Go down
Zacky Maulana
Newbie

pembunuhan bank Nordvill.Adam Clyrent Empty pembunuhan bank Nordvill.Adam Clyrent

Zacky Maulana



Ini cerita gua...yang PEMULA... Razz
ceritanya agak panjang...padahal ni mau gua buat buku...tapi gag ada penerbit.. Razz


selamat membaca Very Happy
NB;


“INI surat yang di berikan oleh orang yang misterius itu,pak” kata Tuan Nord sembari memberikan sebuah amplop berwarna putih.Di dalam amplop itu terdapat secarik kertas yang sudah agak lusuh.Adampun langsung mengambilnya dan membaca isi pesan singkat tersebut.

[i]“ Hai,Tuan dan Nyonya Dembeldor yang terhormat….Sudah lama tak berjumpa sejak kematiannya…saat tanggal 23 Maret 1968 lalu….kau ingat?..
Mungkin kalian sudah lupa denganku dan dia…Sekarang aku adalah bayangan kematian untuk kalian…untuk membalaskan dendamnya…Dan saya akan menggantikan nyawanya dengan nyawa keluargamu…Saya akan mengirimkan surat berikutnya kepada anda. …”.



“Sudah berapa lama anda menerima surat ini,Pak Dembeldor?,” kata Adam sambil melipat kertas tersebut dan memasukannya kesaku kemeja coklat polos kesukaannya.Ia lebih suka memasukan apapun kesakunya,daripada memegangnya,itu akan memudahkan untuk tangannya lebih leluasa mengererjakan yang lain.
“Sudah sekitar 2 hari pak” jawab tuan Nord.
“Kalau saya boleh tau,apa yang terjadi pada saat tanggal 23 Maret 1968 lalu tuan?”
Raut wajah Tuan dembeldore berubah pucat,seperti ada yang di sembunyikannya,namun Adam tahu.
“Maaf,tapi…saya sudah lupa pak?”kata Tuan Nord akhirnya.
“Di mana anda menemukan surat ini?” tanya Adam lagi.
“Di bawah sela pintu rumah saya” jawabnya,” Kamis malam.Saya menemukannya setelah saya pulang dari kantor malam itu,sekitar pukul 9-an.Istri dan anak saya Tyme sedang tidak ada di rumah,mereka sedang pergi ke Museum Cashvill”.
Adam mengambil kertas amplop itu lagi dari sakunya .”Sepertinya,pengirim surat ini bukan dari orang luar yang berada jauh.Karena tidak ada tertuliskan alamat maupun nama tujuannya.Biasanya seseorang harus memposkan surat itu,bila orang tersebut bertempat tinggal jauh.Mungkin saja pengirimnya orang yang sudah lama mengenal anda atau bahkan orang terdekat anda”.
“Itu mungkin saja.Tapi siapa dia?” raut wajah tuan Nord tampak bingung bercampur takut.Meskipun Ia sudah terlihat tua,Ia masih tampak sehat dan bersemangat.Tuan Nord Dembeldor juga memang cukup terkenal di perusahaan perbankan di Inggris.Tentu saja terkenal,tapi bukan karena kebaikkan ataupun keahliannya dalam kinerja,melainkan karena “kepintarannya” dalam memainkan uang Nasabah.Dan bukan suatu yang mengejutkan lagi bila banyak yang tidak suka dengannya.
“Itu adalah tugas saya untuk menyelidikinya Tuan” kata Adam.”Bisakah anda datang lagi esok pagi,sekitar jam Sembilan,Tuan Dembeldor?,”
“tentu saja saya bisa,Pak Clyrent” jawabnya.Ia pun berdiri dan menjabat tangan Adam.
“beritahu saya bila ada perkembangan,Tuan Dembeldo.Dan ini nomor telpon saya,suatu-waktu anda memerlukan saya telponlah ke nomor ini”.Adam memberikan kartu namanya.
“Terima kasih banyak pak” kata Tuan Dembeldor,”Tyron,ayo kita pergi” katanya kepada Supir pribadnya yang masih muda itu.Merekapun pergi,setelah Adam mengantar mereka sampai pintu.

***

MALAM itu hujan turun sangat deras.Jalan setapak dekat gang rumah Adam hampir banjir karenanya.Rumah-rumah tetangga Adam sudah tampak gelap dan jendela mereka sudah tertutup.Guntur terus menggelegar bersahut-sahutan.Pepohonan berayun-ayun ingin roboh karena angin yang begitu kencang.Namun Adam seolah-olah tak menghiraukan bunyi yang mungkin saja dapat membuat tuli telinganya itu.Ia sedang meneliti isi surat misterius yang dikirimkan oleh orang yang tak dikenal kepada Tuan Dembeldor tadi siang.Adam meneliti setiap bagian amplop maupun kertas.Dan Ia mencium sesuatu pada bagian belakang surat tersebut.
“Hmm…baunya seperti aroma jeruk atau sejenisnya”kata Adam dalam hati,”Dan apa ini?ada noda di bagian sisi kertas ini?”Adam memicingkan matanya dan mendekatkan wajahnya ke noda berwarna merah itu agar pandangannya tampak lebih jelas,”Noda merah yang terang?nampaknya sudah mulai mengeras.”
“Kau belum tidur,Adam” terdengar suara Lena dari belakang mengagetkan Adam,”Maaf,aku mengagetkanmu.Pintumu tak dikunci.”Lena Stonerent adalah sahabat Adam dari kecil.Mereka memang sudah satu rumah sejak orang tua Adam mengadopsinya.Orang tua Lena sudah meninggal sejak ia berumur 3 tahun.Lena tumbuh menjadi gadis yang cantik,rambutnya hitam dan panjang, kulitnya yang putih dan tubuhnya jangkung membuatnya tampak seperti model.Matanya hitam dan sayu,memberi kesan seperti ada rasa kesedihan dalam hatinya.Karena kesendiriannya.
“Ada apa Lena?”
“Tidak,aku hanya terjaga" katanya.”Apa yang kau pegang itu Adam?” Lena mengambil kertas itu dari tangan Adam dan membacanya.
“oh,itu dari klienku,Tuan Nord Dembeldor,Direktur Bank Nordvill” jawab Adam,”Tadi siang ia datang kemari dan meminta bantuanku untuk mencari tahu tentang siapa yang mengirim surat itu”
“Tanggal 23 Maret 1968?” tanya Lena sembari memberikan kembali kertas itu kepada Adam setelah membacanya sepintas.
“Ya,kenapa?kau tau kejadian itu?” tanya Adam penasaran bercampur kaget.
“Sedikit yang ku ketahui.Tapi kukira itu adalah kejadian yang cukup mengejutkan pada saat itu.”
“Ceritakan apapun yang kau ingat,Lena” kata Adam tenang.Mereka berdua duduk di kursi panjang dekat ranjang adam.Lena mencoba mencari-cari cerita yang hanya dia ingat .Akhirnya ia menemukannya.
“Dulu,saat Bank Nordvill baru diresmikan,hampir semua warga di London banyak yang ingin bekerja di Bank tersebut.Namun hanya sedikit yang di terima.Karena Direktur utama perusahaan adalah tipical orang yang pemilih.Orang yang bernama Hudson salah satunya yang bekerja di sana.Ia bekerja sebagai security di Bank Nordvill.Namun berselang beberapa tahun kemudian tepatnya pada tanggal 23 Maret 1968 terjadi pemberhentian tenaga kerja secara besar-besaran.Semua pekerja hanya bersikap pasrah pada keputusan itu.Namun hanya satu orang yang bersi keras untuk tetap ingin bekerja di sana.Hudson.Dia sering kali keluar masuk ruangan direktur,terutama pada siang hari,saat Pak Direktur ada di ruangannya.entah untuk apa ia kesana.Pada pukul 8 malam seorang supir truck menemukan mayat seorang pria di gorong-gorong bekas penggalian batu bara di daerah Newfork,sekitar 30 mil dari kota.Setelah polisi menyelidiki mayat tersebut,ternyata orang itu adalah Hudson Lestrede,mantan security di Bank Nordvill.Polisi juga belum menemukan motif dan identitas pelaku pembunuhan sampai sekarang.keluarganya tidak di ketahui keberadaannya.Dan Seingatku kasus itu sudah ditutup sekitar 5 Tahun lalu” jelas Lena mengakhiri.
“Apa polisi tidak memeriksa mantan Direkturnya?” tanya Adam.
“Sudah.Namun hasilnya Nol,sang Direktur mempunyai alibi yang meyakinkan untuk polisi” jawab Lena,”Huaam….apa ada yang ingin kau tanyakan lagi Adam?” tanya Lena sambil mengusap-usap matanya dan sudah sangat terlihat mengantuk.
“Kurasa sudah cukup” kata Adam sambil tersenyum tipis pada lena seperti sedang memikirkan sesuatu,”Pergilah tidur.Esok kita akan kedatangan tamu,dan aku tak mau kau kesiangan” lanjut Adam.
“Baiklah.Selamat malam” Lena pergi dan menutup pintu kamar Adam.
“Selamat malam” kata Adam dan berbalik menuju tempat tidurnya.Ia merebahkan tubuhnya dan mengeluarkan secarik kertas dari sakunya.
“Kurasa,aku sudah menemukan beberapa pentunjuk”kata Adam dan tersenyum.

***

HUJAN sudah berhenti.Matahari mulai terbit dari timur. Kebun bunga Crysant Adam terlihat layu karena di terpa badai semalam.Lena selalu berharap Adam Tidak melihat ke kebun bunganya setelah badai datang,karena Adam akan bejongkok seharian di sana untuk memperbaikinya.Dan itu akan¬—tentu saja membosankan bagi Lena.
Tepat di seberang rumah Adam,jalan setapak maupun jalan besar kota Cashvill tergenang air.Orang mulai berlalu-lalang memulai aktifitas mereka.Begitu juga Lena,ia sibuk membuat sarapan di dapur mininya.Sepotong roti sandwich dan segelas susu hangat sudah tersedia di atas meja makan.Adam turun dari kamarnya dan sudah berpakaian rapi,tentu saja dengan kemeja loreng bersaku,celana Jean’s abu-abunya,dan sepatu kulitnya.Ia langsung duduk di kursi depan dan melahap roti sandwich.
“Cepat sekali kau bangun” tukas Lena yang masih sibuk dengan pakerjaannya,”Bila tak ada kasus,kau selalu bangun siang”
“Well, begitulah diriku” Kata Adam setelah menenggak susu terakhirnya.Lena hanya tersenyum.
“hmm, Lena,kau…..” tiba-tiba suara dering telepon memotong perkataan Adam.Ia bangkit dari duduknya dan berlari kecil menuju arah telpon yang berada di ruang tamu sebelah kiri dapur.
“Hallo, Adam di sini” kata Adam,”Benarkah!,…Baik…Di mana alamatnya?!’ wajahnya berubah, “Baik,saya akan segera ke sana”kata Adam kepada si penelpon.Ia menutup telponnya dan berlari ke kamarnya di atas untuk mengambil pulpen dan buku “catatan Detektifnya”.Sebenarnya itu hanya buku note biasa untuk mencatat atau menggambar sketsa kejadian.tak lama kemudian Ia pun turun.
“Ada apa,Adam?” tanya Lena bingung.
“Anak Tuan Dembeldor di bunuh oleh seseorang di kamarnya” kata Adam buru-buru.
“Apa!?,Aku ikut denganmu” sergah Lena kaget.Ia lalu menghentikan perkerjaannya dan berlari untuk mengambil mentel di gantungan yang terbuat dari tanduk rusa di ruang tamu.Mereka pun bergegas pergi dan mencari angkutan umum.

***

BAGIAN selatan Cashvill di penuhi para pedagang buah dan barang antik.Para pedagang kebanyakan dari luar kota.Di pojok daerah pasar terdapat sekumpulan mobil polisi yang sirinenya masih menyala serta garis polisi.Mobil mereka terparkir di depan rumah bertingkat dua yang lumayan besar,bercat putih yang di kelilingi oleh pagar setinggi pinggang orang dewasa.Rumah itu adalah rumah Tuan Dembeldor.Adam dan Lena membuka pagar.terlihat beberapa polisi penyidik sedang memotret sekeliling rumah untuk mencari sesuatu mencurigakan yang di tinggalkan oleh pelaku.Tuan Smith juga tampak sedang mencatat barang bukti.Ia adalah inspektur polisi bagian selatan cashvill,sekaligus teman Ayah Adam.Umurnya skitar 48 Tahun.Tinggi besar dan di pipi kirinya terdapat luka sayatan yang sudah menemaninya saat ia menjadi polisi-bersama dengan ayah Adam tentunya.Tragedi yang belum di ketahui oleh Adam hingga sekarang.
“Hai Tuan Smith!” sapa adam.
“Hei,Adam!apa kabar mu Nak?” kata Tuan Smith lalu memeluk Adam.Mereka memang sudah jarang bertemu setelah kematian Ayah Adam.Mungkin jarak kantor dan rumah Adam yang cukup jauh,atau Tuan Smith yang terlalu sibuk.”Ku dengar kau sudah banyak membantu Kepolisian Cashvill?kau memang seperti Almarhum Ayahmu,Adam!” kata Tuan Smith sembari menepuk pundak Adam.
“Terima kasih Tuan!saya dan lena memang senang dengan pekerjaan itu” kata Adam tersenyum.
“Hai,Tuan Smith?” kata Lena yang berada di sebelah Adam dan menjabat tangannya.
“Kalian berdua sedang apa kemari?” tanya Tuan smith.Adam lalu menjelaskan semuanya kepada Tuan smith.Mulai dari Ia di datangi oleh Tuan Dembeldor,Surat ancaman,termasuk tentang kejadian tanggal 23 Maret 1968 itu.Wajah Tuan smith tampak bingung.Namun segera Ia mulai memahaminya.
“Mungkin kasus ini ada hubungannya dengan ceritamu tadi Adam” kata tuan Smith,”Ayo kita ke dalam”.Mereka pun masuk kedalam.Saat di dalam,Adam melihat beberapa foto hitam putih sebuah keluarga,dan yang menarik adalah foto kecil berdebu dan mulai pudar di atas rak buku,sebuah foto gadis muda yang bekerja di pertambangan batu bara bersama teman-temannya.Ia terus berjalan dan melihat Tuan dembeldor,.Ia tampak pucat dan ketakutan,matanya sembab mungkin karena kebanyakan menangis.Di sampingnya ada nyonya Dembeldor yang tidak henti-hentinya mengeluarkan air mata,Adam dan Lena menjabat tangannya.Ia masih tampak muda,mungkin lima atau tiga tahun lebih muda daripada suaminya,Tuan dembeldor.Memang peristiwa ini sangat berat untuk mereka.Pembantu dan supir Pribadi mereka, Tyron Burnwell yang menemani Tuan Dembeldor Datang pertama kali ke rumah Adam,mencoba untuk menenangkannya.Ia kurang lebih berumur 25 Tahun dan terlihat kaku.
“Saya turut berduka Tuan” kata adam kepada Tuan Dembeldor.
“Terima kasih” jawab Tuan Nord,”Tapi saya tak habis pikir,kenapa yang di incar adalah anak saya!” lanjut Tuan Dembeldor tertunduk sambil menjambak rambutnya sendiri.Ia sangat terguncang dengan apa yang terjadi oleh anaknya.
“Sebaiknya,anda tenangkan diri anda dulu” kata Adam menenangkan.Adam lalu menoleh kearah Tuan Smith yang berada di belakangnya,”Tuan,Saya ingin melihat korban” kata Adam.
“Baiklah.Ayo kita ke atas!” tukas Tuan Smith.Mereka pun pergi ke atas.Adam berjalan pelan dan meneliti dengan seksama mulai dari tangga.Ia menoleh kelangit-langit dari batu yang cukup rendah di atas kepalanya saat menaiki tangga.Ia berhenti sebentar lalu berjinjit dan menyiptkan matanya agar jelas kearah langit-langit tembok itu,”Darah” kata adam dalam hati.Adam kembali menaiki tangga dan melihat disekelilingnya lalu mencoret-coret sesuatu di buku catatan Detektifnya.Tak lama berselang mereka sudah sampai di depan pintu milik anak direktur Nord.Tyme.Terlihat dua orang petugas forensic mengambil foto dan mencatat berkas-berkas di kamar Tyme.Setelah Inspektur Smith datang mereka berdua menepi dan melihat kea rah Adam dengan tatapan bingung dan marah.Siapa anak muda yang bersama dengan Inspektur ini?.pikir mereka.
“Detektif” sahut Adam tiba-tiba kepada dua petugas yang tampak bingung itu.Adam mengerti bahwa orang luar¬¬ tidak ada yang boleh masuk ke TKP.Namun Ia bersikap tenang karena ia terlibat dalam kasus ini.Aku bersama Inspektur,seharusnya kalian mengerti,pikir Adam kesal.
“Itu dia mayatnya.kematian yang mengerikan” kata Tuan Smith.Adam menoleh.Benar,kondisi korban sangat mengenaskan.Mayatnya terlentang kearah atap.Kedua tangannya mengarah ke atas,sedangkan kedua kakinya berada ke lantai.Kamar Tyme sangat rapi,sepertinya tidak ada yang mengobrak-abrik kamarnya.hanya ranjangnya saja yang terlihat berantakan dan di penuhi oleh darah yang sudah mengering.Adam langsung mendekati mayat Tyme,.
“Sepertinya korban sempat melawan pelaku.Karena ada dua cara membunuh yang berbeda.Korban dipukul lalu di tusuk.Pada bagian belakang kepala korban,ada pendarahan.Darahnya lebih kering daripada bagian leher” kata Adam sambil memeriksa bagian yang lain yang terlihat sudah memakai sarung tangan karet,”Maaf,saya tadi mengangmbilnya dari meja” kata Adam.Salah seorang petugas yang tadi menoleh kearah meja yang di tunjuk oleh Adam, “Itu milikku,” katanya pelan dan kini Ia terlihat sangat kesal.Tuan Smith hanya tersenyum yang dari tadi memperhatikan Adam.Namun Adam tetap sibuk dengan pekerjaannya.Saat dia melihat pundak korban,Adam merasa ada kejanggalan.“Debu?kenapa ada kumpulan debu di pundaknya.Padahal kamar ini terlihat bersih.” Pikir adam.Ia kemudian memeriksa setiap seluk-beluk ruangan itu dari sudut ke sudut.
”Pintu kamar terkunci,jalan keluar dan masuk pelaku hanyalah jendela ini.kemungkinan besar pelaku kabur melewati jendela ini.” Kata tuan Smith yang berada di dekat jendela sambil mendorongnya perlahan agar terbuka dan membiarkan cahaya mesuk melalu celahnya.
“Lalu kenapa pelaku mematikan lampu kamar ini?apa alasannya?” Tanya Adam.
“Mungkin pelaku tidak ingin aksinya di ketahui oleh orang di luar sana” kata Tuan Smith.Adam berjalan pelan kearah Inspektur itu dan melihat ke luar jendela lalu menatap lama kearah pohon besar yang berada tepat di depan jendela Tyme.Ia terdiam swebentar,lalu melanjutkan katanya,”ku rasa itu aneh.Untuk apa ia mematikan lampu setelah membunuh korban sedangkan ia bisa saja ketahuan saat naik ke lantai dua melalui jendela ini”.Tuan Smith hanya terdiam dan berfikir bingung,”Tidak kah anda berfikir kalau saja pelaku pembunuhan ini di lakukan oleh orang dalam” lanjut Adam tenang.
“Maksudmu…”Kali ini wajah Inspektur berubah menjadi terkejut.Adam hanya tersenyum.”Sebaiknya kita turun kebawah dan menanyai mereka satu-persatu” kata Adam

***

Mereka pun sampai di bawah.Lena dan yang lainnya menatap kearah mereka.Adam melihat kebawah lantai,entah apa yang di carinya.Lena yang daritadi merasa kesal dan bosan menunggu Adam turun langsung segera mendekatinya,
”Apa yang sudah kau dapat Detektif?” bisik Lena.
“Banyak” jawab Adam tanpa ekspresi.Hanya itu yang bisa dikatakannya.Namun Lena sangat mengerti dari kata “banyak” yang di ucapkan Adam itu.Ia hanya mengangkat alis dan mengangguk pelan.
Adam langsung duduk di samping Tuan dembeldor,dan ditemani oleh Tuan Smith di sebelahnya.Adam lalu mengeluarkan buku dan pulpen yang ada di kantong kemejanya.”Bisa anda jelaskan tentang kejadian ini Tuan?” tanya Adam pelan.
Tuan dan Nyonya Dembeldor sudah Nampak lebih tenang dari sebelumnya.Tuan Dembeldor menyuruh kedua pelayannya untuk pergi.Iapun mulai menceritakan runtunan kejadian tadi malam.”Ini adalah malam yang sangat mengerikan bagi saya.Setelah pulang dari rumah anda,sekitar jam 11.00 malam.Saya sempat berbincang-bincang dengan Tyron mengenai hal ini agar di rahasiakan oleh istri saya,Agar Istri saya tidak panik.Setelah itu saya langsung berisrirahat di kama.Kamar saya berada di lantai satu” Ia menunjuk ke ruangan yang cukup besar,dengan dua pintu di dekat kamar tamunya,ada jendela yang bersebrangan dengan garasi.”’kamar anak saya ada di lantai dua. Saya melihat istri saya menutupi seluruh badannya dengan selimut,Ia sering seperti itu bila cuaca dingin.Ia mengidap Bronchcytis.Ia tak bisa kena udara malam sehingga saya tak ingin membangunkannya.Sekitar jam 01.00 malam saya pergi keluar rumah untuk mengecek keadaan rumah saya.karena hujan sangat lebat ,saya mengambil mantel dan payung.Dan di luar saya bertemu dengan Tyron,Supir saya.


“’Sedang apa kau Tyron?,” tanya saya,’apa kau sudah memasukkan mobil ke garasi?’
“’Saya sedang mencari kunci mobil Tuan,Saya ingin membuka bagasi mobil,dan saya rasa jatuh di sekitar sini’ katanya sambil melihat kebawah mencari-cari,’Tentu Tuan.Tuan sendiri sedang apa di sini hujan-hujan?’ tanyanya.
“’Tidak sedang apa-apa.Saya hanya melihat-lihat keadaan di luar’ jawab saya,’Sebaiknya kau segera masuk kedalam.biar kau cari kunci itu esok saja.’
“’Baik Tuan’.Tyron langsung segera masuk kedalam melalui pintu belakang dekat garasi.Dan pintu itu langsung menuju kamarnya.Saya segera masuk setelah keadaan sudah rasa aman.Saat saya ingin masuk ke kamar,tiba-tiba saya di kejutkan oleh pembantu saya,Nona Lidya Boston.Ia sudah cukup lama di sini.Dan sudah menjadi orang kepercayaan istri saya.Ia tampak pucat sambil membawa pisau.
“’Ada apa Lid?’ tanya saya,’Mengapa kau membawa pisau itu?.
“’tadi…saya sepertinya melihat ada seekor ular berlari dari arah loteng,dan menuju kamar anda ,Tuan.Saya segera mengambil pisau dan menuju kemari.Tapi saya rasa saya hanya salah lihat.Maaf…Tuan bila saya mengagetkan anda’.Katanya sambil menunduk dan terlihat gugup.
“’Sudahlah,tak apa-apa’ kataku,”’Sebaiknya kau pergi tidur’
“’Baik Tuan’.Lidya langsung pergi ke kamarnya yang berada di lantai satu dekat dapur.
“Ini Cerita yang utama.Saya masuk ke kamar dan berbaring di samping Istri saya.Namun tetap saja saya tidak dapat tidur.Kekhawatiran tentang surat ancaman itu selalu menghantui pikiran saya.Jam sudah menandakan pukul 03.30 pagi.Saat saya mulai telelap,saya merasa khawatir dengan keadaan Tyme,karena sudah dua hari saya tidak melihatnya.Saya membangunkan istri saya dan bersama-sama melihat keatas.kamipun pergi ke loteng,ke kamar Tyme.Saya langsung membuka pintu kamar anak saya.Namun gagal.Karena kamarnya terkunci dari dalam.Saya terus menggedor-gedor pintunya dan memanggil Tyme.Lal u terdengar suara gaduh,seperti ada yang berjatuhan di dalam kamar Tyme.
“’Tyme!!buka pintunya!apa yang terjadi di dalam” teriaku.Namun Tak ada jawaban dari dalam.Saya segera menyuruh istri saya memanggil Lidya dan Tyron.Tapi belum sampai istri saya menuruni tangga,mereka berdua sudah naik ke loteng.
“’ada apa tuan dan nyonya?mengapa anda berteriak-teriak?’ tanya Lidya yang langsung mendekati istri saya.
“’Sepertinya,sesuatu sedang terjadi di kamar Tyme.Cepat bantu aku mendobrak pintu ini!’ perintahku sambil menarik-narik tuas pintu.Dengan sigap Tyron langsung mendobrak pintu,di bantu oleh saya.Pada dorongan ketiga,pintu pun terbuka.Tyron menyalakan lampu yang berada di dekat pintu,tapi tidak bisa karena saklarnya rusak.Jadi,saya menyuruh Tyron menyalakan lampu di dekat kamar mandi.Setelah lampu menyala,tiba-tiba istri saya berteriak sangat keras sekali.Kami menemukan Kamarnya cukup berantakan.kunci kamarnya tergeletak di samping ranjang Tyme.Yang paling mengerikan adalah pada saat kami menemukan Tyme di atas ranjang yang sudah bersimbah darah,dengan luka di leher serta di bagian kepala Tyme.Istri saya lalu pingsan karena melihat kondisi Tyme yang sangat mengenaskan.Saya menyuruh Lidya untuk membawa Istri saya ke kamar.Dan saya juga menyuruh Tyron untuk menelpon polisi dan ambulan.Tak lama kemudian Polisi dan ambulanpun datang.Setelah itu saya segera menelpon anda,Pak Adam’.
“Apa Tuan menemukan sesuatu yang di tinggalkan si pelaku” tanya Adam
“Saya tidak tahu pak” jawab Tuan Dembeldor.
“Apa ini yang di maksud Tuan?” kata Inspektur Smith sambil memperlihatkan kantong plastik bening kecil pada Adam dan yang lainnya, ‘Ini adalah surat yang saya temukan di kantong celana Tyme.Kami telah memeriksanya,tak ada yang aneh dan sidik jari pelakunya pun tidak ada.” Jelas Tuan Smith.
“itu pasti Surat kedua dari pelaku?” kata Adam yakin.Adam segera mengambil surat itu dari tangan Tuan Smith.Ia langsung mencium surat itu,”Bau yang sama” kata Adam.
“Bau?” tanya Tuan Smith pada Adam.Ia mengambil surat itu dan melakukan hal yang sama dengan apa yang di lakukan oleh adam.menciumnya,”Aroma Jeruk” kata Inspektur bingung.Adam memberikan Surat pertama pelaku kepada tuan Smith.Bau yang sama,pikir Inspektur.
“Bisa ku baca apa isi surat kedua itu,Inspektur?” Adam meminta.Tuan smith memberikan surat itu pada Adam.Dan Ia langsung membacanya.Surat itu tertulis:




“Aha…Satu korban sudah ku selesaikan tuan.Dan aku sangat senang…Ternyata anakmu tak sepintar dirimu…biar ku beri petunjuk biar kau ingat sedikit tentang siapa aku…aku adalah…..”Pemburu yang telah lenyap.Di bawah tanah aku tenggelam.Takdir adalah Malaikatku.Pengorbanan adalah Tuhanku.Hanya aku yang menentukan segalanya.Tidak pernah meninggalkanmu.Selamanya”


Lama Sekali Adam memperhatikan Surat itu.Ia tampak berfikir keras untuk membacanya.Menurutnya ada semacam kode yang menyatakan si pelaku.”Biar ku beri petunjuk biar kau ingat siapa aku”.Kalimat itu menyatakan bahwa si pelaku akan memberitahukan semacam kode pada surat.Ia memutar-mutarkan ketas.Membolak-baliknya.Ia terlihat seperti orang yang tinggal di pedalaman dan baru melihat Kertas.
“Apa kau sedang mencari petunjuk itu Adam?” kata Tuan Smith.Namun Adam tampaknya tak mendengar Pertanyaan Tuan Smith .Ia masih berkonsentrasi,”Percuma saja Adam.Aku dan anak buahku sudah mencoba memecahkan kode itu,tapi gagal.Ku rasa itu hanya akal-akalan si pelaku” jelas Tuan Smith.Adam langsung memberikan Kertas itu padanya.
“Ku rasa saya sudah tahu apa isi petunjuk yang di maksud pelaku” kata Adam dan tersenyum pada Inspektur Cashvill itu.Yang lain hanya terdiam termasuk para polisi yang sedang bertugas di dekatnya.Mereka seolah tak percaya kalau pria-yang bukan polisi-berumur 23 Tahun bisa memecahkan kode secepat itu.
“Apa maksudmu “Sudah Tahu” itu adam?.Apa kau benar-benar yakin sudah menemukannya?” kata Tuan Smith ragu.
“Benar Tuan.Saya yakin telah menemukan arti dari petunjuk itu” kata Adam tenang,”Dan kita akan kembali ke 15 Tahun yang lalu” kata Adam sembari melirik kearah Tuan Dembeldor.Tuan Dembeldor tersentak kaget dan dia mulai berkeringat.
“Bisa kau jelaskan sek¬arang Adam?” tanya Tuan Smith.



Bersambung Part 2..... Razz
[b]
Seth D. Kei
Alumni Moderator

pembunuhan bank Nordvill.Adam Clyrent Empty Re: pembunuhan bank Nordvill.Adam Clyrent

Seth D. Kei
TS, silakan intro dlu dsni: http://www.netdetectiveindonesia.org/f1-member-introduction
klu udh, bru case ini dianggp valid Very Happy
Maaf
Taemin ~
Alumni Administrator

pembunuhan bank Nordvill.Adam Clyrent Empty Re: pembunuhan bank Nordvill.Adam Clyrent

Taemin ~
trit closed


ts kabur ga balik2

pembunuhan bank Nordvill.Adam Clyrent Empty Re: pembunuhan bank Nordvill.Adam Clyrent

Sponsored content
Kembali Ke Atas
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik