Go down
caendix
Advanced

Korban perang (cerpen) Empty Korban perang (cerpen)

caendix
Teman2 yang baik, aku nekad saja buat thread cerpen.. nggak apa ya Maaf
ini salah satu cerita di blogku.. silakan dibaca
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Masa masa perang dunia kedua, tahun 1940, Jerman
Di tengah lapangan rumput yang becek bekas peperangan, dalam hujan rintik rintik, aku berlari2 bersama kakakku, Heinz.Mencari tempat berteduh untuk sementara. Kami menemukan sebuah pohon yang jarang daunnya, tapi masih lebih baik untuk berteduh di sana.
"Kakak, aku kedinginan." kataku. Wajar saja, saat ini kami sedang mengenakan pakaian tipis, dan berlubang2. Kotor, dan compang camping.
" Sabarlah, bertahanlah sebentar lagi, sampai perang ini berakhir" kata kakakku dengan mata teduhnya. Ia mendekapku.
"Kakak, kenapa kakak yakin perang ini dapat berakhir?" tanyaku, merapatkan diri.
" Setiap manusia pasti butuh kedamaian , Lious , jika tiba saatnya, mereka pasti akan berdamai satu sama lain, hanya saja, saat ini, kita belum mengetahui waktu pastinya" katanya.
Aku dan kakakku berbeda 10 tahun. Di mataku ia tampak begitu dewasa, anggun dan tenang.
"Kak.. apakah Surga itu ada?"
"Tentu saja, Lious, di sana ayah dan ibu akan mengajak kita berjalan jalan mengelilingi kota yang indah. Dan jalan2 di sana terbuat dari emas. Nenek pernah menceritakannya padaku dulu, sebelum meninggalkan dunia ini". Ia menatap langit.
" Ibu, ayah, dan nenek pasti senang berada di sana" kataku.. mendesah sambil menerawang ke langit.
Hujan perlahan2 berhenti.
" Hujannya berhenti kak"
" Iya, lihat, itu pelangi. Indah bukan?"
"Iya, cantik sekali, berwarna warni"
" Pelangi itu selalu muncul setiap hujan reda. Kita bisa mengartikannya, walaupun kita tertimpa kesedihan , itu tidak akan berlangsung selamanya. Suatu saat kita pasti merasakan kebahagiaan"
....
"Maaf kak, aku lapar"
Kakakku memandangku iba
"Makan roti ini ya"
" Tapi, ini bekal kita yang terakhir"
"Kakak tahu, tapi kakak juga tahu, kalau Tuhan pasti akan memberkati kita. Ia tidak akan membiarkan kita kelaparan, Lious" diberikannya rotinya padaku.
"Kita bagi dua saja kak" kataku, mematahkan roti yang sudah keras dan dingin itu. Saat itu perutku yang kosong berbunyi.
"Lious, sudahlah. Nikmati saja berkatmu. Kamu tidak usah pikirkan kakak. Kakak sudah kenyang"
"Benarkah kak?" tanyaku memastikan.
Ia mengangguk lemah "lihat ini, perut kakak sudah buncit" katanya, sambil memegangi perutnya.
Aku tahu, dia memegangi perutnya karena lapar, dan perut buncitnya itu karena busung lapar.
"Sudah cepat makan saja"
Akhirnya aku memakan roti itu cepat2, tak ingin melihat penderitaan kakakku bertambah.
Kamipun melanjutkan perjalanan.
Sialnya waktu itu kabut turun.
Kami tidak bisa melihat sekeliling.
Tiba2..
"Tembaaak"
Ini medan pertempuran!
Terdengar bunyi peluru dan granat dimana mana
"Lious, awas!!"teriak kakakku. Ia langsung menelungkup menutupiku dari semua serangan.

***

"Kak, kakak, sadarlah kak" kataku sambil setengah menangis, mengguncang2 tubuh kakakku"
matanya terbuka, namun lukanya parah. Dia sekarat, berlumuran darah
"Li.. Lious.." katanya terbata bata
"Kak jangan bicara lagi, kumohon, akan kulakukan apapun, tapi jangan tinggalkan aku Kak".
" Tidak perlu Lious. Kamu ada di sini saja sudah sangat... uhuk uhuk" batuknya berdarah
"Kakak, jangan bicara lagi..."
"Lious,kamu sudah tidak perlu mencemaskan kakak.Kamu adik yang baik. Teruslah hidup. 6 tulang rusuk kakak sudah patah, tulang betis dan tulang ubun ubun kakak juga sudah retak. Hidup di dunia ini malah akan menambah ... uhuk.. penderitaanku.."
"Kakak! diamlah.."
"Lious.. teruslah... hidup..." katanya sembari menghembuskan napas terakhir...
"KAKAAAAAAK" aku menangis dan berteriak sejadi jadinya. Aku tidak memedulikan sekitarku.
"Ini tidak adil, ini tidak adil! Harusnya Tuhan tidak memanggil kakak. Ia sangat baik! harusnya tidak beginii!!!"
Setelah berhenti menangis, aku mengusap2 mataku, berharap ini bukan mimpi. Aku mengguncang2 tubuh kakakku, berharap dia bangun dan tertawa riang padaku. Tapi aku sadar,
ini KENYATAAN.
Aku tak sanggup melihat mayat kakakku. Aku berlari dan terus berlari, masuk ke hutan. Aku mencari sebuah ranting, aku gigit dan garuk sampai gusi dan jariku berdarah, setelah kurasa tajam, aku menghunuskannya ke jantungku. Tiba2 tanganku berhenti. Suara kakakku mengiang ngiang.
"Lious, jangan bunuh diri seperti ini.Bunuh diri akan membuatmu masuk neraka, tersiksa berkali lipat. Terlebih lagi kau tidak akan bisa melihat kami lagi" katanya
Aku sadar, kakak lebih bahagia disana, makan roti, melihat pelangi, dan berkumpul bersama ayah dan ibu. Itu lebih baik. Tuhan memanggil kakakku karena tugasnya di bumi ini telah selesai.
Aku mengusap air mataku, lalu melanjutkan pengembaraanku di tengah asap mesiu..

------------------------------------------------------------------------------------------

dimohon tanggapannya Maaf
maaf kalau ada kesalahan dalam penulisan kata2
Ziyan Hilmi
Case Maker
Message reputation : 100% (1 vote)

Korban perang (cerpen) Empty Re: Korban perang (cerpen)

Ziyan Hilmi
kagum .. cerpennya bagus good


komen di CB masukin disini ahh ...

_____________________________________

ehh ,, namanya lious ya .. knapa gk louis aja HAMMER HEAD ...
hebat ya kakaknya , dalam keadaan bgitu bisa ngitung tulangnya yg patah .. ngakakMaaf ..

_____________________________________

goodgoodgoodgood

Spoiler:

caendix
Advanced

Korban perang (cerpen) Empty Re: Korban perang (cerpen)

caendix
bercanda ah Preman
kalau Louis entar jadi nama Inggris, tuh udah terlanjur Jerman ngakak
soal kakaknya tanya sendiri hihihi...

thanks good pertamax nih
Dt.fisal
Case Solver
Message reputation : 100% (1 vote)

Korban perang (cerpen) Empty Re: Korban perang (cerpen)

Dt.fisal
kagum caendix_chan cerpennya keren dan bagus ...!!! terharu hidup memang tak pernah bisa kita atur...yah!!! HAMMER HEAD
wahhh caendix_chan setelah baca mau lagi apa nih!! di update lagi caen_chan Very Happy
aku tunggu yah kelanjutan ceritanya peaceee....
caendix
Advanced

Korban perang (cerpen) Empty Re: Korban perang (cerpen)

caendix
kak fisal makasih Maaf
bagus ya kagum kupikir biasa Maaf

Kelanjutan cerita? bengong
kalau yang ini udah nggak bersambung kak sepele

buat thread lagi ya ngacir belum ada apa2nya sih nih cerita..

makasih sarannya Maaf
Ziyan Hilmi
Case Maker

Korban perang (cerpen) Empty Re: Korban perang (cerpen)

Ziyan Hilmi
yg lainnya kemana nih angin ...
Dt.fisal
Case Solver

Korban perang (cerpen) Empty Re: Korban perang (cerpen)

Dt.fisal
kalau gitu buat thread lagi saja caen_chan!!! Very Happy cerbung gitu gimana!!?
cerita bersambung lalu update lagi terusin cerita.. Very Happy

gimana kalau cerita tentang detektif lumayan tuh caendix_chan hihihi...
buat cerpen seprti itu gitu gimana ? kagum
lanjutan yang thread baru terusian yah!! ngacir
caendix
Advanced

Korban perang (cerpen) Empty Re: Korban perang (cerpen)

caendix
ziyan : kok di sini hihihi... di CB dong..

kak fisal,cerita detektif ya? aku udah buat Very Happy tapi di blog, dan baru part 1 : Pembunuhan di Onsen part 1

pinjam nama kakak peaceee....
phantom
Case Maker

Korban perang (cerpen) Empty Re: Korban perang (cerpen)

phantom
pesan moralnya bagus ceritanya juga lumayan
sekedar saran ( Maaf ane sebenernya kaga pantes ngomong kaya gini)
latar tempat dan yang lainya kurang kebentuk, lebih bagus kalau di perjelas lagi
Vicaksana
Advanced

Korban perang (cerpen) Empty Re: Korban perang (cerpen)

Vicaksana
It's so touching.. terharu

Caen.. ajarin aku nulis, buat cerpen.. kagum
blue_berry
NDI Modz

Korban perang (cerpen) Empty Re: Korban perang (cerpen)

blue_berry
mewek2 aku g sanggup bacanyaaa........ nusuk dihati banget......
bengong ini kisah nyata bukan??
Vicaksana
Advanced

Korban perang (cerpen) Empty Re: Korban perang (cerpen)

Vicaksana
Jelas jelas bukan... sweat
Fujiko Arihyoshi
Newbie

Korban perang (cerpen) Empty Re: Korban perang (cerpen)

Fujiko Arihyoshi
Bagus bangeet...
Aku sampe nangis.. terharu

Korban perang (cerpen) Empty Re: Korban perang (cerpen)

Sponsored content
Kembali Ke Atas
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik