Peti Mati & Kembang 7 Rupa
Rommy
Mon 6 Jun 2011 - 10:59
salah kamar ga ya? maaf banget kalo salah kamar
_______________________________________________________
_______________________________________________________
Kantor Berita wrote:Senin pagi, dunia media massa mendapat kabar mengejutkan. Kantor koran berbahasa Inggris The Jakarta Post mendapat kiriman peti mati. Siapa pengirimnya tidak diketahui. Misterius.
Peti mati lengkap dengan bunga mawar putih dan kembang tujuh rupa itu dikirim ke kantor The Jakarta Post di Jl Palmerah Barat, Jakarta Barat, Senin (6/6/2011).
Peti mati itu diturunkan oleh dua orang dari mobil ambulans. "Peti mati itu dikirim untuk saya," kata salah satu direksi The Jakarta Post, Daniel Rembeth, pada detikcom.
Daniel menjelaskan peti mati itu diterima oleh satpam dan sekretaris. "Kata satpam ada dua orang yang terlihat mensyuting dari dalam mobil itu," kata Daniel.
Dalam surat tanda terima itu tertulis alamat Unit 166 Jl Asia Afrika. Di dalamnya juga terdapat tulisan berisi pesan. "Isi pesan di peti mati rest in peace soon," kata Daniel.
Daniel tidak mau menduga-duga siapa pengirim peti mati ini. Kuat dugaan pengiriman peti mati ini bisa saja terkait pemberitaan.
"Kalau terkait pemberitaan ini risiko," ujar Daniel yang belum akan melaporkan ke polisi atas pengiriman peti mati ini.
Tokoh-tokoh yang terkait dengan media wrote:JAKARTA, KOMPAS.com - Ternyata kiriman peti mati tidak hanya diterima kantor Kompas.com. Sejumlah peti mati lainnya dikirimkan juga ke beberapa media dan tokoh-tokoh tertentu, utamanya yang terkait dengan media.
Menurut informasi yang diterima redaksi, selain ditujukan ke Edi Taslim, General Manager Business Kompas.com, peti serupa juga ditujukan pada Daniel Rembeth di Jakarta Post, Andrew Darwis CEO Kaskus, dan Suryopratomo, Direktur Pemberitaan Metro TV. Peti mati beserta bunga juga dikirim ke blogger yang dikenal sebagai Ndoro Kakung, alias Wicaksono di kantor Koran Tempo.
Saat dikonfirmasi mengenai hal ini, Wicaksono tertawa panjang, "Hahahahaha... saya juga dapat. Beberapa orang lain yang bukan dari kalangan media juga memperolehnya," ujar pria yang dikenal sebagai Ndoro Kakung itu saat dihubungi per telepon, Senin (6/6/2011).
Ditanya mengenai kemungkinan tujuan pengirim, Wicaksono mengaku belum mengetahui. "Namun kalau tujuannya adalah untuk menarik perhatian masyarakat, pengirimnya sudah berhasil melakukannya."
Sedangkan Edi Taslim menduga kiriman ini merupakan strategi promosi untuk memperkenalkan bisnis baru.
Adapun peti yang diterima Kompas.com bertuliskan You are number #661. Bila nomor itu adalah nomor peti yang dikirimkan, maka setidaknya ada 600 lebih orang menerima kiriman yang mengerikan tersebut.
Re: Peti Mati & Kembang 7 Rupa
Dt.fisal
Mon 6 Jun 2011 - 13:05
Pertamanya...
pasti itu teror beberapa orang yang seneng cari sensasi
tapi kayaknya lagi promosi deh ,...600 lebih peti mati dibuat untuk di tinggali manusia..
dan kalau cari perhatian tujuannya sih itu sudah pasti tersebar
pasti itu teror beberapa orang yang seneng cari sensasi
tapi kayaknya lagi promosi deh ,...600 lebih peti mati dibuat untuk di tinggali manusia..
dan kalau cari perhatian tujuannya sih itu sudah pasti tersebar
Re: Peti Mati & Kembang 7 Rupa
L.Theo
Mon 6 Jun 2011 - 22:09
woooohoooo....
huhuhuhuhuhuhu....
peti mati dimana2...
kaya jam malamnya persona....
huhuhuhuhuhuhu....
peti mati dimana2...
kaya jam malamnya persona....
Re: Peti Mati & Kembang 7 Rupa
M.O.P.
Tue 7 Jun 2011 - 6:07
itu orang promosi.. bukan maksud apa apa..
http://id.berita.yahoo.com/blogs/newsroom-blog/di-balik--teror--peti-mati-senin-pagi.html
L Theo: Persona
http://id.berita.yahoo.com/blogs/newsroom-blog/di-balik--teror--peti-mati-senin-pagi.html
Sudahkah Anda menerima peti mati hari ini? Senin (6/6) pagi, sejumlah kantor media kedatangan paket mengejutkan. Bentuknya peti mati dengan tulisan "R.I.P" alias rest in peace.
Peti-peti yang antara lain diterima Tempo, Detik, Kompas, Jakarta Post, ANTV, itu dialamatkan ke nama tertentu yang bekerja di media tersebut. Di Tempo, yang jadi tujuan adalah Wicaksono, wakil pemimpin redaksi tempointeraktif.com. Di ANTV, yang jadi tujuan adalah Uni Lubis.
Tak hanya media, sejumlah tempat yang dekat dengan komunitas dan pemasaran juga menjadi tujuan. Misalnya Enda Nasution di markas salingsilang.com di kawasan Jalan Langsat, Jakarta Selatan. Melalui akun Twitternya, Enda berkomentar bahwa peti mati itu tak bisa dianggap sukses bila disebut teror, sebab tak ada tuntutannya.
Di Twitter, soal peti mati itu memang menjadi topik hangat. Ada yang mengaitkan dengan teror, ada juga yang menduga itu sejenis kampanye pemasaran. Yang mana yang benar?
Melalui alamat web yang ditinggalkan pengirim di peti matinya, yaitu restinpeacesoon.com, bisa ditelusuri nama pengelola website yang masih dalam konstruksi itu. Sang admin bernama Dukha Ngabdul Wasih. Melalui telepon, dia mengaku mendapat pesanan untuk mengerjakan situs itu yang direncanakan tayang pada Senin ini juga.
Dari Dukha, Yahoo! Indonesia mendapat nama "Mavens Co" sebagai pemesan, atas nama Sumardy. Dihubungi belakangan, Sumardy mengaku sebagai CEO dari Buzz&Co, perusahaan yang ia dirikan akhir tahun 2010.
Sumardy mengakui dirinyalah yang berada di balik pengiriman peti-peti mati itu. "Semuanya ada seratus peti, 90 persen dikirim ke orang (yang bergiat di bidang) marketing dan agensi periklanan," kata pria yang mengaku berusia 30 tahun itu.
Sumardy juga mengaku mengirim ke sedikit media massa--yang lalu memberitakan datangnya peti-peti mati itu. Apa motif Sumardy? Rupanya, ini terkait peluncuran buku berjudul "Rest in Peace Advertising" yang ia tulis. "Ini buku pertama saya," kata dia.
Ide dasarnya, kata Sumardy, adalah pemikiran bahwa iklan sudah mati karena tak efektif. Ia mencontohkan, untuk mempromosikan buku yang berisi pemikiran itu, ia hanya membelanjakan sekian puluh juta. "Ini hanya cukup untuk berapa spot iklan?" ujar dia.
Sumardy juga meminta maaf bila ada yang merasa terteror akibat aksinya. Ia mengaku tak berniat jahat. Di peti-peti mati, dia meletakkan alamat yang jelas. "Ada website yang bisa diakses. Kami tak menutupi apapun," kata dia, menegaskan bahwa kampanyenya itu adalah bagian dari perwujudan ide kreatif dan edukasi terhadap praktisi pemasaran dan publik secara umum.
Sumardy juga mempersilakan orang datang ke kantornya yang ada di Gedung Mayapada, Jalan Sudirman, Jakarta, dan di Senayan Trade Center lantai tiga, kompleks Senayan. "Silakan datang, ada bukunya di sini," kata dia.
Hingga Senin sekitar jam makan siang, situs restinpeacesoon.com itu masih menunjukkan pesan "dalam pengembangan".
L Theo: Persona
Re: Peti Mati & Kembang 7 Rupa
Cattleya
Wed 8 Jun 2011 - 1:57
Aduh, tipi sekarat berita pun tak dapat [quote][code]
Re: Peti Mati & Kembang 7 Rupa
M.O.P.
Wed 8 Jun 2011 - 18:28
tantei: itu berita udah lama (untuk ukuran TV).. di tv ga akan ada..
Re: Peti Mati & Kembang 7 Rupa
R6
Wed 8 Jun 2011 - 19:12
M.O.P. wrote:tantei: itu berita udah lama (untuk ukuran TV).. di tv ga akan ada..
ketauan, MOP juga ga nonton tipi ya??
padahal ribut banget tuh kemaren2 di tipi O*e
_________________
Re: Peti Mati & Kembang 7 Rupa
M.O.P.
Wed 8 Jun 2011 - 19:50
mksudnya bukan di TV ga ada sama sekali.. tapi sekarang.. hari ini.. beritanya d TV mungkin udah ga ada..
saya cuma liat di internet doang.. pas liat di TV wktu itu belum update (masih belum ketahuan cuma promosi)..
emang sy jarang nonton TV.. lebih banyak tipuannya..
saya cuma liat di internet doang.. pas liat di TV wktu itu belum update (masih belum ketahuan cuma promosi)..
emang sy jarang nonton TV.. lebih banyak tipuannya..
Re: Peti Mati & Kembang 7 Rupa
arien kudo
Sat 11 Jun 2011 - 21:08
sebagian info kurang jelas jadi saya belum bisa menyelesaikan kasus meneror ini sekian ......
Re: Peti Mati & Kembang 7 Rupa
nagga
Sun 12 Jun 2011 - 21:16
kalo menrut ane itu si ada hub ma berita yang ditujukan ke pemerintahan , karena mereka terlalu keras mengeritik pemerintah . hubbbb ngaco lagi ni hehehehe
Re: Peti Mati & Kembang 7 Rupa
R6
Sun 12 Jun 2011 - 21:59
ini kan udah ketahuan.. ada beritanya juga
-CASE SOLVED-
-CASE SOLVED-
_________________
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|