Go down
Taemin ~
Alumni Administrator

terharu #1 Empty terharu #1

Taemin ~


Terakhir diubah oleh Min Hyun Joon tanggal Tue 1 Jun 2010 - 18:51, total 1 kali diubah
Cerita mengharukan, silahkan anda baca?

sebelumnya ini repost, jd maap klo krang kereatip,, just share aja

POHON APEL DAN ANAK LELAKI

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang
senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang
memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di
keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon
apel itu. Demikian pula, pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.

Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak
lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia
mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. "Ayo ke sini bermain-main
lagi denganku," pinta pohon apel itu. "Aku bukan anak kecil yang
bermain-main dengan pohon lagi." jawab anak lelaki itu. "Aku ingin
sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya." Pohon
apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak
punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan
menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu. "
Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada
dipohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak
lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang
melihatnya datang. "Ayo bermain-main denganku lagi." kata pohon apel.
"Aku tak punya waktu," jawab anak lelaki itu. "Aku harus bekerja untuk
keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau
menolongku?" "Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh
menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu." kata pohon
apel.

Kemudian, anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel
itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat
anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi.
Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih. Pada suatu musim panas, anak
lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita
menyambutnya. "Ayo bermain-main lagi denganku." Kata pohon apel. "Aku
sedih," kata anak lelaki itu. "Aku sudah tua dan ingin hidup tenang.Aku
ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal
untuk pesiar?"

"Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku
dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar
dan bersenang-senanglah ." Kemudian, anak lelaki itu memotong batang
pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi
berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian.
"Maaf, anakku," kata pohon apel itu. "Aku sudah tak memiliki buah apel
lagi untukmu." "Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit
buah apelmu." Jawab anak lelaki itu. "Aku juga tak memiliki batang dan
dahan yang bisa kau panjat." kata pohon apel. "Sekarang, aku sudah
terlalu tua untuk itu." jawab anak lelaki itu. "Aku benar-benar tak
memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu.Yang tersisa hanyalah
akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini." Kata pohon apel itu sambil
menitikkan air mata.

"Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang." kata anak lelaki. "Aku hanya
membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian
lama meninggalkanmu. " "Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon
tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari,
marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan
tenang." Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon Pohon apel
itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

ini adalah cerita tentang kita semua. Pohon apel itu adalah orang tua
kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu
kita. Ketika kita sumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya
datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli
apa pun, orang tua kita akan selalu adadi sana untuk memberikan apa yang
bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Kamu mungkin berpikir
bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu,
tetapi kadang begitulah cara kita memperlakukan orang tua ita.

Sebarkan cerita ini untuk mencerahkan lebih banyak rekan, teman, sahabat
& saudara. Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita.
Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan
berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya
Taemin ~
Alumni Administrator

terharu #1 Empty Re: terharu #1

Taemin ~
ju2r stlah bca ini mta ku lgsg berlinang
kuroneko
Case Maker

terharu #1 Empty Re: terharu #1

kuroneko
oh ini... udah pernah baca mewek
tamjeong_d'a
Case Solver

terharu #1 Empty Re: terharu #1

tamjeong_d'a
repost ini mah Razz

terharu #1 Empty Re: terharu #1

Sponsored content
Kembali Ke Atas
Similar topics
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik