The 24th members [updated]
Rain Play167
Tue 29 Nov 2011 - 19:44
Saya coba-coba buat cerita yang panjang nih
semoga cerita buatan saya kali ini mendapat respon yang bagus kayak cerita yang dulu itu
Gomen kalo gaje
Next chapter Coming Soon
[/center]
semoga cerita buatan saya kali ini mendapat respon yang bagus kayak cerita yang dulu itu
- Spoiler:
- Prolog
“He is the last guy, what we will do now? Whether we will recruit a new member for this?” Ucap seorang pria berkulit hitam legam dihadapan seorang pria yang duduk diatas kursi yang menghadap ke jendela.
“Yeah, do it now, It is for human’s safety.” Jawab pria yang duduk di kursi
“But, I’m not sure someone can finish them out. And more people will..”
“Shut up! Just finish this sucking conversation and do my order now!” Jawab pria yang duduk di kursi dengan tegas yang memotong perkataan orang berkulit gelap tersebut sambil menekankan tongkat yang Ia pegang ke lantai.
“O..ok master, I’ll do your order as soon as possible.” Jawab orang berkulit gelap tersebut meninggalkan ruangan.
“He just can give me an order and never let me take a rest. Ok, let me see who’s the best accuracy from this list.” Kata orang berkulit gelap tersebut sambil mengakses daftar pemain yang akan Ia rekrut dengan alat canggih berupa kancing pakaian yang dapat menampilkan layar transparan yang dapat diatur pergerakan slidenya lewat jam tangan.
“Hey you, black guy! Look up!”
Orang berkulit gelap itu melihat ke arah atas dan muncul tembakan lewat ventilasi udara yang langsung menembus kepala. Kemudian, turunlah seorang pria berkulit putih yang menggunakan pakaian serba hitam yang memegang senapan jenis “steyr scout” ditangannya.
“Ah! I had to kill his guard..so I can kill him now.” Kata pria dengan steyr scout itu
“ Wait! Are you kidding me? You say I must back to the gates? But why are you didn’t let me to show my power to him? I can kill him!” Teriak orang putih itu secara tiba-tiba. Senyum kemenangan karena telah melumpuhkan penjaga lawan lenyap seketika diganti dengan ekspresi marah yang kemudian disusul ekspresi ketakutan setelah mendapat jawaban dari orang yang Ia sebut “boss”.
“I...i..yes I’ll do your order.”
Beberapa menit setelah orang itu meninggalkan bangunan tersebut, terdengar suara letusan di tengah keheningan malam yang diselimuti awan. Ya, salju telah menghitam, dan hitam telah menampakan diri sebagai putih.
----------------------------------------------------------------------------------- Spoiler:
- PART 1
The Story Begin
“.....maaf
menyela berita yang baru saja anda saksikan pemirsa, saat ini kasus
mengenai hilangnya orang-orang di berbagai dunia telah menggemparkan
warga Rusia. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa kasus ini terjadi
sejak awal tanggal 28 Februari tahun 2009 yang mengakibatkan 24 orang
yang tersebar dari gerbagai belahan dunia tiba-tiba menghilang dan
kemudian secara berangsur mereka ditemukan satu per satu dalam keadaan
tak bernyawa. Dan informasi terhangat yang baru saja kami dapatkan
ialah, orang terakhir yang dikabarkan hilang telah ditemukan di dalam
jam raksasa Big Bang di Inggris....”
“Kenapa kau matikan?”
“Kau tidak melihatnya, itu menghamburkan uang.”
“Tapi aku mendengarkannya.”
Pria
yang terlihat berumur belasan tahun yang mematikan televisi itu
kemudian kembali menyalakan televisi yang Ia matikan. Ia memandang
perempuan yang duduk di atas sofa sambil menghadap ke layar laptopnya
dengan pandangan sinis untuk beberapa detik kemudian pergi meninggalkan
ruangan tersebut menuju ke ruangan pribadinya.
Perempuan yang
duduk di atas sofa yang berada tepat di sebelah utara bagian ruang
keluarga itu kemudian melanjutkan kegiatannya mendengarkan berita dari
televisi sambil memainkan sebuah game online di laptopnya. Kemudian Ia
melihat televisi yang baru saja Ia perbesar suaranya karena rasa
penasarannya.
“....korban di temukan tergeletak tersangkut di
mesin jam raksasa tersebut. Orang yang pertama menemukan korban ialah
Harold Gray, seorang pemilik toko jam yang dekat dengan lokasi
kejadianyang menemukan jasad korban pada pukul 8 pagi. Beliau mengatakan
bahwa Ia merasa curiga sejak malam sebelum Ia menemukan korban, karena
Ia melihat pergerakan jarum jam dari Big Bang sergerak seperti
tersendat. Awalnya Ia pikir Ia hanya berhalusinasi
karena saat itu Ia
dalam keadaan mengantuk dan akan pergi ke tempat tidurnya. Sekian
berita yang dapat kami sampaikan dari TKP, Yulistia Dewi, Cokro Subagja,
team O2 television mengabarkan....”
Tiba-tiba saja perempuan itu
berdiri dari sofa nya, meraih remote yang ada diatas mejanya dan
mencoba me-rewind siaran langsung tersebut. Kemudian Ia memencet tombol
pause di remote nya pada saat sorotan kamera menyorot bagian atas big
bang. Ia menyambungkan televisi dan laptopnya dengan sebuah kabel dan
mengtransfer 2 buah gambar yang Ia pause dari dalam televisi ke dalam
laptop. Saat pemindahan file selesai, Ia perbesar gambar tersebut
sampai
100% kemudian Ia melihat seorang pria berpakaian formal yang awalnya
duduk di bagian atas Big Bang pada foto pertama tiba-tiba saja
menghilang pada foto kedua.
“Well, ada yang tidak beres. Tunggu,
pada foto pertama...dan foto kedua...ah! Dia menghilang seperti sesuatu
yang sering aku lihat! Itu...”
Belum selesai Ia berbicara,
tiba-tiba saja Ia mendengar suara tarikan pelatuk pistol dari arah
belakang kepalanya. Saat Ia menengok ke belakang, Ia melihat sesosok
Pria yang baru saja Ia lihat di tayangan televisi.
“Ka..kau.”
“Kau
sudah menyadarinya nona, izinkan saya mengantarkan anda ke tempat
tujuan anda yang berikutnya. Mimpi buruk yang tiada akhir.”
Keheningan
di sore itu tidak dapat terganggu, meski sesuatu hal fatal terjadi
sekalipun. Peluru menembus kepala perempuan itu lewat mata kirinya,
meski begitu, tak ada seorang pun yang menyadari atau pun mendengar
letusan senjata itu. Lalu, tanpa disangka, tak ada setetes pun darah
yang keluar dari tubuh anak perempuan itu. Kemudian pria yang baru saja
menembak kepala anak itu mengangkat tubuh anak itu dan mengangkat
telponnya yang berdering, menunggu jawaban...
“Yes boss, I have the last member to start the
game.”
---------------------------------------------------------------------------------------
- Spoiler:
- Part 2
Where Am I?
“Luthfia
Ranita, age 15, from Indonesia, level 15, accuracy 99%, defens medium,
attack from 98 to 132, strategy 70% succes, weapon type S1115. Please
open your eyes and Welcome to The Real game of Kalafio Adventure. ”
“Ta..tadi
aku kan, mataku, aku tak mau memegangnya..” ujar Ranita dengan lemas
berbisik kepada dirinya sendiri takut untuk mengetahui kondisi matanya
mengingat apa yang baru saja terjadi. Tubuhnya lemas akibat Ia telah
disengat listrik yang mengikat tangan dan kakinya.
“Kaitou
Kaburagi, age 18, from Japan, level 35, accuracy 87%, defens very good,
attack from 154 to 162, strategy 100% succes, weapon style A2869. Please
open your eyes and Welcome to The Real game of Kalafio Adventure.”
“Kevin Conal , age 17, from Thailand, level 38, accuracy 90%, defens
medium, attack from 189 to 289, strategy 56% succes, weapon type A6999.
Please open your eyes and Welcome to The Real game of Kalafio Adventure.
”
“Uh, so, you’re here too Kevin.” Ucap seorang pria bernama
Kaitou dengan nafas yang terpotong-potong dalam keadaan yang
menyedihkan.
“Ah, I meet you again Kaitou. I will never forget
when you defeat me at the game last month.” Jawab pria yang bernama
Kevin yang memiliki kondisi yang persis dengan keadaan yang lain.
Setelah
beberapa menit setelah menyebutkan nama Kevin, tiba-tiba ruangan yang
mereka tempati yang awalnya gelap berubah seketika mejadi amat terang.
Terlihat dengan jelas ruangan berwarna putih itu berbehtuk seperti
tabung sengan tebing yang tinggi. Ke-24 peserta diikat menempel di
setiap sisi dinding ruangan tersebut seperti tawanan yang akan dihukum
mati. Kemudian ikatan listrik yang diikatkan kepada mereka dilepas, lalu
muncul sorotan cahaya seperti proyektor yang menampakan seorang pria
berpakaian tuxedo dan topi
tinggi dengan wajah yang menggunakan ‘half mask’ berwarna emas berbicara, seakan-akan Ia berada dalam ruangan.
“Welcome
for all the 24 member of the Game. Ok, before I explain about the
rules, please push the little red button in your watch. And still in
your position until I share about the rules.” Kata pria dari proyektor
itu
Ke-24 orang yang terlepas ikatannya tersebut menekan tombol
yang dimaksudkan oleh pria itu. Kemudian tak berapa lama setelah itu
salah seorang dari ke-24 orang yang ada di ruangan berlari mengitari
ruangan dan mencoba mencari jalan keluar. Dan mengagetkan, saat Ia
berlari di dekat pria proyektor, Ia terkena sengatan listrik yang
diberikan pria proyetor kepadanya sehingga membuatnya tak sadarkan diri.
Semua orang disana kaget dengan kejadian tersebut, salah seorang dari
mereka yang ada di ruangan tersebut mencoba memastikan apakah pria
proyektor hanya sebuah gambar proyektor atau kah asli. Dan, jawaban
mengejutkan telah ditemukan.
“Sudah saya bilang, diam di tempat
anda sampai saya menjelaskan peraturannya. Oh iya, tombol yang baru saja
anda tekan ialah tombol penerjemah otomatis. Sehingga apapun yang semua
orang katakan disini, meski pun dalam berbagai bahasa yang berbeda akan
langsung diterjemahkan ke dalam bahasa negara anda. Perkenankan saya
memperkenalkan diri, nama saya adalah Mr.VII, pemilik sekaligus pencipta
game Kalafio Adventure yang saat ini banyak digandrungi oleh gamers
seluruh dunia termasuk anda semua. Dan kalian adalah orang yang terpilih
untuk mengikuti game ini, game The Real Kalafio Adventure. Kami telah
melakukan
survei dari pertimbangan jumlah akurasi, keberhasilan
strategi dalam bermain, nilai heal yang dapat anda kurangi dalam sekali
serang, serta pertahanan yang di miliki oleh setiap pemain, dan voalah~
kalian lah yang terpilih. Kemudian, saya akan menjelaskan mengenai
peraturan di ruangan lain. Seseorang, tolong angkat pria yang pingsan
itu dan dudukan dia diatas lingkaran ditengah itu bersama anda semua.”
Ucap mr.VII menepukkan kedua tangannya, kemudian berjalan menuju
lingkaran yang Ia maksudkan.
Pria yang pingsan tersebut
akhirnya di dudukkan di dekat Kaitou setelah diangkat 2 orang pria yang
berasal dari Eropa dan Antartika. Tak lama, lingkaran besar yang
menampung mereka terangkat dan naik seperti sebuah lift namun tanpa
adanya atap diatasnya. Meski pun dinding pinggirnya berwarna gelap, tapi
tidak terlalu gelap karena sepanjang dinding lift tersebut terdapat
garis-garis cahaya berwarna hijau yang membantu penerangan.
“Nah,
para peserta, sekarang kita akan menuju ke stage pertama kalian. Nanti
saya akan menambahkan informasi kepada kalian semua selama stage
berlangsung. Pada stage ini, kalian tidak akan saya beri senjata apa
pun, usahakan jangan sampai anda terluka di tempat yang tadi assisten
saya tembakkan ke arah anda. Karena itu lah perlindungan anda, jika
berdarah setetes saja, maka kekuatan perlindungan anda akan normal
kembali layaknya manusia biasa atau turun ke level low. Selain itu..ini
menyenangkan loh, kita akan melihat begitu banyak
orang yang mati.”
Senyum lebar terpancar dari wajah Mr.VII seperti seorang anak yang baru
saja mendapatkan kado ulang tahun dari orang tuanya.
“Tunggu,
dari tadi kau menyebutkan kami harus melakukan apa yang kau lakukan.
Memangnya kami ini apa? Budakmu? Untuk apa kami mempertaruhkan nyawa
kami hanya untuk kesenanganmu? Hentikan pembicaraan bodoh ini dan bawa
kami pulang ke tempat asal kami!” teriak seorang pria berkulit gelap
yang berumur sekitar 40 tahun.
“Hmm, Joseph Federic, umur 40
tahun, asal benua Afrika, level 42, ke akuratan 92%, defens good,
kekuatan serangan dari 200 sampai 250, strategy 80% sukses, tipe senjata
B4089, seorang pekerja kantoran yang memiliki istri berasal dari
California dan memiliki 3 orang anak. Akurasi anda cukup bagus, namun
sayang senjata yang anda pilih selera rendahan. Justru itu lah tujuan
kalian harus menyelesaikan semua misi yang saya berikan. Kalian ingin
pulang
bukan? Tak ada apapun di dunia ini yang gratis, segalanya
butuh usaha dan tak ada keberuntungan disini. Jadi, siapa yang terkuat,
dia yang pulang, siapa yang kalah, dia lah pecundang terbesar.” Jawab
Mr.VII dengan dingin dan sosok orang yang menyebalkan melekat dengan
jelas di wajahnya.
“K..k..kau!” teriak Mr.Joseph yang hendak
memukul Mr.VIII namun ditahan oleh seorang pria asal benua Australia
berumur 10 tahun, Jack Aidan, dan seorang wanita asal benua Amerika,
berumur 36 tahun, Hanna Madison. Namun karena kekuatan mereka berdua
yang tidak dapat menahan kekuatan seorang pria dewasa, Jack terlempar
akibat gibasan tangan Mr.Joseph . Suasana sekitar menjadi sunyi senyap
setelah jatuhnya Jack, seakan tak ada yang bernyawa, namun kesunyian
terpecahkan oleh suara MR.VII.
“Kita sudah sampai, selamat
datang di stage pertama kalian, selamat datang di dalam kereta api yang
paling terkenal dengan perjalanan wisata yang menakjubkan. Glacier
Express..”
Keadaan sekitar berubah total, dinding hitam dengan
cahaya-cahaya hijau hilang menjadi pemandangan salju yang indah di luar
lorong kereta. Mr.VII mencopot topi tinggi-nya kemudian memberikan
gerakan perpisahan seperti penghormatan ala orang Eropa lalu menghilang
begitu saja. Kemudian, di dalam sebuah monitor besar yang keluar dari
atas pintu gerbong yang di dalamnya terdapat video rekaman pesan dari
Mr.VII.
“Baiklah, kalian sudah ada di tempat stage pertama
kalian. Kalian saat ini telah menggantikan 24 orang penumpang kereta
ini. Saya akan memberikan tugas kepada kalian malam nanti ketika kalian
melewati tempat gelap yang akan mencerna kalian, meski begitu, kegelapan
pasti akan ada akhirnya ketika kalian berjalan sampai melewati
kegelapan ke 24. Yah, saya tunggu di tempat ini ^^ ”
---------------------------------------------------------------------------------------
- Spoiler:
- [center]Part
3
Stage
1: The Glacier Express
“Baiklah, setelah Mr.VII pergi, biar saya pimpin rombongan kita ini. Perkenalkan, nama saya Ridden Drifg, saya berasal dari Negara Jerman, benua Eropa. Umur saya 35 tahun, level 43, dan bekerja sebagai dokter hewan di Munchen, dan jenis senjata saya S7628. Saya mohon perkenalkan diri anda semua karena saya yakin, ini sangat berbahaya sehingga kita harus mengenal satu sama lain.” Ungkap Mr.Arnold setelah suasana hening selama beberapa menit dari kepergian Mr.VII
“Untuk apa? Kau pikir ini serius? Man, hanya bocah saja yang mempercayai perkataan orang bertopi itu. Ini hanya mimpi, sebentar lagi juga kita akan bangun.”ujar seorang pria yang berasal dari Tasmania yang bernama Jacob Harris.
Sebagian orang setuju dengan pendapat Jacob sehingga ikut meninggalkan gerbong, sampai hanya tersisa 8 orang di dalam gerbong tempat tersajinya makanan bagi penumpang tersebut. Mereka bertujuh hanya terdiam disana dan tidak memperhatikan yang lainnya karena rasa canggung yang bercampur dengan rasa bingung untuk memulai percakapan.
“Berarti tinggal sisa 8 ya, yah, saya kira kita harus memulai memikirkan apa yang Mr.VII katakan dimulai dari sekarang. Tapi sebelumnya, saya harap anda semua mau menyebutkan identitas anda. Dimulai dari
wanita yang duduk di pinggir saya sampai anak perempuan yang berdiri disana.” Kata Mr.Arnold yang mencari-cari bolpoin untuk mencatat, setelah itu Ia mempersiapkan kertas tisu yang ada di atas meja makan gerbong untuk dikotori coretan tinta.
“Nama saya Hanna Madison asal Massachusetts, Amerika, umur 36 tahun dan level saya 32.” Kata Madam Hanna sambil melihat semua orang yang ada di dalam gerbong satu persatu.
“Aku Jack Aidan asal New South Wales, Australia, umurku 10 tahun, ng..tapi jangan salah sangka, meski aku baru berumur 10 tahun aku ini level 18 dan aku siap menghadapi tantangan!”kata Jack yang salah tingkah karena merasa paling kecil diantara semuanya.
“Tenanglah Jack, aku yakin kau ini anak laki-laki yang kuat asal kau berusaha agar kita dapat pulang.” Kata Sir Arnold yang memberi nasihat singkat kepada Jack. “Ok, selanjutnya.”
“Oh, yah, namaku Kevin Conal, umurku 17 tahun, asalku dari Thailand, Asia, dan levelku 38. Dan biar aku perkenalkan orang disebelahku, dia Kaitou Kaburagi, umurnya 18 tahun, asal Jepang, Asia, dan
level dia 35. Dia itu tipe laki-laki pendiam dan sulit diajak bicara, makannya aku kenalkan dia.” Kata Kevin yang sejak awal sudah mengenal Kaitou.
“Kalian sudah tau identitasku dari MR.VII kan? Saya harap kita dapat segera menyelesaikan hal gila ini. Aku ini seorang Ayah yang harus menghidupi keluarga dan tidak dapat berlama-lama disini. Jadi saya mohon kalian juga memiliki rasa ingin cepat kembali seperti saya.” Kata Sir Joseph membuat semua orang memperhatikan dia, kecuali Kaitou yang tengah fokus memperhatikan pemandangan luar.
“Oh, hi, ng...apa ya yang harus aku katakan, ah namaku Arthur Grey asal Inggris, umurku 14 tahun dan levelku 30. Ah maaf kalau bicaraku seperti ini, karena aku biasanya hanya hidup bersama anak laki-laki
karena aku diasramakan sejak kecil. Jadi saat bertemu perempuan aku sedikit gugup.” Kata Arthur melihat ke arah Luthfia dan Madam Hanna.
“Well Arthur, memang sulit sepertinya kalau saya berada di posisi kamu. Tapi saya rasa nanti juga kau akan terbiasa. Yang terakhir, perempuan Asia disana.” Kata Sir Arnold menunjuk ke arah Luthfia.
“Namaku Luthfia Ranita, asal Indonesia, Asia, umurku 15 tahun, dan levelku sepertinya paling rendah diantara kalian. Levelku masih 15, jadi aku mohon bantuannya.” Kata Luthfia sambil menunjukan senyumnya.
“Ah! Jadi kau Luthfia si level 15 yang diperbincangkan di game selama hampir 4 bulan itu! Kau si pemilik akurasi terbaik yang hampir 100%. Tak kusangka kau benar-benar perempuan.” Kata Sir Arnold yang langsung menjabat tangan Luthfia.
“Ah! I..iya, saya rasa sepertinya begitu.” Kata Luthfia memasang wajah senyum lagi yang sekarang bercampur dengan tampang heran.
Sir Arnold pun mulai menulis dengan serius diatas tisu sambil ditemani Sir Joseph. Sementara yang lainnya ada yang mengobrol, sibuk dengan dirinya sendiri, maupun tidur. Akhirnya setelah beberapa menit kemudian Sir Arthur memperlihatkan hasil tulisannya.
“Saya rasa bisa saya simpulkan bahwa saya akan membagikan spesialisasi kepada kalian. Akan tetapi bukan berarti kalian hanya akan berkutat pada spesialisasi yang kalian dapat, hanya lebih dihususkan. Ini adalah daftar yang saya dan Sir Joseph buat, jadi tolong perhatikan dengan baik. Setelah itu tolong kembali ke ruangan kalian untuk beristirahat setelah cukup melihat kejadian menggelikan hari ini. Sampai bertemu saat salah satu dari kalian dapat mengetahui arti dari pesan Mr.VII.” Kata Sir Arnold sambil meninggalkan ruangan bersama Sir Joseph, menuju ke gerbong di depannya menuju ke tempat khusus mereka.
“Sebaiknya aku juga mengistirahatkan diri, Ayo Jack, kau mau ikut?” Kata Madam Hanna menunjukan sisi keibuannya.
“Ok, aku ikut. Tapi bukan berarti aku anak manja yang hanya bisa ikut orang dewasa, aku bisa sendiri! Aku..”
“Hahaha, ayolah, kau jangan menganggap dirimu manja. Ayo pergi.”kata Madam Hanna memotong ucapan Jack dan langsung keluar dari gerbong bersama Jack setelah mengetahui tugasnya.
Suasana menjadi sepi setelah 4 orang dari mereka meninggalkan gerbong, 4 orang yang masih di dalam gerbong hanya terdiam dan sibuk dengan urusannya sendiri. Kemudian saat kereta melewati terowongan, tiba-tiba terdengar suara benda yang menancap dengan keras.
Pemandangan yang awalnya hanya berupa gundukan benda putih dan dingin telah berubah menjadi pohon-pohon hijau yang terbentang dipinggiran rel. Setelah cahaya di dalam gerbong dikembalikan lagi, Kevin dan Arthur merasa terkejut setelah melihat Kaitou yang menodongkan pisau dapur ke
arah leher Luthfia.
“Akurasi yang bagus Luthfia, aktingmu barusan hampir menipu semua orang. Tapi sayang, wajah tersenyummu itu memuakan. Tapi setelah aku pikir-pikir, beraktinglah seperti itu dan pura-pura lah kita bekerja sama untuk real game ini. Kau paham?” kata Kaitou yang melempar pisau yang baru saja
Ia pegang ke lantai, kemudian meninggalkan ruangan bersama Kevin.
“Si..sial, aku kurang cepat.” Ujar Luthfia yang kangsung berdiri setelah tersadar dari lamunannya dan menyimpan kembali pisau yang Ia pegang.
“Tunggu sebentar, apa kau punya dendam terhadap dia? Terhadap Kaburagi? Aku tidak mengerti kau menyerangnya!” Kata Arthur yang menggoyang-goyangkan badan Luthfia kedepan dan kebelakang.
“Hentikan Arthur, hentikan, baik aku beri tahu asal kau hentikan menggoyangkan tubuhku.”
“Ah! Maaf maaf, ini refleks, aku tidak tau cara memperlakukan perempuan.” Arthur menghentikan perlakuannya kepada Luthfia.
“Ya sudahlah, sebenarnya barusan aku hanya ingin menguji kemampuanku dan Kaitou. Aku ingin tau apakah akurasiku masih dikalahkan oleh strategi dan kemampuan berlindung milik dia atau tidak. Ternyata memang sulit untuk mengalahkan orang seperti dia.” Ujar Luthfia sambil memungut pisau yang tadi dilempar Kaitou.
Arthur hanya terdiam, keringat dingin mulai timbul dari pori-pori kulitnya. Kemudian Ia duduk di atas salah satu kursi tanpa berkata apapun, ‘ini mimpi buruk’ ujarnya dalam hati.
“Arthur? Kau baik-baik saja? Apa kau ok kalau aku pergi? Ah, kalau begitu..mm, aku pe...rgi. Sampai ketemu nanti.” Ujar Luthfia meninggalkan Arthur sendirian
“Arthur ya, ternyata dia orangnya. Menarik juga, tapi mungkin dia lupa.” Bisik Luthfia dalam hati setelah keluar dari gerbong makan sambil tersenyum membalikan pandangannya.
“Kenapa anda senyum-senyum sendiri? Jangan sampai anda lengah, karena orang jahat bisa menyerang kapan saja.” Ujar seorang wanita berpostur tubuh tinggi tiba-tiba menjulurkan tangannya yang berjari panjang disekitar wajah Luthfia dari belakang.
“Ah, ternyata kau diundang juga, Rena. Berarti temanmu juga diundang?” Sahut Luthfia sambil menolak tangan wanita tersebut dengan pelan.
“Ya, tentu, aku, Rena Kohlen dan Hannah Minlord dari benua Australia yang disebut juga pasangan terhebat di game Kalafio Adventure tentu saja diundang ke acara ini.” Kata Rena sambil merangkul pundak temannya, Hanna yang berpostur gemuk dan sedikit lebih pendek darinya.
“Untuk apa kalian menyebutkan nama kalian, aku sudah tau kalian. Lagi pula, kita kesini bukan diundang kan. Tapi aku cukup kaget loh, ternyata kalian benar-benar memiliki karakteristik dan sifat yang sama seperti di game ya.” Jawab Luthfia yang langsung di rangkul oleh Rena dan
Hanna.
“Tentu saja, kau kira kita akan berpura-pura baik hanya di game? Tenang saja, kita tidak seperti ‘orang itu’ yang sepertinya sulit diajak bergaul. Tapi kau hebat, meskipun pernah dikalahkan dia beberapa
kali, kau pernah mengalahkannya.” Kata Hanna
“Ah, Hanna! Aku rasa kita tak boleh terlambat. Lima menit lagi kalau kita tidak dapat sampai ke kamar kita, kita akan terlambat untuk mandi. Maaf Luthfia, kami harus pergi, bye!”
“Ah, dasar mereka ini, benar-benar mirip seperti di game. Sama seperti Arthur, tak ada perbedaannya.” Kata Luthfia samil menengok ke arah Hanna dan Rena meninggalkan dia.
“Apa tak baik kau lengah seperti itu? Kau bisa mati, seperti saat ini.” Ujar seorang pria yang menggunakan jaket berwarna merah dan memiliki ciri-ciri seperti orang Asia pada umumnya mengayunkan pedang ke arah Luthfia dan membuat tubuh Luthfia terbelah menjadi 2 dan tergeletak seperti ikan yang baru saja dipotong dan dijatuhkan.
“Ah, aku kira dia tidak akan semudah itu meninggalkan jasadnya. Ternyata cepat sekali dia mati.” Kata pria yang memegang pedang sambil memasukan pedangnya ke dalam sabuk pedang sambil tersenyum dengan puas.
Ia kemudian berjalan menuju pintu gerbong sampai Ia menyadari keanehan dari hal yang Ia perbuat. Kemudian Ia mengangkat lagi pedangnya dan membaca tulisan yang ada di pedang tersebut.
“A...apa yang dia maksudkan dengan ini..” Kata pria tersebut yang langsung mengangkat pedangnya dan berbalik.
“Jelaskan apa ini sebenarnya, apa aku telah di back up?”kata Luthfia yang baru saja terbangun setelah melihat tubuhnya yang satunya lagi.
“Ahahahaha, biar aku perkenalkan aku dulu. Namaku Park Hyun Soo, tapi atasanku menyebutku Son of Light. Biar aku jelaskan kebenaran, ya, kebenaran dari kejadian malam badai yang membingungkan itu.” Kata Hyun Soo menjulurkan tangannya yang langsung disambut tangan Luthfia kemudian mereka
menghilang dari gerbong kereta tersebut.
Gomen kalo gaje
Next chapter Coming Soon
[/center]
Re: The 24th members [updated]
R6
Tue 29 Nov 2011 - 20:57
ide ceritanya keren rain..
jadi pengen ngelanjutin cerita di arsip nih..
ng,,, mungkin 1 aja sarannya..
grammar + kosakata bhs.Inggris nya perlu diperbaiki
dan, kalau memang mau pake percakapan bahasa asing,, sebisa mungkin kita paham dan mengerti bahasa yg akan kita gunakan..
ditunggu lanjutannya..
ga ditulis di blog??
jadi pengen ngelanjutin cerita di arsip nih..
ng,,, mungkin 1 aja sarannya..
grammar + kosakata bhs.Inggris nya perlu diperbaiki
dan, kalau memang mau pake percakapan bahasa asing,, sebisa mungkin kita paham dan mengerti bahasa yg akan kita gunakan..
ditunggu lanjutannya..
ga ditulis di blog??
Re: The 24th members [updated]
Rain Play167
Wed 30 Nov 2011 - 18:01
ehehe, makasih kak
kak R6: maklum, saya nyontek dikit ke om Google. Makannya bahasa Inggrisnya banyak yang
makasih kak sarannya
kak R6: maklum, saya nyontek dikit ke om Google. Makannya bahasa Inggrisnya banyak yang
makasih kak sarannya
Re: The 24th members [updated]
Rain Play167
Wed 30 Nov 2011 - 18:05
oh iya, @kak R6, niatnya mau buat blog tersendiri buat nulisin cerita itu. Soalnya keliatannya aku mau buatnya panjaaaaang
Re: The 24th members [updated]
Stranger
Tue 13 Dec 2011 - 8:38
keren kak, pake bhs.inggris lagi
ide ceritanya juga (padahal belum baca )
ide ceritanya juga (padahal belum baca )
Re: The 24th members [updated]
Naya Zyta
Sun 1 Jan 2012 - 21:36
Rain Play167 wrote:sund-ul
haha so sweet deh dhea dhea hahaha
@njer, makasih njer (meski kamu belom baca gak apa apa lah)
@bulu, itu kan cerita yang waktu itu aku omongin ke kamu waktu maen sama si baso di AP.Yang kata kamu gak ngerti itu loh
@bulu, itu kan cerita yang waktu itu aku omongin ke kamu waktu maen sama si baso di AP.Yang kata kamu gak ngerti itu loh
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|