Cintaku Ber-mutasi Part I (cerbung)

“Seperti inkan engkau ?” kataku pada lelaki di depanku. Lelaki itu tersentak kanget lalu melepaaskan bibirnya dari wanita yang ada bersama di sampingnya. Lelaki itu, lelaki yang aku cintai segenap jiwaku sedang bersama wanita lain. Bercengkrama, saling meraba, sama seperti yang sering ia lakukan padaku. Aku sungguh tak percaya, rasa sakit, pedih, sesak mulai menjalar ke sekujur tubuhku. Basah ku rasakan di pipiku, rasanya ingin pingsan.

“uummmm Ambar. Jangan salah paham yah, dia itu pelacur. Dia yang tiba-tiba menciumku” katanya sambil menggaruk-garuk kepalanya

Aku hanya mengangguk lemah, ini bukan pertamakalinya aku memergokin dia seperti ini. Sungguh, bertubi-tubi kurasakan sakit pengkianatan yang dia tancapkan padaku. Dan dengan bodohnya aku percaya kembali dengan alasan-alasan yang dia ucapkan padaku.

Dia menuntunku menuju motornya yang berwarna merah bermerek Honda Vario. Mengenderainya menelusuri jalan-jalan ramai. Ku lihat wanita berbalut busana minim berdiri di sepanjang jalan.

“Andri, aku mau pulang ke kost-an ku” kataku lemah sembari memeluk tubuhnya. Laju motornya semakin kencang, membuatku kedinginan di balut malam.

Setelah membawaku jalan-jalan akhirnya dia membawaku pulang ke kost-an ku. Rumah mungil ber-cat cream dan di jenjang oleh 2 pilar berwarna biru dengan teras yang ku sewa dengan izin ibuku yang berada di Palembang tuk kuliahku 4 tahun belakangan ini mulai terlihat.

“aku ingin menginap. Boleh ?”
aku hanya diam membisu. Andri tau sifatku ini, jika aku diam berati jawabanya “iya”

Kami berdua turun dari motor, andri memarkir motornya ke belakang rumah kos-an ku. Aku memasukan kunci dan memulai membuka kenop pintu lalu masuk yang di susul oleh andri kemudian dari belakang.

ku hemapaskan pantatku di kasur , menghela napas lalu aku sandarkan tubuhku ke tembok di samping kasur. Aku diam, meruntuki diri. “Kenapa aku tak bisa marah padanya.. kenapa ? kenapa aku bodoh begini. Dia itu sudah selingkuh ambar, tepat di depan matamu. Berhentilah memohongi dirimu” Logika ku berbicara

“sudah, biarkan saja. Nanti dia akan sadar sendiri akan perbuatnya dan tak akan mengulanginya lagi. Lagi pula kau takud kehilangan dia kan ? kau mencintaiknya kan? Wajari saja, andri itu tampan. Wajar banyak wanita yang ingin merebutnya darimu dengan cara kotor seperti kejadian tadi” hatiku berbicara

“tidak ambar. Dia membohongimu. Dia itu selingkuh. Buka maatamu”

“dia hanya sedang di rayu oleh wanita yang ingin merebutnya darimu, jangan salahkan andri. Salahkan wanitanya”

Aku memejamkan mataku. Otak ku serasa mau pecah, konflik batin mulai terjadi. Namu akhinya aku tetap mempercayai kata hatiku . aahhh aku bodoh.. dia itu milikku, dan selamanya akan begitu,


tiba-tiba terdengar suara ketukkan pintu, kami brdua panik

"Ambar, ambarr" suara ibu-ibu terdengar dari belakang pintu. ku suruh andri bersembunyi di dapur dan aku bergegas menuju pintu

"iyaa sebentar" teriakku

aku membuka pintu , seorang wanita paruh baya menatapku sengit. bola matanya seaakan copot dari wajahnya yang menor dan keriput itu. Ibu kos, seperti itulah aku memanggilnya.

"kau, kapan kau bayar uang kos mu hah ? ini sudah 3 bulan kamu nunggak" kata ibu kos itu galak.

"iya bu, nanti, emak ku yang di palembang belum mengirimu uang" kataku

"ingat yah.. kalo sampai 1 minggu kau belum melunasinya. hengkang kau dari kos-an ku cih.." ibu kos pun berlalu.. pintu di depanku di banting dengan keras.

aku terduduk lemas di kursi plastik, sejenak ku tutup mataku lalu terdengar suara motor berlalu. ah..andri, dia pasti sudah pergi.Aku bangkit lalu berjalan gontai ke kamar ku. Siap tuk bermimpi lagi malam ini.

*****

Aku terbangun dari tidurku, keringat membasahi bajuku. Huft~ , kecewa mendera , aku tak bermimpi malam ini.

Ku buka jendela usang yang terpasang di samping lemari bajuku, heemmmhhh udara di pagi hari tak pernah se segar udara waktu ku di kampung halaman. Jam weker di meja samping kasurku berdering, jam 6 pagi. Ku hempas kembali pantatku yang tepos tak berisi di kasur kesayanganku. Sekejap bangkit lagi lalu berlari menuju kamar mandi.


10 menit kemudian (adegan di kamar mandi di sensor)

fuihh... ku sisir rambut yang pendek sebahu ini. “Heemm jerawat sialan” runtukku sambil mengelus-elus keningku yang menjadi lahan tumbuh epidemic sialan itu. Baju yang ku kenakakan hari ini hanya baju T-shirt pink bertuliskan hope, love, love dan celana panjang selutut berwana abu abu. Aku menenteng tas ku kemudian berjalan menuju pintu, mengunci pintu kemudian pergi ke kampus tuk kuliah pagi ini.

*****

Sebuah café kecil di jalan jendral sudirman di situ lah tempat biasa aku duduk sambil menikmati capucino yang nikmat. Sebuah café yang hanya berkacakan dinding hitam deperti kaca mobil, membuatku tak Nampak dari dalam café itu, hal ini lah yang aku sukai. Membuatku tak perlu di lihat orang.

ku hirup kembali capucinoku yang sudah mulai mendingin, ku ingat-ingat kembali kuliah beberapa jam lalu. Cih sungguh membosankan, kalau bukan karna keinginnan ibuku pasti aku udah dari dulu hengkang dari kota yang menjadi sarang polusi ini.



To be bersambung (ngak tau nulis ingrrisnya)



harap kritik an saranya yah

cerita yang menarik, . . .
tapi terlalu vulgar dan terang-terangan. . . .
tapi kalau di lanjutin pasti seru. . . .

makasi

Hem... Terlalu vuglar ?? Benarkah ?
ku sangka vuglar itu jika ia melakukan ''itu'' ==''
Uhhhh....

Memang di lanjutin kokk
Nanti akan ad part'' selanjutnya

gak sabar nunggu. . . .

maap, mungkin ceritanya bisa di edit..

terlalu vulgar, daripada nanti di lock tiba2..

detective LNA ;D

R6@ dh ane rombak.. gini cukup ??

se7en@ kenapa ??

sering baca novel dewasa ya??

se7en @ iya,, kenapa ??

gakpapa

astaga...

Dia merangkul ku mejauh dari tempat tadi, jalanku gontai serasa tak ber-kaki.
ku raskan kecupan dari bibinya yang indah itu mendarat di keningku. Ku peluk dia dengan erat “ takut kehilangan” itu lah yang kuraasakan saat ini.

kenapa ga pake pilihan kalimat lain sih...
kalau mau menggambarkan kayak itu, coba pake ini

"Dia menarik tanganku, menjauh dari tempat itu. Jalanku gontai. Tak tahu arah. Tiba-tiba dia merangkul dan mencium keningku. Kupeluk dia makin erat. Seakan tak ingin berpisah."

kurasakan ad yang mengelus bibirku. Andri dia duduk tepat di depanku. 3 cm jarak pembatas wajanya dengan wajahku. Bisa ku dengan suara nafasnya di telingaku. Dia menatapku dalam, 3 detik kemudian andri menciumku melumat bibirku, memasukan lidahnya ke dalam rongga mulutku dan mulai memainkannya, nikmat merayapi tubuhku. Andri mulai ingin merabaku.

kalo cari referensi, jangan dari cerita dewasa.. coba cari novel2 romantis lainnya, teenlit, atau sejenisnya. Pasti disitu banyak pilihan2 kalimat untuk menerangkan "dia-mendekat-kepadaku-dan-menciumku"
gak perlu dijelasin langkah2nya segala.. dan lagi, ini forum umum lho.. masih banyak member yg dibawah umur

coba ganti lagi baris yang itu, ne...

zehaha.. ku hanya ingin mereka menikmatinya..

nah, lebih adem kan buat dibaca..

lanjutkan.. masih ada beberapa ejaan yg kurang tepat sih