena berbunyi. Dilayar tertulis nama ayahku. Aneh, kenapa ayah menghubungi Riena? Memang Riena sudah dekat sekali dengan keluarga kami, dan ayah menyetujui Reishi berpacaran dengan Riena. Tetapi kenapa bukan aku yang ia hubungi?

"Halo?" Riena mengangkat telpon itu. Aku tidak bisa mendengar suara yang ada disebrang sana. Tetapi aku tahu apa yang disampaikan itu bukanlah hal yang baik. Raut muka Riena yang meberitahukannya. Dia terlihat shock dan memandangku. Belum selesai aku bicara untuk menanyakan ada apa, Riena langsung berlari memelukku sambil menangis.

"Arashi... Dia meninggal..."

Seketika itu juga aku langsung terdiam. Aku tidak bisa berkata dan berfikir apa-apa lagi. Kami langsung menuju ke rumah sakit untuk mengetahui kondisi disana.

++++++++++++++++++++++++

Bus yang ditumpangi oleh para anggota pendaki tidak terkendali karena rem tidak berfungsi. Bus itu masuk kejurang dan menewaskan semua anggota termasuk dia... Termasuk Reishi yang ikut dalam bus itu. Tetapi kenapa, kenapa semua orang tidak menyadarinya, dan menganggap akulah yang ada disana.

"Kalian sangat mirip... Aku mengira kaulah yang ada disana Reishi... Tetapi apa yang aku katakan, kau ada disini disampingku..." Riena yang melihat tubuh yang sudah terbujur kaku itu hanya menangis dan memelukku. Tetapi aku hanya menangis melihat semua orang yang hanya memandang tubuh yang kini sudah tidak bernyawa itu lagi. Bukan menangis atas kematian saudara kembarku itu, tetapi menangisi diriku sendiri yang sudah dianggap mati itu.


Itu bukan aku...
Aku masih hidup dan berada disini.
Seseorang, pandanglah aku...
Bukan sebagai Reishi, tetapi sebagai Arashi...

Apakah aku harus melanjutkan hidupku dalam permainan ini?
Seseorang, jawablah aku....

A/N : gaje kah? Maaf :nangis: karena memang ini smuanya OC diri author sendiri kritik n saran ditampung~
R6
Alumni Moderator

Cerpen family by Kozuka --yang ada waktu comment ya-- Empty Re: Cerpen family by Kozuka --yang ada waktu comment ya--

R6
waw, keren kozu..
pemilihan temanya agak jarang,,

walau endingnya bisa ketebak,,
tp paragraf terakhirnya oke..

bisa dipanjangin lagi mungkin, soalnya kalo cuman segitu rasanya hanya bisa disebut cermin(cerita mini)..
dibikin agak panjang lg aja (kalo standarnya sih 4-6 halaman A4, spasi 1,5)

OK, +1 CP dah..
Rizein
Newbie

Cerpen family by Kozuka --yang ada waktu comment ya-- Empty Re: Cerpen family by Kozuka --yang ada waktu comment ya--

Rizein
Hi Kozu,
Ceritanya Bagus kagum
Evita
Newbie

Cerpen family by Kozuka --yang ada waktu comment ya-- Empty Re: Cerpen family by Kozuka --yang ada waktu comment ya--

Evita
ok.ok....bagus tu....tapi kalau boleh saran nie....
sebenerY mreka itu malah memikirkan arashi hluw....
Buktinya....dimana2 yang ditanyain arashi....

Cerpen family by Kozuka --yang ada waktu comment ya-- Empty Re: Cerpen family by Kozuka --yang ada waktu comment ya--

Sponsored content
Kembali Ke Atas
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik